Sosialisasi Rusunawa

c. Sosialisasi Rusunawa

Sosialisasi Rusunawa adalah upaya yang dilakukan oleh pihak UPTD Rumah Sewa untuk memasyarakatkan Rusunawa agar dikenal dan dipahami oleh masyarakat umum. Sosialisasi juga sebagai strategi pemasaran Rusunawa, tertuang dalam Keputusan Mentri Perumahan Rakyat No. 14/PERMEN/M/2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa pasal 29.

Sosialisasi dilakukan oleh UPTD Rumah Sewa kepada penyewa rusunawa dan kepada penghuni-penghuni liar yang memakai tanah Hak Pakai (HP) Pemerintah Kota Surakarta. Sosialisasi terhadap penyewa Rusunawa dilakukan secara rutin pada saat penghuni Rusunawa menempati Rusunawa pertama kali. Sosialisasi yang dilakukan oleh UPTD Rumah Sewa terhadap penghuni Rusunawa untuk pertama kalinya dilakukan di Aula Rusunawa yang disediakan di setiap Rusunawa. Selain untuk sosialisasi, aula Rusunawa digunakan juga untuk mengakrabkan penghuni Rusun dengan mengadakan pertemuan-pertemuan antar warga yang diadakan setiap bulannya.

Sosialisasi yang dilakukan pihak UPTD Rumah Sewa kepada penghuni Rusunawa yang baru mengenai hak dan kewajiban (Lihat Tabel 4.5), larangan bagi penghuni (Lihat Tabel 4.6) dan sosialisasi

commit to user

Kepitisan Menteri Perumahan Rakyat No. 14/PERMEN/M/2007 Pasal

34, 35 dan 36 yang diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.7

Hak, Kewajiban dan Larangan Pengelola

Hak Pengelola

Kewajiban

Pengelola

Larangan Pengelola

1. Menarik

uang

sewa, rekening air, listrik dan biaya

lain-lain yang ditetapkan pengelola.

2. Mengenakan sanksi

atas

pelanggaran penghunian oleh penyewa.

3. Melaksanakan penertiban penghuni.

4. Melaksanakan pemutusan sewa apabila penyewa melalaikan kewajibannya.

1. Menyediakan fasilitas

listrik,

air bersih di setiap satuan unit Rusunawa.

2. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan secara teratur terhadap seluruh elemen dan komponen sarana Rusunawa sesuai dengan standar kesehatan dan keamanan.

3. Memberikan informasi kepada penyewa

atas

kebijakan- kebijakan pengelola yang

1. Membatalkan perjanjian sewa menyewa secara sepihak.

2. Memutuskan secara

sepihak pemanfaatan layanan

suplai listrik, air bersih dan utilitas lain yang digunakan oleh

penghuni sesuai perjanjian sewa.

3. Mencegah informasi, pendampingan dan penyuluhan yang merupakan hak penguni.

4. Memungut biaya- biaya lain secara sepihak

selain

commit to user

akan ditetapkan.

4. Memberikan pemberitahuan kepada penyewa atas

kegiatan-

kegiatan berkaitan dengan pemeliharaan dan atau

perbaikan Rusunawa.

yang tercantum dalam perjanjian sewa.

Sumber : Dokumen Tertulis UPTD Rumah Sewa Kota Surakarta Sedangkan sosialisasi terhadap penghuni-penghuni liar yang memakai Lahan Hak Pakai Pemkot dilakukan apabila ada rencana untuk pembangunan Rusunawa di Lahan Hak Pakai tersebut. Sosialisasi dari pihak UPTD Rumah Sewa kepada penghuni-penghuni liar dilakukan secara langsung yaitu mendatangi wilayah yang akan di relokasi. Sosialisasi dilakukan setiap ada rencana pembangunan Rusunawa dan isi dari sosialisasi yang dilakukan oleh pihak UPTD berisi tentang pengenalan akan Rusunawa dan manfaat yang didapat apabila tinggal di Rusunawa. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Toto Jayanto selaku Kepala UPTD Rumah Sewa sebagai berikut:

“..Sosialisasi Rusunawa dilakukan untuk penghuni sesuai dengan kebutuhan. Sosialisasi dilakukan secara rutin kepada

penyewa setiap pembukaan Rusunawa baru dibuat. Sosialisasi berkaitan dengan Hak dan Kewajiban Pengelola dan Hak dan Kewajiban Penyewa. Selain untuk penyewa rusunawa, sosialisasi juga dilakukan kepada penghuni-penghuni liar yang memakai tana h Hak Pakai (HP) Pemkot.” (Wawancara 6 Oktober 2011)

commit to user

Ratnartiningsih selaku Subbagian Tata Usaha UPTD Rumah Sewa sebagai berikut:

“..Sosialisasi dari pihak UPTD dilakukan secara langsung dengan cara datang ke wilayah yang akan dibangun Rusunawa setiap kali ada pembangunan baru, kemudian setelah ditempati oleh penghuni dilakukan sosialisasi kembali mengenai hak dan

kewajiban pengelola maupun penghuni.” (Wawancara 11 Oktober 2011)

Hal yang kurang senada diungkapkan oleh Ibu Kasmi selaku penghuni Rusunawa Jurug sebagai berikut: “..dulu sebelum tinggal dirusun ini, saya tinggal di bantaran

sungai gajah putih di daerah terminal tirtonadi kemudian kena gusuran. Lalu dari pihak UPTD melakukan sosialisasi ketempat gusuran dan menawarkan untuk menghuni Rusunawa Jurug. Sebelumnya saya ga paham kalau ada rusunawa, tetapi setelah ada gusuran dan ada tawaran dari pihak UPTD, kemudian saya langsung tertarik. Setelah 5 bulan tinggal di Rusun ini belum ada sosialisasi dari pihak UPTD.” (Wawancara 10 November 2011)

Hal yang tidak senada diungkapkan oleh Ibu Rima Melati salah satu penghuni Rusunawa Begalon berikut ini :

“..sosialisasi dilakukan hanya pada awal menghuni saja mb, sekitar 3 tahun yang lalu. Kalau ada demo dari penghuni Rusun baru pihak UPTD datang kesini untuk melakukan sosialisasi.

Tapi kalo tidak ada demo, sosialisasi jarang dilakukan.” (Wawancara 22 Oktober 2011)

Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak UPTD untuk mengenalkan Rusunawa kepada masyarakat di Kota Surakarta bukan hanya melalui visitasi langsung ke tempat-tempat yang akan di relokasi tetapi juga dengan cara menyiarkan di radio dan menyebarkan

commit to user

di Rusun.