Fungsi Evaluasi

A. Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi peserta didik melipui:

1. Fungsi selektif Sekolah mengadakan evaluasi, sedangkan guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Evaluasi dalam hal ini bertujuan untuk : memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.

2. Fungsi diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara mengatasinya.

3. Fungsi penempatan Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.

4. Fungsi pengukur keberhasilan program

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana suatu program berhasil diterapkan. Secara garis besar ada dua macam alat evaluasi, yaitu tes dan non tes, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain (FL. Goodenough, dalam Anas Sudjiono, 1995:67). Bukan tes (non tes) diartikan sebagai cara atau prosedure yang dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dengan melakukan pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket (question-naire). Atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis) (Anas Sudjono, 1995:76)

Teknik non tes digunakan untuk mengetahui peserta didik dari ranah sikap (affective domain) dan ranah keterampilan (psychomotoric domain), sedangkan tec domain), sedangkan tes digunakan untuk men mengevaluasi hasil evaluasi hasil belajar pada ranah proses berfikiah proses berfikirnya (cognitinya (cognitive domain).

Tes ada yang disajikan pada peserta didik secara lisan (jawaban lisan), ada tes tulisan (jawaban tertulis), dan ada tes tindakan (jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk uraian. Untuk non tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, ceklis, dll.

Alat Penilaian

TES NON TES

1) Lisan = Individual dan Kelompok

1) Observasi= Langsung, tidak langsung,

2) Tulisan= esai dan obyektif

partisipasi

Esai = berstruktur, bebas, terbatas

2) Kuesioner= Berstruktur, tak berstruktur

Obyektif= benar salah, menjodohkan

3) Skala= Penilaian, Sikap, Minat

Isian pendek, pilihan ganda.

4) Sosiometri dan studi kasus

3) Tindakan= individu dan Kelompok

5) Check List

1. Tes Tertulis Tes tertulis yang baik dan tepat sebaiknya diberikan dengan jawaban uraian, sebab dapat mengetahui kemampuan peserta didik secara lebih komprehensif, walaupun tes tertulis dapat berbentuk memilih jawaban. Jawaban uraian akan memberikan informasi tentang kemampuan peserta didik dalam mengorganisasikan gagasannya secara sistematis.

2. Tes Performansi (tindakan) Tes tindakan ini merupakan penilaian yang menuntut peserta didik menyelesaikan tugas dalam bentuk perbuatan yang diamati.

3. Tes Penugasan atau proyek Penugasan atau proyek dimaksudkan untuk menggali informasi tentang kemampuan peserta didik dalam mengintegrasikan seluruh pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk laporan atau karya tulis. Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan tugas relatif lama dalam pengerjaannya.

4. Tes Portofolio Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja dan tugas peserta didik yang diberi komentar tentang tingkat kemajuan peserta didik tersebut. Portofolio sangat bermanfaat untuk pelayanan peserta didik secara individual. Dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas, tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berbentuk tugas individu maupun kelompok.

5. Tes diagnostik Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam menemukan letak kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar.

6. Tes formatif Tes formatif atau evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini juga berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

7. Tes sumatif Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasan. Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar peserta didik. Hasil evaluasi terhadap peserta didik tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan umpan balik.

8. Tes Ulangan Akhir Semester (UAS), Ulangan Kenaikan Kelas, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional Tes akhir semester atau akhir tahun (kenaikan kelas) maupun ujian sekolah/ujian nasional dilaksanakan setelah berakhir pemberian mata pelajaran di akhir semester, di akhir tahun,

memberikan laporan hasil nilai seluruh mata pelajaran kepada orang tua peserta didik.