Motivasi Belajar

4. Cara Menggerakkan Motivasi Siswa

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut:

a. Memberi angka Umunya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang mendapat angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya murid mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau mendapat juga pendorong agar belajar lebih baik.

b. Memberi pujian Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang.

c. Memberi hadiah Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik.

d. Kerja kelompok Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok turutnya, kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang

kuat dalam perbuatan belajar dan lain-lain. 24 Disamping cara menggerakkan motivasi yang telah diuraikan diatas,

sudah barang tentu masih banyak cara lain untuk membangkitkan motivasi pada siswa. Hanya yang terpenting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil yang baik.

5. Teori Motivasi

Beberapa teori tentang motivasi oleh para ahli sebagai berikut:

a. Teori Hedonisme Hedone adalah bahasa yunani yang berarti kesukaan, kesenangan, atau kenikmatan. Hedonisme adalah suatu aliran didalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Oleh karena itu, setiap menghadapi persoalan yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif yang dapat mendatangkan kesenangan.

Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan

b. Teori Naluri Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut juga naluri yaitu:

1) Naluri mempertahankan diri

2) Naluri mengembangkan diri

3) Naluri mempertahankan jenis Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan- kebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Oleh karena itu, menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan dikembangkan.

Misalkan seorang pelajar terdorong untuk berkelahi karena sering merasa dihina dan diejek teman-temannya karena ia dianggap bodoh dikelasnya. Agar pelajar tersebut tidak menjadi anak yang nakal yang suka berkelahi, perlu diberi motivasi, misalnya dengan menyediakan situasi yang dapat mendorong anak itu menjadi rajin belajar sehingga dapat menyamai teman-teman sekelasnya.

c. Teori reaksi yang dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau prilaku manusia tidak berdasarkan naluri, tetapi berdasarkan pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. Orang belajar paling banyak dilingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, teori ini disebut juga teori lingkungan kebudayaan. Menurut teori ini, apabila seorang pemimpin ataupun seorang pendidik akan memotivasi anak buahnya atau anak didiknya, pemimpin ataupun pendidik hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpinnya.

d. Teori Daya Pendorong Teori ini merupakan perpaduan antara "teori naluri" dengan “teori reaksi yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Misalnya, suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin lain. Namun, cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya pendorong tersebut berlainan bagi tiap individu menurut latar belakang kebudayaan masing-masing. Oleh karena itu menurut teori ini, bila sesorang pemimpin ataupun pendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia harus mendasarkannya atas daya pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari lingkungan yang dimilikinya.

e. Teori Kebutuhan Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, menurut teori ini apabila seorang pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui kebutuhan

orang yang akan termotivasi. 25

Dari beberapa teori motivasi yang telah diuraikan diatas, dapat diketahui jika dihubungkan dengan manusia sebagai pribadi dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori motivasi yang telah dikemukakan ternyata memiliki hubungan erat yang berarti saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu, didalam penerapannya tidak boleh terpaku dalam satu teori saja. Kita dapat mengambil manfaat dari beberapa teori sesuai dengan situasi dan kondisi seseorang pada saat kita melakukan tindakan motivasi.

6. Indikator Motivasi Belajar

Adapun indikator motivasi belajar menurut Hamzah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. 26

Menurut sardiman motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak pernah putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas terhadap prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pembwerantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tibndakan kriminal, amoral, dan sebagainya ).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin

f. Dapat mempertahankan pendapatnya.

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah sosial. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan h. Senang mencari dan memecahkan masalah sosial. Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan

dalam memecahkan masalah dan hambatan secara mandiri. 27 Dari indikator motivasi diatas siswa yang termotivasi untuk belajar itu

mempunyai keinginan dan hasrat untuk berhasil dalam belajar, adanya dorongan, adanya kegiatan yang membuat siswa tertarik, maka siswa tersebut mewujudkannya dengan rajin belajar dengan giat, siswa yang pintar apabila tidak ada yang mendorong atau memotivasi maka siswa yang pintar tersebut nilainya akan jelek karena meskipun pintar tapi kalau malas masuk maka tidak bagus.

7. Pentingnya Motivasi dalam Belajar

Motivasi belajar tidak hanya penting bagi siswa tetapi juga guru. 28

a. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa sebagai berikut:

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, bila dibandingkan dengan teman sebaya.

2) Mengarahkan kegiatan belajar

3) Membesarkan semangat belajar

4) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar.

b. Pentingnya motivasi belajar bagi guru sebagai berikut:

27 Sardiman A. M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

1) Membangkitkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar.

2) Motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Dengan bermacam ragam motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.

3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran, seperti penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, dan guru pendidik.

4) Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Jadi motivasi itu tidak hanya penting untuk siswa atau peserta didik

saja akan tetapi juga penting bagi guru supaya lebih giat untuk mengerjakan sesuatu.

8. Konsep Islam Tentang Motivasi

Sebagai agama yang menjadi rahmatan lil alamin, islam telah menyebutkan didalam Al-Qur’an bahwa salah satu dasar belajar yang digunakan untuk mendidik kaum muslimin adalah motivasi. Dengan dorongan atau motivasi memiliki makna yang sangat besar dalam belajar.

Apabila ada motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan tertentu dan kondisi memungkinkan, orang akan berusaha sekuat tenaga untuk mempelajari cara- cara yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Apabila menghadapi masalah dan merasa sangat membutuhkan solusi bagi permasalahan itu, biasanya ia akan melakukan berbagai macam usaha untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam mendidik jiwa orang muslim, Al-Qur’an menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk membangkitkan keinginan belajar mereka

antara lain: 29

a. Memompa Motivasi dengan Gaya Bahasa Anjuran dan Ancaman

Dalam seruan untuk mengimani aqidah tauhid, perhatian Al- Qur’an tertuju pada membangkitkan motivasi dalam diri manusia dengan iming-iming pahala yang akan didapatkan orang-orang mukmin disurga nanti serta mengancam mereka dengan siksaan atau azab yang akan diperoleh orang-orang kafir di neraka. Ayat-ayat efektif yang menggambarkan indahnya surga membangkitkan harapan orang-orang Islam untuk mendapatkan nikmatnya tersebut dan mendorong mereka untuk bertaqwa, ikhlas beribadah, beramal shalih, berjihad dijalan Allah dan melakukan perbuatan yang diridhai Allah dan Rasul-Nya.

Demikanlah orang mukmin terpengaruh oleh dua motivasi yang kuat, yaitu mengharap rahmat Allah, yang mendorong mereka Demikanlah orang mukmin terpengaruh oleh dua motivasi yang kuat, yaitu mengharap rahmat Allah, yang mendorong mereka

Nyatalah bahwa usaha membangkitkan motivasi untuk menerima Islam, tidak saja menitikberatkan pada upaya menakut-nakuti mereka akan siksa pedih di neraka. Akan tetapi, pada waktu yang sama juga menarik perhatian mereka untuk membayangkan nikmatnya disurga. Pemakaian ancaman saja atau bujukan tidak cukup mengubah dan mengarahkan prilaku manusia. Sedangkan memakai kata bujukan saja bisa menyebabkan rasa pengharapan yang menguasai jiwa manusia, sehingga kadang manusia itu justru membuat remeh dan lalai.

Oleh karena itu Al-Qur’an tidak saja menggunakan bahasa ancaman, tetapi menggabungkan keduanya, takut akan siksaan Allah dan berharap akan rahmat dan pahala-Nya. Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur’an:

’Îû šχθãã̍≈|¡ç„ (#θçΡ$Ÿ2 öΝßγ‾ΡÎ) 4 ÿ…ç#y_÷ρy— …ç#s9 $oΨósn=ô¹r&uρ 4z÷óstƒ …ç#s9 $uΖö6yδuρuρ …ç#s9 $uΖö6yftGó™$$sù ∩⊃∪ šÏèϱ≈yz $uΖs9 (#θçΡ%Ÿ2uρ ( $Y6yδu‘uρ $Y6xîu‘ $oΨtΡθããô‰tƒuρ ÏN≡uŽöy‚ø9$#

Artinya:“Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepada nya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang

yang khusyu' kepada kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90). 30

Maksudnya dari ayat diatas adalah mengharap agar dikabulkan Allah doanya yang tulus itu, yang penuh dengan kecintaan kepada Maksudnya dari ayat diatas adalah mengharap agar dikabulkan Allah doanya yang tulus itu, yang penuh dengan kecintaan kepada

SWT menyembuhkan kemandulan istrinya. 31 Dari ayat tersebut mengharap agar dikabulkan doanya dan takut

akan azhabnya.

b. Membangkitkan Motivasi dengan Kisah Kisah merupakan sarana penting yang digunakan Al-Qur’an untuk membangkitkan dorongan belajar karena kisah bisa menyihir dan menarik perhatian. Disela-sela kisah tersebut, Al-Qur’an selalu mengngkapkan kisah para nabi dan rasul yang ingin disampaikan serta peringatan akan nasib buruk yang menimpa orang-orang kafir dari umat- umat terdahulu. Juga prinsip-prinsip agama dan dasar-dasar aqidah, hikmah dan pelajaran yang ingin disampaikan kepada mereka. Dalam Al- Qur’an menerangkan:

Å6≈s9uρ 2”uŽtIø,ム$ZVƒÏ‰tn tβ%x. $tΒ 3 É=≈t6ø9F{$# ’Í<'ρT[{ ×οuŽö9Ïã öΝÎηÅÁ|Ás% ’Îû šχ%x. ô‰s)s9 ∩⊇⊇⊇∪ tβθãΖÏΒ÷σム5Θöθs)Ïj9 ZπuΗ÷qu‘uρ “Y‰èδuρ &óx« Èe≅à2 Ÿ≅‹ÅÁø,s?uρ Ï#÷ƒy‰tƒ t÷t/ “Ï © $# t,ƒÏ‰óÁs?

Artinya:“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab- kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai

petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”(QS. Yusuf:111 ). 32

Pada ayat ini, Allah SWT menyebutkan bahwasanya didalam kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita tentang sebab-sebab Pada ayat ini, Allah SWT menyebutkan bahwasanya didalam kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita tentang sebab-sebab

Al-qur’an menambahkan bahwa, bukanlah kisah yang dikarang- karang atau palsu. Mereka telah diwahyukan kepada Nabi, dan mengungkapkan sejarah yang sebenarnya tentang generasi lampau yang

mengukuhkan kitab-kitab asli dari Nabi-nabi masa lampau. 33

Kisah-kisah yang ada demikian mendidik dengan identik kebenaran dan tidak ada yang menyimpang, karena itu dengan adanya kisah-kisah itu memberi dampak yang besar kepada kita.

c. Memperhatikan Peristiwa Penting Diantara faktor-faktor yang membangkitkan motivasi dan perhatian adalah adanya berbagai macam kejadian dan masalah penting yang menggetarkan jiwa manusia, menarik perhatiannya dan mengaggu pikirannya. Sehingga dapat mengambil pelajaran yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

Selain itu Islam juga mempunyai perhatian yang besar terhadap belajar, ini tercermin dalam wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW, yaitu surat Al-Alaq: 1-5

∩⊂∪ ãΠtø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$# ∩⊄∪ @,n=tã ôÏΒ z≈|¡ΣM}$# t,n=y{ ∩⊇∪ t,n=y{ “Ï © $# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$# ∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z≈|¡ΣM}$# zΟ‾=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ‾=tæ “Ï © $#

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.

(QS. Al-Alaq: 1-5). 34

Secara harfiah kata qara’ yang terdapat pada ayat tersebut berarti menghimpun huruf-huruf dan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya dan membentuk suatu bacaan. Sedangkan menurut al-maraghi secara harfiah ayat tersebut dapat diartikan jadilah engkau seorang yang dapat membaca berkat kekuasaan dan kehendak Allah yang telah menciptakanmu, walaupun sebelumnya engkau tidak dapat melakukannya. Selain itu ayat tersebut juga mengandung perintah agar manusia memiliki keimanan, yaitu berupa keyakinan terhadap adanya kekuasaan dan kehendak Allah, juga mengandung pesan ontologis tentang sumber ilmu pengetahuan. Pada ayat tersebut Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW agar membaca. Sedangkan yang dibaca itu obyeknya bermacam-macam, yaitu ada yang berupa ayat-ayat

Allah yang tertulis sebagaimana surat Al-alaq itu sendiri. 35 Dengan demikian ayat ini memberikan informasi tentang

pentingnya membaca dan juga memberikan semangat kepada umat Islam untuk senantiasa melakukan semua aktifitas apapun dengan didasarkan pada “bissmi rabbik”.

Jika segala sesuatu yang manusia lakukan sudah didasarkan atas nama Allah, maka ia (manusia) akan mempunyai motivasi untuk melakukannya dan mempunyai sikap yang positif terhadap segala sesuatu pasti ada hikmah yang positif dan berguna serta tidak akan merasa rugi dalam melakukan segala hal.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82