Model Portofolio Sosiologi Motivasi SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-A DI MAN MALANG I SKRIPSI

Oleh: Khoirotul Inayah PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI KELAS X-A DI MAN MALANG I SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh: Khoirotul Inayah PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

JUDUL :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI KELAS

X-A DI MAN MALANG I

Oleh :

Khoirotul Inayah NIM: 06130031

Telah Disetujui Tanggal 20 Juli 2010

Oleh Dosen Pembimbing :

Samsul Susilawati, M. Pd NIP. 19760619 200501 2005

Mengetahui :

Dekan Fakultas Tarbiyah

Drs. M. Yunus, M.Si NIP. 19690324 199603 1002

HALAMAN PENGESAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI

KELAS X-A DI MAN MALANG I SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Khoirotul Inayah (06130031) Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juli 2010

dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan (S.Pd)

pada tanggal 28 Juli 2010

Panitia Ujian Tanda Tangan

Ketua Sidang Dr. H. Abdul Bashith, S.Pd., M.Si

:________________________ NIP. 19761002 200312 1 003

Sekretaris Sidang Samsul Susilawati, M.Pd

:________________________ NIP. 19760619 200501 2 005

Pembimbing Samsul Susilawati, M.Pd

:________________________ NIP. 19760619 200501 2 005

Penguji Utama Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I

:________________________ NIP. 19651205 199403 1 003

Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dr. H. M. Zainuddin, MA

Samsul Susilawati, M. Pd Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING Hal

: Skripsi Khoirotul Inayah Malang, 20 Juli 2010 Lamp : 4 (empat) Eksemplar

Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN MMI Malang di

Malang

Assalamualaikaum Wr. Wb.

Sesudah melakukan beberapa kali pembimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut dibawah ini:

Nama

: Khoirotul Inayah

: Pendidikan IPS

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sosiologi Kelas X-A di MAN Malang 1.

maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Samsul Susilawati, M. Pd

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.

Malang, 20 Juli 2010

Khoirotul Inayah

MOTTO

öΝÍκöŽn=tã ì∃öθyz Ÿξsù yxn=ô¹r&uρ ztΒ#u ôyϑsù ( zƒÍ‘É‹ΖãΒuρ tΎÅe³u;ãΒ āωÎ) tÎ=y™ößϑø9$# ã≅Å™öçΡ $tΒuρ

∩⊆∇∪ tβθçΡt“øts† öΝèδ Ÿωuρ

Dan tidaklah kami mengutus para Rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barang siapa yang beriman dan mengadakan

perbaikan, Maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka

bersedih hati. (Al-An’am:48)

Soenarjo. S. H. 1971. Alquran dan Terjemahan. Jakarta. Hal 194 juz 7

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

B. Vokal Panjang

Vokal (a) panjang = â Vokal (i) panjang = î Vokal (u) panjang = û

C. Vokal Diftong

أ = aw ي = ay أ أ =û يإ = î

KATA PENGANTAR

ÉÉÉÉΟΟΟΟŠŠŠŠÏÏÏÏm m§ m m §§§9999$$$$#### ÇÇÇÇ≈≈≈≈uuuuΗΗΗΗ÷÷÷÷qqqq§§§§9999$$$$#### !$ ! ! ««««! $$$#### ÉÉÉÉΟΟΟΟóóóó¡¡¡¡ÎÎÎÎ0000

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah serta Inayah-Nya, serta ibu dan ayahku, sahabat- sahabat dekatku,sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar Sosiologi Kelas X-A Di MAN Malang I. Sebagai persyaratan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Untaian sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, berkat beliau kita dapat merasakan indahnya hidup dibawah naungan agama yang damai, yaitu agama Islam.

Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan beberapa pihak terkait yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuan selama penyusunan ini berlangsung. Oleh karena itu rangkaian ucapan terimah kasih dengan setulus hati penulis ucapkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta do’a yang tiada hentinya dan saudara-saudarku tersayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

2. Bapak Prof. Dr. Imam Suprayogo selaku rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.

4. Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

5. Ibu Samsul Susilawati, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi.

6. Kepada kepala MAN Malang I bapak Drs. H. Zainal Mahmudi, M. Ag dan bapak Drs. Arif Djunaidi selaku Waka Kurikulum atas izinnya untuk

7. Bapak Subhan, S.Pd selaku guru sosiologi di MAN Malang I yang telah mendukung dalam berjalannya penelitian dan proses pembelajaran.

8. Bapak Drs. M. Shohib, M.Ag selaku HUMAS di MAN Malang I yang telah membantu memberikan data-data yang diperlukan peneliti

9. Segenap Bapak/ibu dosen dan karyawan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan dan teman-teman kos yang telah banyak memberikan saran dan kritiknya yang membangun, dan semua kegiatan yang telah diprogramkan, tak lupa untuk Agus Sufyan yang sangat berharga dan berarti dalam hidupku yang selalu mendukung dan memotivasi.

Akhirnya, penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati penulis harapkan saran dan kritik dari semua pihak. Dan semoga laporan pengajaran ini dapat bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca pada umumnya. Amin.

Malang, 20 Juli 2010

Penulis

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1. Portofolio Tanyangan Bentuk Bujur Sangkar ............................................ 13

2.2 Portofolio Tanyangan Bentuk Segi Tiga Sama Sisi ................................... 13

2.3. Portofolio Tanyangan Bentuk Lingkaran ................................................... 13

2.4. Portofolio Tanyangan Bentuk Oval ........................................................... 13

5.1. Grafik Kenaikan Rata-rata Motivasi Belajar Siswa ................................... 117

ABSTRAK

Inayah, Koirotul. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sosiologi di MAN Malang I. Skripsi, Jurusan: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas: Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dosen Pembimbing: Samsul Susilawati, M. Pd.

Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran dengan kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan Penerapan model pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi di MAN Malang I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menngunakan metode berbasis portofolio bisa meningkatkan motivasi belajar sosiologi di MAN Malang I.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitiannya adalah PTK dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi di MAN Malang I sudah berjalan dengan baik, walaupun ada kekurangan-kekurangan. Hal tersebut terlihat pada saat proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas, antara lain siswa aktif dan bersemangat bertanya tentang pelajaran yang belum dimengerti, rasa ingin tahunya meningkat, rajin mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan lebih aktif dalam mencari informasi yang diberikan oleh guru.

Adapun yang menjadi faktor pendukung dari penerapan model pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi di MAN Malang I adalah adanya minat belajar siswa yang tinggi, adanya profesionalisme dan semangat yang tinggi dari guru sosiologi dalam mengajar dan membimbing anak didiknya, adanya fasilitas dan sumber belajar yang memadai untuk belajar. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan tersebut adalah adanya sebagian siswa yang enggan untuk menyampaikan pendapatnya, masih malu-malu.

Dari kesimpulan tersebut untuk mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut, maka berbagai upaya, agar dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi dapat sepenuhnya diterapkan dengan menggunakan metode yang bervariasi, menciptakan interaksi dengan cara bekerjasama, dan meningkatkan motivasi dan dorongan pada siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan keaktifan siswa.

Kata-kata kunci: Portofolio, Motivasi Belajar, Pembelajaran Sosiologi.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan perkembangan peningkatan kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu merevisi kurikulum yang sudah ada selaras dengan perkembangan zaman, demikian pula dengan model

pembelajaran yang diterapkan selalu mengalami perkembangan. 1 Seiring dengan berkembangnya zaman dengan adanya teknologi yang

canggih kemungkinan besar siswa tidak hanya belajar didalam kelas akan tetapi juga belajar diluar kelas supaya siswa itu tidak merasa bosan, misalnya saja siswa di beri tugas untuk mencari data atau jurnal di internet atau di media masa sesuai dengan pelajarannya.

Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Sebagaimana diketahui bahwa metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis, dan sifat materi pelajaran

Dalam proses kegiatan pembelajaran sosiologi seringkali mengalami hambatan seperti adanya rasa jenuh, timbulnya rasa bosan pada diri siswa, kurangnya minat siswa terhadap materi pembahasan, dan salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga menyebabkan jalannya proses pembelajaran kurang kondusif dan efektif, kemudian hasil yang dicapai menjadi tidak maksimal atau belum memenuhi target (kompetensi dasar) sebagaimana yang diharapkan.

Dalam pembelajaran disekolah dituntut keaktifan siswa dalam menggali potensi, peran guru tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam kaitannya belajar aktif guru harus dapat menciptakan suatu kondisi dimana siswa atau peserta didik tidak merasakan kebosanan, kejenuhan, dan mata pelajaran yang diterima terkesan monoton dan tidak menarik selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mencapai tujuan tersebut maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya tentang pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar. Metode dan teknik mengajar disini tidak berarti berdiri sendiri satu sama lain, melainkan saling berkaitan. Justru proses belajar Dalam pembelajaran disekolah dituntut keaktifan siswa dalam menggali potensi, peran guru tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam kaitannya belajar aktif guru harus dapat menciptakan suatu kondisi dimana siswa atau peserta didik tidak merasakan kebosanan, kejenuhan, dan mata pelajaran yang diterima terkesan monoton dan tidak menarik selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mencapai tujuan tersebut maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya tentang pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar. Metode dan teknik mengajar disini tidak berarti berdiri sendiri satu sama lain, melainkan saling berkaitan. Justru proses belajar

Hasil observasi dikelas X-A MAN Malang I peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, serta mengerjakan LKS. Maka banyak siswa yang masih pasif dikelas dan malu untuk mengemukakan pendapatnya didepan kelas.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mewujudkan tujuan tersebut adalah model pembelajaran berbasis portofolio. Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk berpikir cerdas, aktif, kreatif, partisipatif, prospektif dan bertanggung jawab.

Menurut Arnie Fajar menyebutkan pengertian portofolio sebagai berikut. Portofolio merupakan suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan

maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan itu beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu

masalah yang dikaji. 4

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik belajar, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik belajar ini dapat menjadi program

3 Nana Sudjana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi siswa, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.

Dengan model berbasis portofolio diharapkan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan penelitian terdahulu oleh Andhar Tri Adhy (01160005) lulusan tahun 2005 di UIN Malang, yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Pasar Abstrak Siswa Kelas X-2 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Batu”, bahwa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran abstrak di kelas X-2 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Batu dapat menigkatkan kualitas hasil belajar siswa, disamping itu juga dapat menunjukkan peningkatan yang bermakna baik pada aktivitasnya, maupun hasil belajar, dan dapat memotivasi serta mengarahkan siswa agar mampu melakukan pembelajaran pasar abstrak dengan baik.

Dan metode ini juga diperkuat dari penelitian Ni’matul Khoiriyah yang berjudul “ Penggunaan Portofolio dalam Belajar Mandiri Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Konsep Ciri-ciri Mahkluk Hidup Siswa Kelas I

C SMPN 2 Beji Pasuruan”, bahwa dengan menerapkan metode Portofolio ini bisa meningkatkan motivasi dan prestasi belajar konsep Ciri-ciri Mahkluk Hidup Siswa Kelas I C SMPN 2 Beji Pasuruan”. Dalam siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 31 orang siswa (67,39%) dan pada siklus II sebanyak

34 orang siswa (73,91%) yang tuntas belajar. Dari sini bisa dilihat bahwa pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Begitu juga motivasi belajar siswa, pada siklus I keaktifan siswa mencapai 60% sedangkan siklus II 68%, aspek keantusiasan mencapai 70% dan siklus II 80%, aspek keaktifan dan keantusiasan pada siklus I mencapai 64 % sedangkan pada siklus II mencapai 73,3%. dari sini juga mengalami peningkatan. Jadi metode berbasis portofolio ini bisa meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas I C SMPN 2 Beji Pasuruan.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti di MAN Malang I yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Sosiologi Kelas X-A di MAN Malang I.

Peneliti bermaksud supaya menerapkan metode pembelajaran portofolio sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi di sekolahan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I?

2. Bagaimankah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I?

3. Bagaimanakah proses dan hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan:

1. Proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I.

3. Proses dan hasil penilaian pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio untuk meningkatkan motivasi belajar sosiologi kelas X-A di MAN Malang I.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa Dengan penerapan model pembelajaran dengan menggunakan metode portofolio diharapkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi bisa meningkat.

b. Bagi Guru Model pembelajaran berbasis portofolio dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru dalam proses pembelajaran sosiologi serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan motivasi belajar sosiologi.

c. Bagi peneliti Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan intelektual sehingga penelitian ini bisa digunakan sebagai wahana untuk mengkaji secara ilmiah tentang bagaimana mengupayakan penggunaan metode portofolio supaya motivasi belajar siswa mata pelajaran sosiologi bisa meningkat.

d. Bagi sekolah Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengadakan variasi metode pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa.

E. Batasan Masalah

Agar dalam pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan maka perlu adanya batasan masalah:

1. Penelitian ini hanya membatasi pada metode pembelajaran portofolio

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran sosiologi.

3. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas X-A semester genap tahun ajaran 2009-2010 di MAN Malang I Jl. Baiduri Bulan No. 40 Malang.

4. Penelitian ini difokuskan SK: Menerapkan nilai dan norma dalam proses Pengembangan kepribadian KD siklus I: Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap anti sosial, dan KD siklus II: Aturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar skripsi akan dibagi menjadi tiga bagian dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi

Bagian awala skripsi berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran.

2. Bagian utama skripsi

Bagian ini tersusun atas enam bab, yaitu:

a. Bab I Pendahuluan. Terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah.

b. Bab II Kajian Pustaka. Terdiri atas portofolio, motivasi, belajar, sosiologi, kajian penelitian terdahulu.

c. Bab III Metodologi Penelitian. Terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data

Penelitian, teknik pengumpulan data, subyek dan objek penelitian, teknik analisis data, perencanaan tindakan, indikator kinerja.

d. Bab IV Hasil Penelitian. Terdiri atas hasil penelitian tindakan kelas melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi, refleksi.

e. Bab V Pembahasan Hasil Penelitian. Terdiri atas pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan dalam bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian.

f. Bab VI Penutup. Pada bab terakhir dari skripsi ini dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir

Hal-hal yang perlu dimuat pada bagian ini adalah daftar rujukan, lampiran-lampiran, biodata mahasiswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Portofolio

1. Pengertian Portofolio

Menurut Dasim portofolio diartikan sebagai kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan.Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari satu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat

kebijakan untuk memecahkan masalah. 5 Pengertian portofolio menurut Arnie Fajar di sini adalah sebagai

berikut: Suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu

yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan tergantung mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa. Tetapi, dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa, dan mencari

pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. 6

Menurut Sumarna dan Hatta portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan

5 Dasim Budimansyah. 2009. Tugas Kurikulum dan Pembelajaran. (Online), (http:// 5 Dasim Budimansyah. 2009. Tugas Kurikulum dan Pembelajaran. (Online), (http://

didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. 7 Selain itu pendapat Kolb yang dikutip oleh Djajadisasatra (1992)

menegaskan bahwa portofolio adalah: Belajar dengan mengalami secara langsung. Dimana seseorang

langsung berhubungan dengan kenyataan yang sebenarnya. Berbeda dengan belajar dimana seseorang peserta didik hanya membaca, mendengar dan berbicara atau menulis tentang realita tetapi tidak pernah berhubungan langsung dengan apa yang dibicaraka dalam proses belajarnya. Pada belajar dengan mengalami “lerning by experience”, Belajar bukan hanya melakukan observasi tentang gejala atau fenomena, tetapi juga berbuat sesuatu tentang apa yang diamatinya tersebut ataupun menerapkan teori yang dipelajari untuk

memperoleh hasil yang benar. 8

Paulson dan Meyer dalam winter menyebutkan bahwa portofolio adalah suatau koleksi pekerjaan siswa atau peserta didik yang menunjukkan segala usaha peserta didik, kemajuan dan pencapaian belajar dalam satu

bidang tertentu atau lebih. 9 Portofolio ini bisa diartikan sebagai wujud benda fisik, yakni

kumpulan atau dokumentasi hasil karya atau hasil pekerjaan siswa yang disimpan dalam satu bendel. Misalnya, hasil tugas yang diberikan guru mencari kliping beserta analisisnya, hasil tes.

7 Sumarna Supranata dan Muhammad Hatta. 2006. Penilaian portofolio implementasi kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal 73 8

2. Portofolio Sebagai Model Pembelajaran

Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam tugas-tugasnya.

Portofolio sebagai model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio itu sendiri. Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dapat juga berupa karya terpilih dari suatu kelas secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk mengatasi masalah.

Portofolio sebagai model pembelajaran terbagi dalam dua bagian yakni: 10

1) Portofolio Tanyangan (tampilan) Portofolio tanyangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) berjajar dan dapat berdiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan berbentuk lain, seperti tiga sama sisi, 1) Portofolio Tanyangan (tampilan) Portofolio tanyangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) berjajar dan dapat berdiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan berbentuk lain, seperti tiga sama sisi,

Gambar 2.1. Portofolio tanyangan bentuk bujur sangkar

Gambar 2.2. Portofolio tanyangan bentuk segi tiga sama sisi

Gambar 2.3. Portofolio tanyangan bentuk lingkaran

Gambar 2.4. Portofolio tanyangan bentuk oval

Keterangan:

Isi portofolio tanyangan adalah: Papan 1 berisi : Rangkuman permasalahan yang dikaji

Papan 3 berisi : Usulan kebijakan untuk mengatasi masalah Papan 4 bersisi : Membuat rencana tindakan

2) Portofolio Dokumentasi Portofolio dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat diperoleh siswa dari literature/buku, kliping dari koran/majalah, hasil wawancara dengan berbagai sumber, radio/TV, foto,

dari sejumlah publikasi pemerintah/swasta, kebijakan dari pemerintah, observasi lapangan dan lain-lain. Pada prinsipnya portofolio dokumentasi merupakan bukti bahwa telah dilaksanakan penelitian.

gambar,

grafik, petikan

Manfaat dari portofolio dokumentasi selain sebagai bukti telah melaksanakan penelitian, juga dimaksudkan untuk mendukung dan melengkapi portofolio tanyangan, karena tidak semua bahan dapat dituangkan pada portofolio tanyangan.

Portofolio tanyangan dan dokumentasi ini selanjutnya disajikan dalam simulasi atau dengar pendapat dalam acara “Show Case” (gelar kemampuan atau gelar kasus).

3. Landasan Pemikiran Metode Pembelajaran Portofolio

Sebagai suatu pembaharuan dalam pembelajaran, model pembelajaran berbasis Portofolio dilandasi oleh beberapa landasan

pemikiran sebagai berikut. 11 pemikiran sebagai berikut. 11

be, and learning to live together, yang dicalonkan UNESCO. Peserta didik harus diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajarnya dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia di sekitarnya. Diharapkan hasil interaksi dengan lingkungannya itu dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya.

Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadiannya untuk memahami kemajemukan dan melahirkan sikap–sikap positif dan toleran terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup. Model pembelajaran berbasis portofolio dilandasi oleh empat pilar pendidikan tersebut.

b. Pandangan Konstruktivisme Pandangan konstruktivisme sebagai filosofi pendidikan mutahir menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya, mempertahankan gagasan atau pengetahuaan naif ini secara kokoh b. Pandangan Konstruktivisme Pandangan konstruktivisme sebagai filosofi pendidikan mutahir menganggap semua peserta didik mulai dari usia taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi memiliki gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa atau gejala lingkungan di sekitarnya, mempertahankan gagasan atau pengetahuaan naif ini secara kokoh

terkait dengan gagasan/pengetahuaan awal lainnya yang sudah dibangun dalam wujud ”schemata” (struktur kognitif).

Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme antara lain: diskusi yang menyediakan kesempatan agar semua peserta didik mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan hasil penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya.

c. Pembelajaran Demokratis Pembelajaran demokratis adalah suatu bentuk upaya menjadikan sekolah sebagai pusat kehidupan demokrasi melalui proses pembelajaran yang demokratis. Secara singkat pembelajaran demokratis adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrsi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keragaman peserta didik.

Dalam praktiknya, para pendidik hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya.

4. Prinsip Dasar Metode Pembelajaran Portofolio

Ada lima prinsip dasar yang dibawakan model pembelajaran ini, yaitu: 12

1. Prinsip belajar siswa aktif Adalah proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, dimana siswa itu dituntut aktif dalam proses pembelajaran. Aktif mulai tahap mengumpulkan informasi sampai penyajian portofolio.

Pada tahap mengumpulkan informasi siswa pun secara aktif mendatangi berbagai nara sumber yang telah disepakati bersama untuk dijadikan acuan dalam perumusan kebijakan dan solusinya. Ketika proses pengumpulan data selesai, di bawah bimbingan guru siswa aktif melaporkaan hasil-hasil temuannya.

2. Kelompok belajar kooperatif Adalah proses pembelajaran dengan model ini juga menerapkan prinsip belajar kooperatif maksudnya proses pembelajaran yang berbasis kerjasama.

3. Pembelajaran partisipatorik Adalah model pembelajaran siswa yang belajar sambil melakoni salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup demokrasi, Mengapa terdapat pelakonan hidup berdemokrasi? sebab dalam tiap langkah metode ini memiliki makna yang hubungannya dengan praktik hidup berdemokrasi. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk 3. Pembelajaran partisipatorik Adalah model pembelajaran siswa yang belajar sambil melakoni salah satu bentuk pelakonan itu adalah siswa belajar hidup demokrasi, Mengapa terdapat pelakonan hidup berdemokrasi? sebab dalam tiap langkah metode ini memiliki makna yang hubungannya dengan praktik hidup berdemokrasi. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk

4. Mengajar yang reaktif Adalah menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio guru yang kreatif perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar tinggi.

5. Prinsip dasar belajar yang menyenangkan Adalah salah satu teori belajar menegaskan bahwa sesulit apapun materi pelajaran apabila dipelajari dalam suasana yang menyenangkan pelajaran tersebut akan mudah dipahami. Refleksi Model Portofolio adalah:

a. Kita memperoleh pemahaman yang lebih besar tentang kebijakan publik;

b. Kita banyak belajar tentang masalah-masalah masyarakat;

c. Kita belajar bagaimana cara lebih kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan masalah;

d. Keterampilan meneliti mahasiswa atau pelajar meningkat;

e. Kita menyadari bahwa diri kita sendiri memiliki pengaruh pada masyarakat; e. Kita menyadari bahwa diri kita sendiri memiliki pengaruh pada masyarakat;

g. Kita belajar bagaimana warga negara berpartisipasi dalam membuat kebijakan publik;

h. Kita menjadi lebih menyadari kelompok-kelompok masyarakat yang menaruh perhatian terhadap persoalan-persoalan publik;

i. Mulai tumbuh sikap positif para mahasiswa atau pelajar pada pemerintah; j. Pemahaman kita terhadap penggunaan portofolio sebagai cara komunikasi dan persuasi telah berkembang.

5. Langkah-langkah metode pembelajaran portofolio

Langkah-langkah metode pembelajaran portofolio, menurut Arnie Fajar, yaitu sebagai berikut: 13

a. Mengidentifikasi Masalah yang ada dalam Masyarakat Pada kegiatan langkah ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa, yaitu: mendiskusikan tujuan, mencari masalah apa saja yang diketahui tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yang mereka anggap penting.

b. Memilih Masalah untuk Kajian Kelas Para siswa (kelas) mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah-masalah yang ada di masyarakat, dengan langkah sebagai berikut:

1) Mengkaji informasi yang telah dikumpulkan, selanjutnya menuliskannya dipapan tulis atau kertas lebar yang dijepit tentang masalah yang akan mereka kaji (beberapa siswa menuliskan).

2) Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji dengan cara memilih salah satu masalah yang telah ditulis dipapan tulis atau kertas lebar yang dijepit. Pemilihan dapat dilakukan secara musyawarah atau pengambilan suara (voting).

3) Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan mengumpulkan informasi.

c. Mengumpulkan Informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas Guru hendaknya membimbing siswa dalam mendiskusikan sumber-sumber informasi berkenaan dengan masalah yang dikaji, misalnya mencari sumber informasi melalui perpustakaan, kantor penerbitan surat kabar, pakar dan masih banyak lagi.

d. Membuat Portofolio Kelas Pada tahap ini siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang memadai untuk memulai membuat portofolio kelas. Langkah- langkahnya sebagai berikut:

1) Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio. Keempat kelompok tersebut adalah: Kelompok 1 bertugas : menjelaskan masalah yang dikaji Kelompok 2 bertugas : menjelaskan berbagai kebijakan alternatif

untuk mengatasi masalah Kelompok 3 bertugas : mengusulkan kebijakan untuk mengatasi

masalah

kelompok 4 bertugas : membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk pemecahan masalah.

2) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio. Pastikan bahwa siswa pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan apa yang diharapkan dari mereka.

3) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim-tim peneliti seringkali akan bermanfaat bagi lebih dari satu kelompok portofolio. Jika satu atau dua kelompok tidak memiliki seluruh informasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugasnya, maka guru atau siswa lain hendaknya membantu kelompok bagaimana cara mendapatkan informasi.

4) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian penayangan bertugas mengkoordinir penanyangan yang ditempatkan pada poster yang dibuat dari papan busa, kardus, atau papan yang 4) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian penayangan bertugas mengkoordinir penanyangan yang ditempatkan pada poster yang dibuat dari papan busa, kardus, atau papan yang

paling baik untuk didokumentasikan atau memberi bukti penelitiannya.

bahan-bahan

yang

e. Penyajian Portofolio (show case) Penyajian Portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas meyelesaikan portofolio tampilan (tayangan) maupun portofolio dokumentasinya. Pelaksanaannya tergantung situasi dan kondisi kelas.

Show case ini dapat dilakukan dengan cara:

1) show case satu kelas, diikuti oleh kelas yang bersangkutan, terdiri dari empat kelompok. Dipimpin oleh guru pembimbing dan beberapa guru lain sebagai dewan juri. Tempat dikelas masing-masing.

2) show case antar kelas dalam satu sekolah, diikuti oleh beberapa kelas yang masing-masing kelas terdiri dari empat kelompok. Dipimpin oleh guru pembimbing dengan penasehat dan pelindung kepala sekolah. Pihak sekolah dapat mengundang sekolah lain (guru dan siswa), pejabat yang terkait dengan masalah yang dikaji, pejabat dari Dinas Pendidikan dan orang tua siswa. Dalam pelaksanaan show case antar kelas dibutuhkan tempat yang agak luas seperti aula yang dimiliki sekolah dan memerlukan persiapan-persiapan lebih matang.

3) show case antar sekolah dalam lingkup wilayah, kota atau kabupaten, propinsi dan nasional. Diikuti oleh sekolah-sekolah yang berada dalam wilayah, kota, kabupaten. Pelaksanaan show case tingkat ini sangat memerlukan persiapan yang matang. Tempat pelaksanaan hendaknya dipilih sekolah yang mempunyai aula yang besar atau pada kantor Dinas Pendidikan setempat. Apabila peserta show case berjumlah banyak maka dapat dilakukan seleksi dua tahap. Dipilih kelas terbaik untuk mewakili show case, kemudian dipilih kembali untuk menentukan juara tingkat sekolah, dan mewakili sekolah tingkat kecamatan.

f. Merefleksi pada Pengalaman Belajar Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar siswa, guru melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif. Penyajian portofolio kelas kepada audien yang telah dilakukan, sangat bermanfaat dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaan-pertanyaan dan reaksi-reaksi dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi kelas.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

1) Guru menyusun atau membuat pertanyaan yang berkaitan dengan topik.

2) Guru bertanya kepada siswa secara klasikal tentang topik yang dipelajari.

6. Bahan-bahan portofolio adalah sebagai berikut:

a. Penghargaan tertulis (sertifikat mengikuti lomba)

b. Penghargaan lisan yang diberikan oleh guru

c. Hasil kerja biasa dan hasil pelaksanaan tugas-tugas oleh pesrta didik misalnya buku tugas, buku PR, clipping, foto, dsb.

d. Daftar ringkasan hasil pekerjaan berupa buku catatan

e. Catatan sebagai peserta kerja kelompok

f. Contoh terbaik hasil pekerjaan siswa menurut pendapat guru

g. Hasil rekapitulasi daftar kehadiran

h. Hasil ulangan harian atau semester

i. Catatan pribadi j. Daftar kehadiran k. Persentase tugas yang selesai dikerjakan l. Audio visual m. Video

n. 14 Flesdisk dll. Dari bahan-bahan diatas siswa bisa membuat portofolio dengan baik

dan di masukkan kedalam portofolio dokumentasi sebagai karya siswa atau peserta didik.

7. Sumber belajar atau informasi dapat diperoleh dari:

a. Manusia (pakar, tokoh agama, tokoh masyarakat dll)

b. Kantor penerbit surat kabar, bahan tertulis

c. Bahan terekam

d. 15 Bahan tersiar (TV, radio) Dari bahan diatas siswa bisa mengembangkan kreativitas dan

ketrampilannya dalam membaca, mendengar, mengkaji masalah, membagi tugas, kerjasama dengan kelompok.

8. Kekurangan dan Kelebihan Metode Portofolio

Kekurangan dan kelebihan metode portofolio adalah sebagai berikut: 16

a. Kelemahan

1) Menggunakan waktu yang relatif lama.

2) Memerlukan ketekunan, kesabaran

3) Memerlukan biaya

b. Kelebihan

1) Mendorong adanya kolaborasi antara siswa dan antara siswa dan guru.

2) Memungkinkan pendidik mengakses kemampuan peserta didik untuk membuat, menyususn laporan dan menghasilkan berbagai tugas akademik.

15 Arnie Fajar. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal 48

3) Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai masalah di masyarakat atau lingkungannya.

4) Menididik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik.

5) Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena telah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasaman dengan kebersamaan hidup di masyarakat.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan salah satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap pembelajaran. Dalam psikologi istilah motiv sering dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan memberikan pengertian dari kedua istilah tersebut. Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. 17 Dengan demikian motif adalah dorongan atau kekuatan dalam diri

seseorang yang dapat menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu.

Adapun pengertian motivasi Menurut Mc. Donald,

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung

tiga elemen penting. 18

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Dalam kegiatan belajar mengajar apabila seorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan, maka perlu diselidiki sebab-sebabnya.

Menurut Winkel (1989;94) mengibaratkan motivasi dengan kekuatan mesin kendaraan. Mesin yang berkekuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan biar jalan itu mendaki dan kendaraan membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan

kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. 19 Motivasi menurut sumadi suryabrata adalah keadaan yang

terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian tujuan. 20

Sedangkan menurut rumusan direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama; bahwa "motivasi" adalah usaha yang didasari oleh pihak guru, untuk menimbulkan motiv-motiv pada murid, yang

menunjang kegiatan kearah tujuan belajar. 21 Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi

adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu yang diharapkan dan diinginkan untuk memenuhi kebutuhan. Dan guru disamping sebagai fasilitator juga sebagai motivator untuk mendorong siswa dan merangsang minat belajar siswa menuju kearah yang lebih baik lagi.

Jadi memberi motivasi kepada siswa itu sangat penting, karena kalau seorang anak tidak diberi motivasi maka anak tersebut akan malas, dan prestasi belajarnya pun akan menurun meskipun siswa tersebut itu

19 Martins Yamin. 2006. Strategi Pembelajaran Bebasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. Hal 83

2. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak itu sebenarnya dilatar belakangi oleh sesuatu atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Begitu juga belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu.

Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

tidak serasi dengan tujuan. 22 Seperti yang dikatakan Winkel mengibaratkan motivasi dengan

kekuatan mesin kendaraan. Mesin yang berkekuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan biar jalan itu mendaki da kendaraan membawa muatan yang berat. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya-daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. Kendaraan dengan mesin yang kuat akan mampu mengatasi rintangan yang ditemukan akan tetapi belum pasti kendaraan tersebut itu sampai pada tujuan. Keputusan ada pada sopir. Begitu juga motivasi belajar siswa berperan aktif dalam belajar guru hanya memotivasi siswa agar semangat belajar melalui metode yang digunakan oleh guru, akan tetapi siswa tersebut yang menentukan tujuan kemana dia akan melangkah.

3. Jenis-jenis Motivasi

Berdasarkan pengertian diatas tentang motivasi yang telah dibahas diatas maka pada pokoknya motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

Implementasi Term Frequency Inverse Document Frequency TF IDF dan Vector Space Model Untuk Klasifikasi Berita Bahasa Indonesia

20 102 40

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN BACK OVER DALAM SENAM PADA SISWA SMA NEGERI 05 BANDAR LAMPUNG

0 42 1

BAHASA PADA SURAT DINAS BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

7 85 1

EFEKTIVITAS MEDIA PENYAMPAIAN PESAN PADA KEGIATAN LITERASI MEDIA (Studi pada SMA Negeri 2 Bandar Lampung)

15 96 159

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82