Pengertian Penjahat dan Kejahatan a Pengertian Penjahat

4. Pengertian Penjahat dan Kejahatan a Pengertian Penjahat

Pengertian penjahat dapat kita tinjau dari berbagai macam aspek diantaranya : 1 Pengertian Penjahat dari Aspek Yuridis Penjahat adalah seseorang yang melanggar peraturan – peraturan atau undang – undang pidana dan menyatakan bersalah oleh pengadilan serta dijatuhi hukuman. Selama belum dijatuhi hukuman, maka seseorang belum dianggap penjahat. Asas ini disebut premsemtium of inocence sebagaimana termuat dalam pasal 8 Undang – Undang nomor 48 tahun 2009 tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman. 11 2 Pengertian Penjahat dari Aspek Intelegensia Vollmer sebagai seorang tokoh di bidang kriminologi mengatakan bahwa penjahat adalah orang yang dilahirkan tolol dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengubah tingkah laku karena baginya tidak dapat mengendalikan dirinya dari perbuatan – perbuatan anti sosial yang merugikan individu – individu lainnya. 3 Pengertian Penjahat dari Aspek Ekonomi Parson memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan penjahat adalah orang yang mengancam kehidupan dan kebahagiaan orang lain dan membebankan kepentingan ekonominya pada masyarakat di sekelilingnya. 11 Lihat rumusan pasal 8 Undang – Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman Universitas Sumatera Utara 4 Pengertian Penjahat dari Aspek Sosial Mabel Elliot mengatakan bahwa penjahat adalah orang – orang yang gagal dalam menyesuaikan dirinya dengan norma – norma masyarakat sehingga tingkah lakunya tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat. 5 Pengertian Penjahat dari Aspek Religius Dr. J. E. Sehetapy, SH mengatakan bahwa penjahat adalah orang – orang yang berkelakuan anti sosial dimana perbuatannya bertentangan dengan norma – norma kemasyarakatan dan agama serta merugikan dan mengganggu ketertiban umum. 6 Pengertian Penjahat dari Aspek Filsafat Sokrates mengatakan penjahat adalah orang – orang yang suka melakukan perbuatan bohong. b Pengertian Kejahatan Dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana tidak ada suatu ketentuan hukum pidana yang merumuskan pengertian dari kejahatan hanya memberikan perumusan perbuatan manakah yang dapat dianggap sebagai suatu kejahatan. Namun para sarjana memberikan suatu batas tentang kejahatan seperti : 1 R. Soesilo Soesilo membagi pengertian kejahatan secara juridis dan pengertian kejahatan secara sosiologis. Dari segi juridis pengertian kejahatan adalah suatu perbuatan Universitas Sumatera Utara tingkah laku yang bertentangan dengan undang – undang. 12 Oleh sebab itu untuk mengetahui apakah suatu perbuatan itu adalah perbuatan yang bertentang dengan undang – undang, maka haruslah undang – undang yang mengatur perbuatan tersebut di buat terlebih dahulu. Sesuai azas “Nullum delictum nulla poena siane proviea” seperti tertera dalam pasal 1 KUHP “ Tiada suatu perbuatan boleh dijatuhi hukuman selain berdasarkan ketentuan perundang – undangan yang telah dibuat sebelumnya.” Ditambahkan Mulyatno dalam pidato Dies Natalis Universitas Gajah Mada tahun 1975, mengatakan : “Perbuatan yang oleh aturan hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana, barangsiapa yang melanggar tersebut, dinamakan perbuatan pidana.” 13 Dari segi sosiologis yang dimaksud dengan kejahatan artinya perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan si penderita, juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan, ketentraman dan ketertiban. 14 2 Dr. J. E. Sahetapy, SH dan B. Marjono Reksodipuro, SH. Dalam bukunya Parados Kriminologi : Kejahatan adalah setiap perbuatan termasuk kelalaian yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh negara. Perbuatan tersebut diberi hukuman pidana karena melanggar norma – norma 12 R. Soesilo, 1994, Kitab Undang – Undang Hukum Pidana KUHP, Serta Komentar – Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, Politeia, Bogor, halaman 82. 13 Chainur Arrasyid, 1988, Pengantar Psikologi Kriminal, Yani Corporation, Medan, halaman 28. 14 Ibid, halaman 82. Universitas Sumatera Utara sosial masyarakat yaitu harapan masyarakat mengenai tingkah laku yang patut dari seseorang warga negaranya. 15 3 Sutherland Sutherland memberikan defenisi : “Criminal behaviour is behaviour in violation of the criminal Law.” Artinya sikap atau perbuatan kriminil adalah sikap atau perbuatan yang melanggar ketentuan – ketentuan hukum pidana. 16 4 Paul Moedikdo Moeliono Kejahatan adalah perbuatan manusia yang merupakan perbuatan pelanggaran norma hukum yang ditafsirkan atau patut ditafsirkan oleh masyarakat sebagai perbuatan yang merugikan, menjengkelkan sehingga tidak boleh dibiarkan. 17

5. Teori – Teori Kriminologi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridi Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak Yang Menyebabkan Kematian (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No.791/Pid.B/2011/PN.SIM)

5 130 108

Analisis Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Kandungnya

10 164 160

Analisis Kriminologi Dan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Penggelapan Mobil Rental (Analisis 4 Putusan Hakim Pengadilan Negeri)

13 165 94

Tinjauan Kriminologi Dan Hukum Pidana Tentang Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Terhadap Anak Kandungnya (Studi Putusan Pengadilan Negeri Tulungagung Nomor : 179/Pid.Sus/2012/PN.Ta)

5 134 138

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

Persepektif Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Pengadilan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Atau Penganiayaan Yang Mengakibatkan Cacat Permanen

0 8 89

Analisis Hukum Mengenai Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Sebagai Pelaku Kejahatan Dalam Perspektif Kriminologi (Studi Kasus Putusan No.21/Pid.Sus-Anak/2014/PN.MDN)

0 3 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Hukum Pidana Dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Orangtua Terhadap Anak Kandungnya

1 2 31

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9

Tinjauan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Penganiayaan Yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Medan)

0 11 90