b Bonger berpendapat Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan
menyelidiki kejahatan seluas – luasnya. c
Van Bemelen berpendapat Kriminologi adalah ilmu yang mempelajari kejahatan, yaitu perbuatan yang merugikan dan kelakuan yang tidak sopan
yang menyebabkan adanya teguran dan tantangan. d
Frij mengatakan Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang memperlajari kejahatan, bentuk, sebab dan akibatnya.
e Wood mengatakan Kriminologi ialah ilmu yang meliputi segala
pengetahuan yang diperoleh baik oleh pengalaman, maupun teori – teori tentang kejahatan dan penjahat serta pengetahuan yang meliputi reaksi –
reaksi masyarakat terhadap penjahat dan kejahatan itu. Dari beberapa defenisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa kriminologi
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari serta menyelidiki maupun membahas masalah kejahatan, baik mengenai pengertiannya, bentuknya, sebab –
sebabnya, akibat – akibatnya dan penyelidikannya terhadap sesuatu kejahatan maupun hal – hal lain yang ada hubungannya dengan kejahatan itu.
2. Kriminologi dalam Arti Sempit
Pengertian kriminologi dalam arti sempit ialah ilmu pengetahuan yang membahas masalah – masalah kejahatan mengenai betuk – bentuknya, sebabnya
dan akibat – akibatnya, yakni dengan istilah :
Universitas Sumatera Utara
a Phaenomenologi Bentuk – Bentuk Perbuatan Jahat
Yang dimaksud dengan bentuk – bentuk perbuatan jahat ialah hakekat dari perbuatan jahat itu, misalnya : membunuh, merampok, mencuri, mencopet,
menipu. Maka untuk ini perlu suatu batasan atau defenisi yang tepat yang dapat membedakan perbuatan – perbuatan kejahatan itu satu dengan yang lainnya.
Bentuk – bentuk dari kejahatan dapat kita kenal dari : 1
Cara melakukan kejahatan itu, misalnya : dengan cara dilihat dari si korban, seperti menikam dengan alat tajam atau menembak. Dan dengan
cara yang tidak dilihat si korban seperti menipu, memalsukan dengan cara memakai alat – alat khusus seperti racun, kunci palsu.
2 Luasnya perlakuan jahat itu, misalnya : apa yang menjadi objek kejahatan,
ditempat mana dan diwaktu mana kejahatan itu sering terjadi. 3
Frequensi perlakuan kejahatan itu, misalnya : jumlah kejahatan yang bentuk – bentuknya sama dalam suatu jangka waktu tertentu.
b Aetiologi Sebab – Sebab Kejahatan
Sebab – sebab dari suatu kejahatan dapat dilihat dari faktor : 1
Bakat si penjahat 2
Alam sekitarnya 3
Spritual
Universitas Sumatera Utara
4 Bakat + sekitar + spritual si penjahat, dapat pula merupakan suatu yang
kebetulan saja.
c Penologi Akibat – Akibat Kejahatan
Penologi ialah ilmu pengetahuan timbulnya dan pertumbuhan hukuman, arti dan faedah sebagai akibat – akibat kejahatan dapat tertuju pada :
1 Korban si penjahat
2 Masyarakt umum
3 Individu atau diri si penjahat.
Dengan akibat – akibat kejahatan ini amat berkembanglah ilmu pengetahuan tentang hukum dan apa arti serta manfaatnya hukuman itu.
3. Kriminologi dalam Arti Luas
Krimininologi dalam arti luas ialah semua pengertian kriminologi dalam arti sempit dan ditambah dengan kriminalistik. Kriminalistik ialah :
10
Ilmu pengetahuan dalam menyelidiki kejahatan dengan menggunakan bantuan ilmu pengetahuan secara umum khususnya pada bidang fisika, ilmu kimia, ilmu
biologi dan ilmu matematika. Juga ilmu pengetahuan untuk menentukan terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa kejahatan dan menyidik pelakunya dengan
bantuan ilmu – ilmu alam dan suatu pengetahuan yang berusaha menyelidiki atau mengusut kejahatan dalam arti yang seluas – luasnya berdasarkan bukti dan
keterangan dengan mempergunakan hasil – hasil yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan lainnya.
10
http:forensikadigital.wordpress.com20121004kriminalistik-dan-kriminologi
Universitas Sumatera Utara
4. Pengertian Penjahat dan Kejahatan a Pengertian Penjahat