Teknik Penanaman

5.5 Teknik Penanaman

rumus sebagai berikut : utama yang akan menentukan tingkat

Jumlah Benih Cabe = 1,5 x (jumlah bibit/1200) x 10 gram

= 1,5 x 2400/1200 x 10 gram = 30 gram atau + 3 pack atau

3 bungkus@ 10 gram.

Jumlah Benih Tomat = 1,5 x (jumlah bibit/1500) x 10 gram

Catatan:

Jumlah benih cabe per 10 gram sekitar 1.200 biji Jumlah benih tomat per 10 gram sekitar 1.500 biji

Agar persemaian berhasil dengan Umumnya media semai yang dapat baik, Anda dapat memililih tempat

Anda gunakan untuk benih tomat dan persemaian dengan sifat-sifat sebagai

cabe adalah campuran pasir dan pupuk berikut :

kandang dengan perbandingan 1:1. Pasir • Dekat dengan sumber air

mempunyai sifat aerasi (udara dapat

• Bebas dari gangguan hewan/hama

keluar dan masuk secara bebas) dan

• Mudah transportasi

drainase (mampu mengalirkan air) yang

• baik, sedangkan pupuk kandang

bebas dari gangguan cuaca (banjir, menyediakan unsur hara (zat makanan) cahaya matahari secara langsung)

• yang diperlukan oleh bibit tomat dan

Benih tomat dan cabe yang akan

cabe.

disemaikan direndam dengan air Lima hari setelah benih tomat dan hangat (50°60°C) terlebih dahulu

cabe ditebar akan keluar kecambah. selama 6-12 jam

Siramilah kecambah tersebut setiap hari

• Selanjutnya benih direndam dalam

dengan menggunakan hand sprayer atau larutan fungisida (± 2-4 gram/liter)

gembor (semprotan tanaman dari selama 30 menit.

plastik).

Perendamanan benih bertujuan untuk

melunakkan kulit benih sehingga air dan udara mudah masuk ke dalam benih sehingga mendorong proses perkecambahan. Untuk mencegah masuknya penyakit ke dalam benih dilakukan perendaman dengan fungisida (dapat dibeli di toko pertanian). Benih tomat dan cabe berukuran kecil (+ diameter 0,2-0,4 cm). Oleh sebab itu benih

tersebut disebar merata pada media

persemaian. Media persemaian yang baik

Gambar 5.6.

adalah tanah yang subur, gembur, Hand sprayer untuk menyiram kecambah mempunyai aerasi (aliran udara) dan

drainase (aliran air) yang baik.

Bila jarak tanam dan pola tanam telah ditetapkan, serta bibit sudah siap tanam, maka penanaman dapat dilakukan. Rencana penanaman sebaiknya diiringi dengan rencana pemeliharaan tanaman sehingga bibit yang ditanam dapat tumbuh dan berkembang dengan baik untuk jangka waktu yang cukup lama. Dua minggu sebelum penenaman terlebih dahulu harus disiapkan lubang tanam yang berukuran seuai dengan ukuran bibit. Lubang tanam bervariasi mulai dari 10x10x10 sampai dengan 60x60x60 cm. Lubang tanam kemudian ditaburi dengan pupuk kandang dan pupuk dasar. Pem-berian pupuk dimaksudkan untuk menyediakan hara untuk bibit yang akan ditanam beberapa minggu kemudian.

Bibit yang hendak ditanam sebaiknya tidak terlalu sering dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Untuk itu diperlukan tempat pengumpulan bibit, misalnya untuk setiap 50 lubang tanam selalu disediakan satu tempat pengumpulan bibit. Bibit diangkat dengan cara memegang batang bibit sehingga kondisi bibit tidak akan rusak. Penyanggaan polybag bibit ke lubang tanam akan menjamin bibit lebih aman.

Tehnik penanaman dilakukan dengan cara memasukkan poly-bag terlebih dahulu ke lobang tanam. Setelah itu dengan menggunakan pisau tajam, polybag disayat dari bagian bawah ke arah atas. Polybag yang terkoyak dapat mudah ditarik dan lubang tanam ditutup kembali dengan tanah top soil. Pemadatan media tanam dapat dilakukan dengan bantauan tangan atau kaki yang ditekankan pada permukaan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kekompakan media tanam, mencegah penggenangan air di sekitar batang yang dapat menyebabkan pembusukan bibit. Bibit yang baru

ditanam di lapangan peka terhadap sinar matahari. Bila tersedia tenaga dan bahan yang cukup, bibit dapat diberi naungan sementara dengan menancapkan pelindung bibit.