Pengomposan Bahan Organik Secara Konven-sional

1) Pengomposan Bahan Organik Secara Konven-sional

Pada tahap pertama, siapkan sediaan starter mikroba dengan cara Bahan yang akan digunakan melarutkan biakan mikroba (bio-

dipotong-potong menjadi sekitar 3-5 cm, komplek) ke dalam air 4-5 gram/liter, sehingga diperoleh ukuran bahan yang

selanjutnya inkubasi pada suhu kamar seragam. Selanjutnya, timbang semua

sekitar 24 jam (sehari sebelum proses bahan dengan berat masing-masing 1

pengomposan).

bagian kecuali kotoran ternak 3 bagian. Starter adalah komponen biologis Campurkan semua bahan dengan

jenis mikroorganisme yang efektif jika diaduk-aduk sampai homogen/merata

bersimbiosis dengan satu jenis tanaman, sambil disiram air sehingga pada saat

maka cara penggunaannya pun harus campuran dikepal mengeluarkan tetesan

bersamaan dengan tanaman inangnya. air. Komposkan campuran bahan

Starter bakteri Rhizobium akan dengan cara menumpukan pada

efektif jika digunakan dengan tumbuhan tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m,

inang jenis legum. Oleh sebab itu selanjutnya ditutup karung goni/plastik

Rhisobium lebih cocok digunakan dalam pada seluruh permukaannya. Proses

program penyuburan tanah, dengan pengom-posan dapat berlangsung 2

menggunakan tanaman legum sebagi sampai 3 minggu, tergantung dari jenis

pupuk hijau. Keuntungan yang diperoleh bahan

dari residu legum tergantung dari jumlah Lakukan pengamatan dan catat

residu dan mineralisasinya. Akumulasi setiap hari kenaikan suhu dan

nitrogen akan terjadi pada biji legum, perubahan warna tumpukan bahan.

oleh sebab itu dalam program Kegiatan ini untuk mengetahui apakah

penyuburan tanah, tanaman legum proses pengomposan dapat harus dipanen dan dibenamkan ke berlangsung baik atau tidak, yaitu

dalam tanah sebelum terjadi dalam tanah sebelum terjadi

jangka panjang, namun penggunaan pada bintil akar akan menjadi cadangan

pupuk hayati tidak akan menimbulkan bagi tanaman berikutnya. Beberapa

efek samping yang merugikan bagi jenis tanaman legum seperti kacang

tanaman, lahan pertanian serta tanah, kacang babi dan kacang tunggak

lingkungan.

mempunyai efek residu nitrogen sebesar Langkah selanjutnya kecilkan 20-50 kg N per ha. Jenis-jenis tanamn

ukuran bahan yang masih panjang legum tersebut sangat cocok dipakai

dengan dipotong-potong menjadi sekitar sebagai tanaman inang bagi Rhizobium.

3-5 cm, sehingga diperoleh ukuran Starter Gliocladium mudah

bahan yang seragam! diperbanyak dalam media serbuk kayu

Lakukan penimbangan untuk dan sekam dan dapat efektif tanpa

semua bahan dengan berat masing- tanamn inang. Jenis pupuk hayati

masing 1 bagian kecuali kotoran ternak Gliocladium yang juga merupakan

3 bagian! Kemudian campurkan semua biokontrol, cara penggunaannya sama

bahan dengan diaduk-aduk sampai dengan pupuk organic kompos,

homogen/ merata sambil disiram air sehingga sering disebut Gliokompos.

starter pada no 1 sebanyak 1 liter pada Efek dari penggunaan pupuk hayati

setiap 50 kg campuran bahan organik. terhadap tanaman tidak dapat dilihat

Tambahkan air pada saat mencampur, secara langsung seperti penggunaan

sehingga pada saat campuran dikepal pupuk kimia. Efek penggunaan pupuk

mengeluarkan tetesan air.

Tabel 5.9. Sifat Kimia dan Kandungan Unsur Hara Pupuk Organik Kompos

No. Parameter Kompos **)

4 P tersedia

5 P- total

6 Ca 10,75 (me/100gr)

7 Mg 3,13 (me/100gr)

8 K 7,26 (me/100gr)

9 Na 5,30 (me/100gr)

10 Kapasitas Tukar Kation 35,50 (me/100gr) (KTK)

11 Kejenuhan basa (KB) 74,48 %

Gambar 5.8. Alur proses pembuatan kompos

Komposkan campuran bahan

Mikroorganisme Mikroorganisme

dengan cara menumpukan pada

dekomposer dekomposer ( ( pengurai pengurai ) un ) un tuk tuk pembuatan pembuatan bioferlilizer bioferlilizer

tanah/lantai setinggi kira-kira 1 m, selanjutnya ditutup karung goni/ plastik pada seluruh permukaan-nya. Proses pengomposan dapat berlangsung 2 sampai 3 minggu, tergantung dari jenis bahan.

Langkah terakhir, amati dan catat setiap hari kenaikan suhu dan

perubahan warna tumpukan bahan. Gambar 5.9. Kegiatan ini untuk mengetahui apakah

Beberapa mikroorganisme yang berfungsi proses pengomposan dapat

sebagai pengurai bahan organik (bio-ferlilizer) berlangsung baik atau tidak, yaitu

dengan adanya kenaikan suhu dan

perubahan warna selama proses!

6.2. Pupuk anorganik

Tumpukan bahan diaduk setiap tiga hari Pupuk anorganik adalah pupuk yang sekali secara merata dan ditutup

dibuat oleh pabrik atau hasil industri dan kembali. Kegiatan ini untuk menghindari

mengandung unsur hara yang kelebihan suhu dan diharapkan proses

diperlukan tanaman. Berdasarkan penguraian dapat berlangsung pada

jumlah jenis unsur hara yang seluruh permukaan bahan!

dikandungnya, pupuk anorganik ini Akhiri proses pengomposan apabila

dibagi dalam beberapa golongan, yaitu: telah memenuhi kreteria: suhu telah

(1). Pupuk tunggal : yaitu pupuk yang turun dan stabil, warna coklat

mengandung satu jenis unsur hara, kehitaman, sebagian besar bahan telah

misalnya urea (mengandung unsur N); lapuk, bau khas kompos.

TSP (mengandung unsur P) dan KCL (mengandung unsur K). (2). Pupuk

majemuk; yaitu pupuk yang mengandung unsur N, P dan K sekaligus. Contohnya adalah Amofos

(mengandung unsur dan P), Nitroposka dalam bentuk ion amonium (NH4+) dan (mengandung unsur N, P dan K).

sebahagian lagi dalam bentuk nitrat Berdasarkan jenis hara utama yang

(NO 3 -). Di dalam tanah nitrat dapat dikandung, pupuk anorganik dibagi

diambil oleh akar tanaman melalui air dalam beberapa golongan, yakni : pupuk

tanah yang diubah oleh jasad residu nitrogen, pupuk fosfor dan pupuk kalium.

tanah. Pada keadaan basah dan panas, Pupuk Nitrogen, contohnya Urea

nitrogen dapat hilang ke udara. (Co(NH 2 ) 2 ) : mengandung 46% nitrogen.

Amonium sulfat ((NH 4 ) 2 SO 4 )), petani Urea sangat mudah larut, sebahagian

menyebutnya pupuk ZA: mengandung kecil terikat dalam fiat pada bahan

20% nitrogen. Amonium terdapat pada organik dan sisanya bebas bergerak

tanah fiat dan bahan organik. Pupuk mengikuti kelembaban tanah. amonium sulfat berpengaruh terhadap Pemberian urea di permukaan tanah

menurunkan pH (keasaman) tanah, dengan dosis tinggi (>150kg/ha) dapat

sehingga sangat baik bagi tanah-tanah menyebabkan kehilangan - N lebih

yang terlalu basa (nilai pH tinggi).

banyak akibat proses penguapan.

Amonium nitrat (NH 4 NO 3 ): mengandung

33,5% nitrogen. Sebahagian nitrogen

Penyiapan Penyiapan

Penyiapan Penyiapan

Kompos Kompos Mikroba Mikroba

starter starter

carrier carrier

dari dari Serbuk Serbuk

kayu habitat kayu habitat Isolasi Isolasi

Pemilihan Pemilihan

alami alami

bahan bahan

Gambut Gambut dll dll

Perbanyakan Perbanyakan

Pencampuran Pencampuran

Pengujian Pengujian

Sterilisasi Sterilisasi