a Warkat debet masuk incoming clearing Adalah warkat uang giral dari bank bersangkutan yang diterima
bank lain. b Warkat debit keluar outgoing clearing
Adalah warkat uang giral dari bank lainnya yang disetorkan pada bank untuk ditagih kepada bank penerbitnya.
2. Warkat kredit kliring Warkat kredit adalah warkat – warkat perintah pembayaran yang
diberikan nasabah kepada bank untuk membayar kewajibannya melalui kliring bank lainnya. Warkat kredit terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1. Warkat kredit masuk incoming clearing
Adalah warkat kredit kliring yang diterima masuk dari bank peserta kliring lainnnya.
2. Warkat kredit keluar outgoing clearing
Adalah warkat kredit yang diterima suatu bank untuk dibayar melalui kliring kepada bank lainnya.
Warkat – warkat yang bukan kliring : a Warkat–warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat
kliring. b Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan
penyelesaian saldo negatif atau saldo debet. c Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan
transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta kepada kantor-kantor cabangnya yang lain.
B. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2009 UU BI, menyebutkan bahwa tugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal yang mendukung stabilitas sistem keuangan maka sesuai Pasal
16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal dengan nama Sistem Kliring nasional Bank Indonesia atau
dikenal dengan nama SKNBI. Penyelenggaraan kliring oleh BI diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 718PBI2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 125PBI2010 tanggal 12 Maret 2010 PBI SKNBI. SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring
debet dan kliring kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005,
SKNBI berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk Retail
Value Payment System RVPS atau transaksi bernilai kecil retail yaitu
transaksi di bawah Rp.100 juta.
1. Jenis – Jenis Sistem Kliring
Dalam melaksanakan kegiatan kliring tersebut, digunakan 4 empat jenis sistem yang berbeda, yaitu:
1. Sistem Semi Otomasi Kliring Lokal SKOL Yang dimaksud dengan SKOL yaitu penyelesaian akhir transaksi
pembayaran antar bank yang dilakukan secara resmi otomasi, dimana dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring
dilakukan secara otomasi sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual yaitu merekam data setiap warkat dalam suatu media berupa
disket yang akan disampaikan bersamaan dengan bundel warkat kliring pada saat pertemuan kliring.
2. Sistem Kliring Elektronik Jakarta SKEJ Sistem Kliring Elektronik Jakarta SKEJ atau disebut juga dengan
kliring elektronik adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan bilyet giro saldo kliring didasarkan pada Data
Keuangan Elektronik DKE yang dikirimkan atau ditransit dari Terminal Peserta Kliring TPK melalui Jaringan Komunikasi Data JKD untuk
dilanjutkan ke Sistem Pusat Komputer Elektronik SPKKE di Bank Indonesia BI yang diikuti dengan penyampaian warkat kliring kepada
penyelenggara Bank Indonesia. 3. Sistem Real Time Gross Settlement RTGS
Sistem Real Time Gross Settlement RTGS adalah sistem penyelenggaraan kliring antar bank secara elektronik yang waktu
penyelesaiannya terjadi secara seketika real time dan online sistem antara kantor bank.
4. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI Sistem kliring Nasional Bank Indonesia adalah sistem kliring
Bank Indonesia yang meliputi Kliring Debet dan Kliring Kredit yang penyelesaiannya akhirnya dilakukan secara nasional.
2. Penyelenggara SKNBI terbagi menjadi :
1. Penyelenggara Kliring Nasional PKN, yaitu unit kerja di Kantor Pusat Bank Indonesia yang bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI
secara nasional; 2. Penyelenggara Kliring Lokal PKL, yaitu unit kerja di Bank Indonesia
dan Bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia untuk mengelola dan menyelenggarakan SKNBI di suatu wilayah kliring
tertentu. Jenis layanan yang terdapat pada SKNBI terdiri dari 2 dua sub sistem,
yaitu: 1. Kliring Debet
a. Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian,
digunakan untuk transfer debet antar Bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet cek, bilyet giro, nota debet dan lain –
lain. b.
Penyelenggaan kliring debet dilakukan secara lokal di setiap wilayah kliring oleh PKL.