2. Menyerahkan specimen contoh tandatangan peserta golongan A dan B
3. Wajib mengenakan tanda pengenal peserta kliring 4. Kelengkapan administrasi lainnya yang diwajibkan oleh Bank
Indonesia
E. Alasan Penolakan Kliring Bank Mandiri Imam Bonjol
Warkat – warkat yang dikliringkan tidak selamanya tertagih, bahkan setiap kali transaksi kliring terdapat beberapa alasan penolakan kliring pada
saat penerimaan warkat – warkat kliring dalam kliring masuk. Dalam praktiknya alasan penolakan pembayaran cek atau bilyet giro disebabkan
antara lain: 1.
Asal cek atau bilyet giro salah, misalnya cek atau bilyet giro berasal dari luar kota atau luar wilayah kliring atau mungkin dari luar negeri.
2. Tanggal cek atau bilyet giro belum jatuh tempo, artinya cek atau bilyet
giro tanggalnya diatas tanggal hari ini. Misalnya hari ini tanggal 12Mei 2015 tetapi di cek atau bilyet giro 21 Mei 2015.
3. Materai tidak ada atau tidak cukup sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda. Sebagai contoh,
nominal angka tertulis Rp 100.000,00 tetapi huruf tertulis satu juta rupiah.
5. Tanda tangan dan atau cap perusahaan tidak sama dengan specimen
contoh tandatangan atau bisa pula tidak lengkap, misalnya harus ditandatangani oleh dua orang, sedangkan di dalam cek hanya
ditandatangani oleh satu orang.
6. Coretan atau perubahan tidak ditandatangani, artinya terdapat coretan
atau perubahan, namun di atas coretan atau perubahan tidak ditandatangani.
7. Cek atau bilyet giro sudah kadaluwarsa. Artinya cek atau bilyet giro
melewati batas waktu atau umur cek 70 hari tanggal penulisan cek. 8.
Resi belum kembali, artinya nasabah belum mengirim resi bukti penerimaan cek atau bilyet giro ke bank nasabah sudah menerima buku
cek atau bilyet giro. 9.
Endorsement cek tidak benar artinya pemindahtanganan antar nasabah dalam cek tidak benar atau tidak memenuhi syarat.
10. Rekening sudah ditutup Nasabah pemilik cek atau bilyet giro yang
dikliringkan ternyata sudah menutup rekeningnya. 11.
Dibatalkan penarik. Artinya si pemberi cek atau bilyet giro dengan suatu alasan tertentu membatalkan cek yang diberikannya dan melaporkan ke
bank di mana rekeningnya berada. 12.
Rekening diblokir oleh berwajib. Artinya rekening nasabah yang mengeluarkan cek atau bilyet giro karena sesuatu hal diblokir oleh pihak
berwajib. 13.
Kondisi cek atau bilyet giro rusak atau tidak sempurna dan alasan lainnya.
F.Peningkatan Pengamanan pelaksanaan Kliring pada Bank Mandiri Medan Imam Bonjol
Dengan berkembangnya aktifitas perekonomian masyarakat yang semakin meningkat, maka penggunaan media pembayaran lalu lintas giral
seperti Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, Nota Kredit dalam transaksi pembayaran semakin meningkat pula. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi
giral memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan transaksi menggunakan uang tunai bagi dari segi efisiensi, efektifitas, dan faktor
keamanaan. Sejalan dengan hal tersebut, guna menjaga kelancaran dan keamanan pelaksanaan kliring, bank peserta perlu meningkatkan
pengawasan terhadap penyalahgunaan warkat – warkat lalu lintas giral dal laporan – laporan hasil perhitungan kliring lokal.Mengingat pentingnya
pengamanan dan pengawasan ini, Bank peserta kliring diwajibkan untuk melakukan hal – hal berikut :
a Penatausahaan dan Pengawasan Dalam hal ini peserta kliring wajib melakukan penatausahaan dan
pengawasan terhadap, yaitu : 1. Warkat kliring
2. Dokumen Kliring 3. Mesin Encode MICR
4. Rekaman disket kliring penyerahan retur 5. Perawatan mesin SOKL
6. TPWPK agar tidak disalahgunakan. 7. Laporan – laporan hasil kliring lokal
8. Pengawasan terhadap kinerja petugas kliring. b Penelitian atas Warkat Penyerahan
Adapun yang harus diperhatikan atas warkat penyerahan, yaitu :