59
3.1 Pengertian Karakteristik
Sebelum masuk kepada pembahasan mengenai hal-hal yang menjadi karakteristik dari Keroncong Tugu, penulis terlebih dahulu akan menjelaskan
tentang karakteristik yang penulis maksudkan dalam tulisan ini. Pengertian karakteristik yang penulis maksud adalah keistimewaan yang
dimiliki Keroncong Tugu, yang dijadikan sebagai identitas mereka untuk membedakan kelompok Keroncong Tugu dengan musik keroncong yang lain.
Karakteristik itu juga penulis bedakan berdasarkan pandangan penulis terhadap dua aspek, yakni aspek musikal dan sosial. Untuk aspek musikal, penulis
melihatnya dengan pendekatan berdasarkan teori Nettl yang penulis sudah paparkan pada paragraf sebelumnya. Namun untuk aspek sosial penulis akan
bahas pada bab selanjutnya.
60
61
62
63
3.2 Tangga Nada
Tangga nada merupakan nada-nada yang disusun secara berurutan dimulai dari nada yang paling rendah ke nada yang tertinggi. Adapun tangga
nada yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah tangga nada yang digunakan dalam lagu Keroncong Moresco dan lagu Cafrinho, yang ditentukan dengan cara
mencari nada-nada yang digunakan dalam lagu Kr. Moresco terlebih dahulu, selanjutnya baru menentukan urutan nada-nadanya dimulai dari yang terendah
sampai yang tertinggi. Dari hasil analisa penulis melalui metode transkripsi, maka diperoleh bahwa lagu Keroncong Moresco menggunakan tangga nada
diatonis mayor. Penulis memperoleh 11 deretan nada, antara lain Fis, G, A, B, C, Des, D, E, F, Fis’, dan G’. lagu Cafrinho juga menggunakan tangga nada
diatonis mayor. Penulis memperoleh 9 deretan nada, antara lain D, E, Fis, G, A, B, C, Cis, D’.
Tangga nada lagu KR Moresco
Tangga nada lagu Cafrinho
3.3 Nada Dasar
Nada dasar atau tonalitas adalah istilah yang berasal dari tonal yaitu pendeskripsian musik dimana semua nada berhubungan dengan sebuah nada
sentral yang dinamakan nada dasar tonalitas.
64 Untuk menentukan nada dasar pada suatu lagu dalam etnomusikologi,
Netll 1996:147 menawarkan 7 pendekatan, yaitu: 1.
Patokan paling umum adalah nada yang jarang dipakai dalam suatu komposisi musik.
2. Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dianggap nada dasar
walaupun jarang dipakai. 3.
Nada yang dipakai pada awal ataupun akhir komposisi yang dianggap memiliki fungsi penting dalam tonalitas komposisi tersebut.
4. Nada yang memiliki posisi paling rendah dalam tangga nada atau
pada posisi di tengah dianggap penting. 5.
Interval-interval yang terdapat diantara nada, kadang-kadang dipakai sebagai patokan
6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada.
7. Berdasarkan pengalaman yang akrab dengan gaya musik tersebut.
Berdasarkan transkripsi yang dilakukan penulis dengan pendekatan di atas, maka yang menjadi nada dasar pada lagu Keroncong Moresco adalah G,
dalam tangga nada G mayor nada dasar ini biasa juga disebut G = do, sementara nada dasar pada lagu Cafrinho adalah D, dalam tangga nada D mayor
biasa disebut D = do.
65
3.4 Bentuk Melodi