2010, juga meneliti tentang Penetralan dan Adsorpsi Minyak Goreng Bekas menjadi Minyak goreng Layak Konsumsi dimana penelitian dilakukan dengan
bahan penetral larutan soda kue dan adsorben tanah diatome yang telah dinetralkan dengan asam sulfat 2 M, didapat perbedaan antara minyak goreng
baru dengan minyak goreng bekas dimana minyak goreng bekas diatas sedikit dari standar SNI minyak goreng 0,3, begitu juga dengan angka asamnya 0,3,
angka peroksidanya juga tinggi dari minyak goreng baru serta angka iodnya rendah. Murdiono, A. 2011, meneliti tentang Penjernihan Minyak Goreng
Bekas dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Arang Biji Salak dimana penelitian dilakukan untuk meningkatkan kualitas minyak goreng dengan adsorben biji salak
dimana proses adsorpsi dengan variasi suhu 40
o
C, 50
o
C, 60
o
C, dan 70
o
C dengan variasi berat adsorben 10 g, 20 g, 50 g dan variasi waktu pengadukan yaitu 20, 40,
60, 80, 100, dan 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum adsorpsi tidak dapat ditentukan karena sampai pada suhu yang paling
tinggi yaitu 70
o
C dengan berbagai variasi berat adsorben dan waktu pengadukan tetap terjadi penurunan nilai absorbansi dan nilai penyerapan warnanya semakin
meningkat. Dari uraian diatas peneliti mencoba untuk menjernihkan minyak goreng
bekas dengan menggunakan adsorben arang aktif tempurung kemiri yang dikarbonisasi pada suhu 750
o
C dengan aktivator H
2
SO
4
10 dimana tujuannya untuk mengetahui mutu minyak goreng bekas dengan parameter uji kadar asam
lemak bebas ALB, kadar air, densitas dan indeks bias dengan variasi suhu adsorpsi serta karakterisasi arang aktif seperti kadar air, kadar abu, ukuran pori
dengan Particle Size Analyzer PSA, serta morfologi permukaan arang ktif dengan menggunakan Scaning electron microscopy SEM.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Berapakah rendemen, kadar air, kadar abu , karakterisasi ukuran pori arang aktif dengan Particle Size Analyzer PSA serta karakterisasi morfologi
Universitas Sumatera Utara
permukaan dengan Scanning Electron Microscopy SEM pada arang aktif tempurung kemiri dengan aktivator H
2
SO
4
10. 2.
Berapakah kadar asam lemak bebas ALB, kadar air, densitas dan indeks bias minyak goreng bekas sebelum dan setelah adsorpsi dengan
perbandingan variasi suhu adsorpsi.
1.3 Pembatasan Masalah
1. Tempurung kemiri berasal dari tempat penampungan kemiri di daerah
Binjai. 2.
Karbonisasi dilakukan pada suhu 750
o
C selama 90 menit. 3.
Aktivator yang digunakan adalah H
2
SO
4
10. 4.
Minyak goreng bekas untuk proses adsorpsi terdiri dari minyak curah dan minyak kemasan.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil dari rendemen, kadar air, kadar abu, karakterisasi
ukuran pori arang aktif dengan Particle Size Analyzer PSA dan morfologi permukaan arang aktif tempurung kemiri dengan Scanning
Electron Microscopy SEM. 2.
Untuk mengetahui hasil kadar asam lemak bebas ALB, kadar air, densitas, indeks bias sebelum dan setelah adsorpsi dengan variasi suhu
adsorpsi.
1.5 Manfaat Penelitian
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah bahwa limbah tempurung kemiri dapat dibuat arang aktif dan berguna sebagai adsorben
minyak goreng bekas agar minyak dapat dimanfaatkan kembali.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah sebuah eksperimen laboratorium, dimana dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:
1. Pembuatan Arang aktif
Pada tahap ini merupakan proses pembuatan arang aktif tempurung kemiri. Kemudian dikarakterisasi rendemen, kadar air, kadar abu, karakterisasi ukuran
pori arang aktif dengan Particle Size Analyzer PSA dan analisa morfologi permukaan arang aktif tempurung kemiri dengan Scanning Electron Microscopy
SEM.
2. Adsorpsi minyak goreng bekas dengan arang aktif
Pada tahap ini merupakan proses pemurnian minyak goreng bekas dengan menggunakan adsorben arang aktif tempurung kemiri yang diaktivasi dengan
H
2
SO
4
10 dengan variasi suhu adsorpsi 30, 50, 70, 90, 110
o
C dan dihitung kadar asam lemak bebas ALB, kadar air, densitas dan indeks bias.
Variabel- variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: • Tahap I Pembuatan Arang aktif
Variabel tetap : 1.
Suhu karbonisasi 750
C
2.
Waktu karbonisasi 90 menit
3.
Ayakan yang digunakan 100 mesh
4. Aktivator yang digunakan H
2
SO
4
10
5. Suhu pengeringan 110
o
C
Variabel terikat: rendemen, kadar air , kadar abu, karakterisasi ukuran pori dengan Particle Size Analyzer PSA, morfologi
Universitas Sumatera Utara
permukaan dengan Scanning Electron Microscopy SEM.
Tahap II Adsorpsi minyak goreng bekas dengan arang aktif
Variabel tetap: 1.
Volume minyak goreng bekas 40 ml 2.
Kecepatan pengadukan 800 rpm 3.
Waktu pengadukan 45 menit Variabel terikat: kadar asam lemak bebas ALB, kadar air, densitas dan
indeks bias Variabel bebas : suhu adsorpsi 30
o
C, 50
o
C, 70
o
C, 90
o
C, 110
o
C.
1.7 Lokasi Penelitian