Sumber-Sumber Air TINJAUAN PUSTAKA

c. Air Permukaan Menurut Sutrisno 1996, air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Air permukaan ada 2 macam yakni : i. Air sungai Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. ii. Air danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat-zat organisyang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat d. Air tanah Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah dalam zona jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer Sutrisno,1996. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tanah tidak tertekan bebas dan air tanah tertekan.Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian terisi air, terletak pada suatu dasar yang kedap air, dan mempunyai permukaan bebas. Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air, dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan yang kedap air Effendi, 2003.

2.4 Persyaratan Kualitas Air Minum

Untuk menjamin bahwa suatu sistem penyediaan air minum aman, higenis, dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi para pengguna air maka harus terpenuhi persyaratan kualitas Joko, 2010. Air minum selain harus bebas dari zat yang berbahaya bagi kesehatan, juga harus menarik rasa dan baunya. Dalam perencanaanpelaksanaan fasilitas penyediaan air minum sumber, waduk, jaringan distribusi harus bebas dari kemungkinan pengotoran dan kontaminasi. Berdasarkan SK Menkes RI No. 907MenkesSKVII2002 tentang syarat – syarat dan pengawasan kualitas air minum pada lampiran I persyaratan kualitas air minum adalah sebagai berikut : a. Persyaratan bakteriologis Parameter persyaratan bakteriologis adalah jumlah maksimum Escherichia coli dan total bakteri coliform per 100 ml sampel. Persyartan tersebut harus dipenuhi oleh air minum, air yang masuk sistem distribusi, dan pada sistem distribusi Joko, 2010. b. Persyaratan kimiawi Salatu syarat penting terkait dengan air minum tidak adanya kandungan unsur atau zat kimia yang berbahaya bagi manusia. Keberadaan zat kimia berbahaya harus ditekan seminimal mungkin. Sedangkan zat-zat tertentu yang membantu terciptanya kondisi air yang aman dari mikrooraganisme harus tetap dipertahankan keberadaannya dalam kadar tertentu. Parameter dalam persyaratan ini terbagai menjadi dua yaitu bahan kimia yang berpengaruh langsung pada kesehatan dan yang langsung mungkin dapat menimbulkan keluhan konsumen. Bahan-bahan kimia yang termasuk dalam parameter ini adalah bahan-bahan anorganik, organik, pestisida, serta desinfektan dan hasil sampingannya Joko, 2010. c. Persyaratan Radioaktivitas Persyaratan radioaktivitas membatasi kadar maksimum aktivitas α dan β yang diperbolehkan terdapat di dalam air minum Joko, 2010. d. Persyaratan fisik Parameter persyaratan fisik air minum yaitu warna, rasa, bau, temperatur serta kekeruhan Joko, 2010. 2.5 Pengolahan Air Minum 2.5.1 Pengetian Pengolahan adalah usaha teknis yang dilakukan untuk mengubah sifat – sifat suatu zat. Hal ini penting artinya bagi air minum, karena dengan adanya pengolahan ini, maka akan didapatkan suatu air minum yang memenuhi standar air minum yang telah ditentukan Widiatmoko, 1994.

2.5.2 Metode Pengolahan Air a.

Metode Pengolahan Fisik i. Penyaringan Untuk memastikan bahwa satuan satuan utama dalam suatu instalasi pengolahan bekerja dengan efesien, maka yang perlu dilakukan pembuangan sampah sampah besar yang mengambang dan terapung. Saringan kasar dari