2.6.7 Dampak Klorinasi Air
Proses klorinasi yang dilakukan pada air yang mengandung bahan-bahan organik dengan konsentrasi tinggi akan membentuk senyawa halogen organik
yang mudah menguap volatile halogenated organics, biasa disingkat dengan VHO. Senyawa-senyawa VHO tersebut sebagian besar ditemukan dalam bentuk
trihalomethane THM. THM dapat ditemukan pada jenis air yang berikut: a.
Air minum Pada hasil pemeriksaan terhadap air minum yang menjalani proses
klorinasi, baik dengan gas klorin, natrium hipoklorit NaClO, maupun dengan klor dioksida ClO2, ditemukan adanya senyawa THM. Padahal, sebelum
menjalani proses klorinasi, kandungan bahan organik air tersebut telah dihilangkan dan hasil analisis sebelumnya menunjukkan ketiadaan THM. Kadar
THM maksimum yang terdeteksi adalah 41,8 μgl Chandra, 2006. Universitas Sumatera Utara
b. Air kolam renang
Pada pemeriksaan terhadap air kolam renang yang telah menjalani disinfeksi, juga didapat senyawa THM dengan kadar yang lebih tinggi daripada
kadar THM dalam air minum. Kondisi tersebut akibat lebih besarnya kandungan bahan organik dalam air kolam renang, selain bahan organik juga berasal dari
keringat dan urin orang yang berenang. Kadar THM maksimum dalam udara di atas permukaan kolam renang mencapai 787 μgm3 Chandra, 2006.
c. Air permukaan dan air tanah
Air tanah di beberapa wilayah mengandung bahan organik dalam konsentrasi yang tinggi yang dapat membahayakan kesehatan. Dalam tubuh
manusia lebih dari 50,6 THM akan diubah menjadi CO2, tetapi kondisi ini bergantung pada kepekaan individu. Dampak yang paling cepat pada kesehatan
adalah hilangnya kesadaran, yang dapat diikuti dengan keadaan koma dan kematian. Kadar total THM 30 μgl dalam air minum telah direkomendasikan
dengan konsumsi rata-rata 2 literhari. Proses klorinasi pada air yang mengandung bahan organik dapat mengakibatkan terbentuknya trihalomethane THM yang
berbahaya bagi kesehatan. Untuk menurunkan konsentrasi THM dalam air yang akan menjalani klorinasi harus dihilangkan dahulu penyebabnya, yaitu zat-zat
organik Chandra, 2006
2.6.8 Pendosisan
Dosis klor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a.
Harus dilakukan pengukuran DPC Daya Pengikat Chlor b.
Sisa klor antara 0,2 – 0,5 mgl c.
Prechlorinasi harus dilakukan dengan DPC Penetapan DPC:
a. Siapkan labu erlenmeyer 500 mlbotol yang berisi sebanyak 3 buah
b. Siapkan larutan kaporit 0,1 0,1 gram100 ml air
c. Isi contoh air baku 250 ml yang sudah disaring ke dalam labu erlenmeyer,
tambahkan larutan kaporit masing-masing 0,5 ml;0,75 ml;1,0 ml ke dalam labu erlenmeyer
d. Kocok dan simpan di ruang gelap selama 30 menit