Tingkat Suku Bunga Tinjauan Teoritis

26 aktiva tetap merupakan earning asset aktiva yang memberi pendapatan yang merupakan earning power bagi perusahaan. Lily 2005 dalam penelitannya menyebutkan bahwa profitabilitas pertumbuhan laba yang diukur dengan variabel ROI memiliki hubungan yang searah dengan keputusan investasi aktiva tetap dengan nilai yang signifikan. Pertumbuhan laba dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1 1 − − − t t t Laba Laba Laba

4. Tingkat Suku Bunga

Setiap perusahaan pada umumnya tidak dapat mengandalkan pendanaan sendiri modal sendiri untuk setiap operasinya. Dalam melakukan ekspansi, perusahaan biasanya memerlukan tambahan modal untuk pembelian bangunan, mesin-mesin dan properti pabrik lainnya. Alternatif yang diambil perusahaan dalam memenuhi keinginan memperbesar skala bisnis dalam hal ini salah satunya adalah utang pinjaman. Pemilihan alternatif inilah yang mengharuskan perusahaan untuk membayar harga atau imbal hasil dari harga yang dipinjam, yang pada akhirnya besaraannya disebut dengan tingkat suku bunga. Pengertian dasar dari suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Teori klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari loanable funds dana investasi. Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kombinasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang” principal. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan Universitas Sumatera Utara 27 sebagai imbal jasa bunga dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga” http:.id.wikipedia.org.wikisuku_bunga. Miller dan Vanhoose dalam Makaryanawati 2009 menyatakan “Bunga adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman kreditor, sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman”. Tingkat suku bunga merupakan persentase dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal jasa yang dilakukan pada periode tertentu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak Makarnawati, 2009:54. Sunariyah 2006,105 mengemukakan bahwa jika tingkat suku bunga meningkat maka jumlah tabungan juga meningkat. Hal ini akan membuat masyarakat yang kelebihan dana tidak tertarik berinvestasi, dan sebaliknya perusahaan akan kesulitan dalam mendanai investasinya dikarenakan tingginya biaya modal. Fungsi suku bunga menurut Sunariyah 2006,106 adalah : 1. sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan, 2. suku bunga dapat digunkan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian, 3. pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Suku bunga ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu penawaran tabungan dan permintaan investasi modal. Tinggi rendahnyan suku bunga akan mempengaruhi tinggi rendahnya minat masyarakat dalam menabung, serta berdampak pada tinggi rendahnya penawaran dana investasi. Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu suku bunga nominal dan suku bunga rill. Suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Universitas Sumatera Utara 28 Sedangkan suku bunga rill lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga rill adalah selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Bersarnya tingkat suku bunga berkaitan dengan investasi. Sebagaimana disebutkan. Menurut Keynes dalam Manullang 1983 “Bunga adalah semata- mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pengeluaran untuk menggunakan uang”. Keynes berpendapat bahwa ada pengaruh tingkat suku bunga terhadap perekonomian seluruhnya, yang pada gilirannya investasi akan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Teori klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari loanable funds dana investasi, dengan demikian bunga adalah harga yang berlaku di pasar dan investasi. Untuk melihat hubungan antara suku bunga dengan investasi, dapat dijelaskan oleh teori R.C Hawrey yang berbunyi : “Jika tingkat bunga turun, maka investasi akan menguntungkan, dan permintaan modal akan naik”. Ini berarti bahwa tingkat suku bunga merupakan salah satu faktor determinan dalam investasi. Karvov 2004,79 mengungkapkan bahwa secara teoritis hubungan antara tingkat suku bunga dan kinerja pasar modal dan investasi adalah negatif atau berbanding terbalik. Kenaikan suku bunga pada umumnya akan membuat gairah di pasar modal serta investasi menurun karena akan memotong laba perusahaan dan meningkatkan biaya modal. Hal ini terjadi dengan dua cara. Pertama, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya modal cost of capital dalam bentuk beban bunga yang harus ditanggung perusahaan, sehingga labanya bisa terpangkas; kedua, ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan meningkat dan Universitas Sumatera Utara 29 harga produk akan semakin mahal sehingga konsumen mungkin menunda pembeliannya dan menyimpan uangnya di bank dan sebaliknya pihak perusahaan akan menunda pembelian atau penambahan asset-asset produktif, pendirian atau perluasan pabrik, dan pembelian asset-asset jangka panjang lain. Dari sejumlah teori tersebut, dapat dilihat bahwa suku bunga sangat berhubungan dengan investasi, dimana jika suku bunga meningkat akan berdampak negatif penurunan dalam investsi yang disebabkan oleh tingginya biaya modal, sebaliknya jika tingkat suku bunga turun akan berdampak positif bagi dorongan investasi yang disebabkan investasi akan lebih menguntungkan karena semakin rendahnya biaya modal yang ditanggung perusahaan. Dengan kata lain tingkat suku bunga merupakan stimulus yang menjadi fokus pertimbangan dalam keputusan investasi. Untuk lebih menguatkan teori ini, penulis mencoba mengutip pernyataan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani www.Media _indonesia.Com “Suku bunga merupakan stimulan bagi investasi”. Dalam perusahaan, keputusan untuk menambah investasi atau ekspansi aktiva tetap tidak bisa lepas dari pertimbangan suku bunga. Di indonesia suku bunga ditentukan oleh Bank Indonesia yang disebut dengan BI rate. BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik www.bi.go.id. Masyarakat investasi cenderung mengharapkan penurunan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate. “Turunnya suku bunga BI, maka akan diikuti oleh penurunan suku bunga pinjaman lending rate, masyarakatperusahaan mengalihkan tabungan di bank ke beragam investasi, dan selanjutnya kondisi ini Universitas Sumatera Utara 30 merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk mengingkatkan investasi atau ekspansi” sebagaimana dikutip dari pernyataan Senior Vice Indomitra Sekuritas David Manurung www. Surya_online.com. Ini semakin menguatkan hubungan yang saling mempengaruhi antara tingkat suku bunga dengan investasi. BI Rate ditentukan berdasarkan rapat Dewan Gubernur Bank Indoneisa. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan menaikkan atau menurunkan BI rate di Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi beberapa faktor antara lain: jumlah uang beredar, inflasi, tingkat bunga ertifikat bank indonesia SBI, dan produk domestik bruto PDB, dan faktor makro lainnya, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi suku bunga yaitu suku bunga luar negeri dan perubahan nilai valuta asing. Bila melihat faktor penentu suku bunga tersebut jelas bahwa tingkat suku bunga akan dapat berubah setiap waktu, baik itu mengalami kenaikan ataupun penurunan. Kenaikan dan penurunan suku bunga pada periode tertentu secara cepat akan berdampak pada keputusan investasi yang dalam penelitian ini mengkaji perubahan tingkat suku bunga terhadap investas aktiva tetap. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah BI rate tahunan mulai tahun 2005-2008. Untuk melihat seberapa besar pengaruh kenaikan suku bunga terhadap investasi aktiva tetap, formulasi yang digunakan untuk melihat pertumbuhan suku bunga adalah : 1 1 − − − t t t Bunga Suku Bunga Suku Bunga Suku Memahami tingkat suku bunga merupakan keharusan bagi setiap pelaku bisnis baik sebagai pelaku yang kelebihan dana investor maupun sebagai pelaku yang kekurangan dana debitor. Investor akan sangat terbantu dalam memilih Universitas Sumatera Utara 31 alternatif-alternatif investasi yang lebih menguntungkan, dan bagi debitor perusahaan akan berguna dalam mengambil keputusan pembiayaan guna mendanai investasi aktiva tetapnya yang dilakukan agar menghasilkan biaya modal lebih murah. Setelah tingkat suku bunga BI Rate diketahui besar pertumbuhannya melalui formulasi tersebut, selanjutnya melalui penelitian ini akan dapat diketahui pengarunya terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Return on Equity

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3 91 112

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 38 86

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 92 82

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Kurs US Dollar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 78

Pengaruh Tingkat Investasi Modal Kerja dan Aktiva Tetap terhadap Rentabilitas Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 21

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 12

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT(ROI), PERTUMBUHAN LABA DAN DEBT RATIO(DR) TERHADAP INVESTASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15