51
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan terlebih dahulu mengolah data dengan mgenggunakan Microsoft exel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan
regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan varibel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai
metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 13 perusahaan pertambangan yang memenuhi criteria dan
dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2008.
Tabel 4.1 Populasi dan Sampel Perusahaan Pertambangan
No Nama Perusahaan
Kriteria Penentuan Sampel
Sampel Kriteria 1 Kriteria 2
1 Adaro Energy Tbk
- -
2 ATPK Resources Tbk
- √
3 Bumi Resources Tbk
√ √
Sampel 1 4
Bayan Resources Tbk -
- 5
Indo Tambangraya Megah Tbk -
√ 6
Resource Alam Indonesia Tbk √
√ Sampel 2
7 Perdana Karya Perkasa Tbk
- -
8 Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk
√ √
Sampel 3 9
Petrosea Tbk √
√ Sampel 4
10 Apexindo Pratama Duta Tbk
√ √
Sampel 5
51
Universitas Sumatera Utara
52
11 Elnusa Tbk
- -
12 Energi Mega Persada Tbk
√ √
Sampel 6 13
Medco Energi Internasional Tbk √
√ Sampel 7
14 Radiant Utama Interinsco Tbk
√ √
Sampel 8 15
Perusahaan Gas Negara Tbk √
√ Sampel 9
16 Aneka Tambang Persero Tbk
√ √
Sampel 10 17
Cita Mineral Investindo Tbk -
- 18
International Nickel Ind. Tbk -
√ 19
Timah Tbk √
√ Sampel 11
20 Tirta Mahakam Resources Tbk
√ √
Sampel 12 21
Central Korporindo Intl Tbk √
√ Sampel 13
22 Citatah Industri Marmer Tbk
- √
23 Mitra Investindo Tbk
- -
Sumber: Penulis, 2010 Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
yang diperoleh dari www.bei.co.id berupa laporan keuangan dan juga dari www.bi.go.id yaitu informasi mengenai tingkat suku bunga BI rate. Variabel
dari penelitian ini terdiri dari Pertumbuhan Laba, Tingkat Suku Bunga, Return on Equity sebagai variabel bebas independent variable dan Investasi Aktiva Tetap
sebagai variabel terikat dependent variable. Setelah melakukan pengolahan terhadap data laporan keuangan periode 2005-
2008 dari perusahaan yang dijadikan sampel, serta data tingkat suku bunga, dengan microsoft exel di dapat data untuk setiap variabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Pertumbuhan Laba
No Nama Perusahaan Rasio Pertumbuhan Laba
2006 2007
2008
1 Apexindo Pratama Duta Tbk
1397,13 42,24
31,99 2
Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 17,07
10,57 136,10
3 Bumi Resources Tbk
22,63 31,08
217,59 4
Central Korporindo Int’l Tbk 4678,17
18,08 10,08
5 Energi Mega Persada Tbk
1,00 43,04
130,22 6
Medco Energy Internasional Tbk 48,90
81,95 4836,22
Universitas Sumatera Utara
53
7 Perusahaan Gas Negara Tbk
119,57 38,45
45,59 8
Petrosea Tbk 40,76
15,11 70,92
9 Radiant Utama Interinsco Tbk
94,88 29,93
16,37 10
Resource Alam Indonesia Tbk 574,59
8,77 265,60
11 Tirta Mahakam Resources Tbk
87,28 38,72
8695,12 12
Aneka Tambang Tbk 84,43
229,67 73,27
13 Timah Tbk
93,63 757,37
24,78 Sumber : Penulis, 2010
Tabel diatas adalah data pertumbuhan laba yang dialami perusahaan sampel
yang diamati penulis selama 2006-2008. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2006 pertumbuhan laba tertinggi terdapat pada PT. Central
Korporindo Int’l Tbk sebesar 4678,17. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah minus terdapat pada PT. Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar -
87,28. Pada tahun 2007 PT. Central Korporindo Int’l Tbk mengalami penurunan laba yang sangat drastis yaitu menjadi 18,08. Pertumbuhan laba yang paling
tinggi dialami PT. Timah Tbk dengan pertumbuhan laba sebesar 757,37. Pertumbuhan yang paling rendah minus dialami oleh PT. Medco Energy
Internasional Tbk yaitu sebesar -81,95. Selanjutnya bila melihat data pertumbuhan laba pada tahun 2008, dapat dilihat bahwa PT. Medco Energy Internasional Tbk
mengalami kenaikan yang tajam menjadi 4836,22, sehingga pada tahun 2008 menjadi perusahaan dengan pertumbuhan laba yang paling tinggi. Pertumbuhan
laba yang paling rendah minus dialami oleh Tirta Mahakam Resources Tbk yaitu -8695,12. Dari dapat disimpulkan dari tabel diatas bahwa pertumbuhan
laba perusahaan pertambangan yang diamati penulis selama periode 2006-2008 sangat fluktuatif.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.3 Pertumbuhan Tingkat Suku Bunga
Tahun Tingkat Suku Bunga BI Rate Rasio Pertumbuhan
Tingkat Suku Bunga 2005-2008
2005 11,28
- 2006
13,33 0,18
2007 6,32
0,53 2008
10,30 0,63
Sumber : Penulis, 2010 Tabel di atas adalah data pertumbuhan suku bunga tahunan BI rate selama
periode 2006-2008. Suku bunga tertinggi yaitu pada tahun 2007 13,33, dan yang paling rendah pada tahun 2007 6,32. Sedangkan bila melihat
pertumbuhan kenaikan atau penurunan suku bunga, pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yang bertumbuh sebesar 0,63. Sedangkan pertumbuhan
suku bunga terendah penurunan terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar -0,53.
Tabel 4.4 Return on Equity ROE
No Nama Perusahaan Rasio Return on Equity ROE
2006 2007
2008
1 Apexindo Pratama Duta Tbk
42,65 28,44
31,93 2
Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 57,01
63,04 148,83
3 Bumi Resources Tbk
23,06 30,23
96,00 4
Central Korporindo Int’l Tbk 0,23
0,28 0,30
5 Energi Mega Persada Tbk
14,10 8,03
2,43 6
Medco Energy Internasional Tbk 38,95
6,73 293,16
7 Perusahaan Gas Negara Tbk
33,94 51,32
27,60 8
Petrosea Tbk 53,37
65,15 18,94
9 Radiant Utama Interinsco Tbk
35,94 46,70
39,06 10 Resource Alam Indonesia Tbk
53,58 48,88
80,95 11 Tirta Mahakam Resources Tbk
1,02 0,62
53,56 12 Aneka Tambang Tbk
162,79 536,67
143,43 13 Timah Tbk
41,63 709,15
533,42 Sumber : Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
55
Dari tabel di atas dapat diketahui Return on Equity tertinggi untuk tahun 2006 terdapat pada PT. Aneka Tambang Tbk sebesar 162,79, dan Return on Equity
terendah terdapat pada PT. Resource Alam Indonesia Tbk sebesar -53,58. Untuk tahun 2007, Return on Equity tertinggi terdapat pada Timah Tbk sebesar 709,15,
dan terendah terdapat pada PT. Resource Alam Indonesia Tbk yaitu sebesar - 48,88. Selanjutnya pada tahun 2008, Return on Equity tertinggi terdapat pada PT.
Timah Tbk sebesar 533,42, dan yang terendah terdapat pada PT. Tirta Mahakam Resources Tbk yaitu sebesar -53,56. Secara umum dapat dilihat bahwa Return on
Equity perusahaan pertambangan yang dikaji penulis mengalami Return on Equity yang tinggi. Di tahun 2006 dan 2007 hanya satu perusahaan yang Return on
Equitynya negatif, pada tahun 2008 terdapat 2 perusahaan mengalami Return on Equity yang negatif.
Tabel 4.5 Rasio Kenaikan Aktiva Tetap Bersih
No Nama Perusahaan Kenaikan aktiva bersih
2006 2007
2008
1 Apexindo Pratama Duta Tbk
32,33 14,42
7,61 2
Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 9,22
10,58 6,48
3 Bumi Resources Tbk
55,40 0,63
52,92 4
Central Korporindo Int’l Tbk 1,12
3,13 3,13
5 Energi Mega Persada Tbk
10,13 2,27
71,84 6
Medco Energy Internasional Tbk 45,97
16,31 65,01
7 Perusahaan Gas Negara Tbk
83,28 26,22
7,10 8
Petrosea Tbk 88,66
59,79 74,20
9 Radiant Utama Interinsco Tbk
13,44 15,64
384,10 10 Resource Alam Indonesia Tbk
11,50 90,45
2,38 11 Tirta Mahakam Resources Tbk
54,68 17,09
5,26 12 Aneka Tambang Tbk
12,53 9,67
4,37 13 Timah Tbk
801,9 83,26
995,02 Sumber : Penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
56
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk tahun 2006 investasi aktiva tetap yang tertinggi terdapat pada PT. Timah Tbk, dan yang terendah terdapat
pada PT. Petrosea Tbk dengan penurunan aktiva sebesar 88,66. Untuk tahun 2007, investasi dalam aktiva tetap yang tertinggi terdapat pada PT. Resource
Alam Indonesia Tbk sebesar 90,45, dan investasi dalam aktiva tetap yang terendah atau penurunan yang paling besar adalah PT. Timah Tbk sebesar
83,26. Selanjutnya untuk tahun 2008, perusahaan pertambangan yang investasi aktiva tetapnya paling tinggi adalah Timah Tbk sebesar 995,02, dan yang
terendah atau penurunan investasi aktiva tetap paling tinggi adalah PT. Energi Mega Persada Tbk sebesar 71,84. Dari tabel tersebut juga dapat disimpulkan
bahwa investasi dalam aktiva tetap sangat berfluktuasi dan sebagain besar perusahaan pertambangan mengalami penurunan investasi dalam aktiva tetap.
B. Hasil Analisis Data Penelitian 1.