71
C. Pembahasan Hasil Analisis
Berdasarkan hasil uji F sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen yaitu X1 Pertumbuhan laba, X2 Tingkat Suku Bunga, dan X3
Return on Equity tidak berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependent Investasi Aktiva Tetap, yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi F
Tabel 0,05 ; 3 ; 28 = 2,946685269. Namun, berdasarkan koefisien determinasi
R Square, variabel independen yang digunakan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Investasi Aktiva Tetap, meskipun nilainya tidak
signifikan yaitu hanya sebesar 0.183. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu X1 Pertumbuhan Laba,
X2 Tingkat Suku Bunga, dan X3 Return on Equity memiliki pengaruh terhadap variabel dependen yaitu Investasi Aktiva Tetap
sebesar 18.3, sedangkan sisanya yaitu 82,7 dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah wajar bila ketiga variabel tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Investasi Aktiva Tetap. Pertumbuhan Laba merupakan ukuran dari profitabilitas perusahaan, sehingga dalam kaitannya dengan
pengukuran profitabilitas perusahaan, masih banyak variable-variabel yang mewakili profitabilitas untuk menilai keefektifan perusahaan yang berhubungan
dengan Investasi Aktiva Tetap. Pertumbuhan Laba dalam penelitian ini belum pernah diuji dalam tinjauan penelitian terdahulu.
Dalam Brigham 2001 disebutkan variable atau faktor-faktor untuk melihat profitabilitas perusahaan diantaranya adalah Margin Laba atas Penjualan, Basic
Universitas Sumatera Utara
72
Earning power, Return on Asset, dan Return on Equity serta Return on Investment. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lily 2005 yang
menguji Pengaruh ROI terhadap investasi aktiva tetap, pengaruhnya sangat signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Namun dalam penelitian ini
profitabilitas yang diukur dengan Pertumbuhan Laba tidak berpengaruh terhadap aktiva tetap, bertolak belakang dengan apa yang disebutkan oleh Hartono 2000:
254 “Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari aktiva atau harta yang dimiliki perusahaan, dan besar kecilnya aktiva yang dimiliki sangat berpengaruh dalam
kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabilitas”. Bertolak belakangnya hasil penelitian ini dengan teori tersebut semakin kuat
disebabkan oleh fluktuatifnya pertumbuhan laba yang dialami oleh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan.
Jika melihat data perusahaan pertambangan dari 13 perusahaan pertambangan yang diamati selama 2006-2008, atau dengan jumlah N=39, didapat bahwa
sebanyak 15 N mengalami pertumbuhan laba yang minus. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak berpengaruhnya
variabel pertumbuhan laba ini, selain disebabkan masih banyaknya variabel yang mewakili profitabilitas yang berhubungan dengan investasi aktiva tetap, juga
dipengaruhi oleh data pertumbuhan laba yang terdapat pada perusahaan pertambangan yang fluktuatif dimana sebanyak 15 N mengalami penurunan laba
pertumbuhan labanya minus. Tingkat suku bunga dalam penelitian ini tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Hasil penelitian ini tidak memiliki
Universitas Sumatera Utara
73
tinjauan penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan yang dikemukakakn oleh teori R.C Hawrey yang berbunyi : jika tingkat bunga turun,
maka investasi akan menguntungkan, dan permintaan modal akan naik. Hal ini disebabkan masih banyaknya faktor-faktor yang dipertimbangkan perusahaan
dalam mengadakan piminjaman dana selain faktor suku bunga. Permintaan kredit dan gejolak suku bunga dipengaruhi oleh inflasi dan harga BBM www.
vibizportal.com. Hal ini berarti bahwa perusahaan tidak hanya memperhatikan besaran tingkat suku bunga saja dalam melakukan investasi untuk aktiva-aktiva
tetap, melainkan harus memperhatikan kondisi perekonomian seperti besarnya inflasi dan harga Bahan Bakar Minyak. Hal ini juga dipengaruhi oleh rasio
perbandingan antara penggunaan utang jangka panjang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan. Jika perusahaan lebih besar menggunakan ekuitas dalam
pendanaan aktiva-aktiva tetapnya berarti perubahaan suku bunga tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetapnya, dan
sebaliknya jika manajemen perusahaan lebih mengandalkan penggunaan utang sebagai stratedi pendanaan aktiva tetapnya, hal ini akan mempengaruhi pihak
manajemen. Dalam penelitian ini penulis tidak mengkaji pengaruh rasio perbandingan
antara utang jangka panjang dengan ekuitas Long Term Debt to Equity terhadap investasi aktiva tetap. Namun dalam penelitian yang dilakukan Khendy 2009,
yang meneliti pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Yang Go Publik., dari hasilnya secara parsial tidak ditemukan
pengaruh signifikan Long Term Debt to Equity terhadap Investasi Aktiva Tetap.
Universitas Sumatera Utara
74
Dalam penelitian ini, variabel tingkat suku bunga, pengukuran yang digunakan adalah pertumbuhan BI rate, bukan pertumbuhan suku bunga
pinjaman. Hal ini membuat pengaruhnya kurang signifikan mengingat naik turunnya BI rate tidak serta merta diikuti oleh perubahan pada tingkat suku bunga
pinjaman yang diberikan oleh perbankan di Indonesia. Pada umumnya masih terjadi perbedaan yang sangat besar antara BI rate dengan Tingkat Suku Bunga
Perbankan, padahal perusahaan pertambangan dalam mengadakan permintaan kredit adalah mengikuti tingkat suku bunga pinjaman yang dibebankan masing-
masing bank kreditor. Return on Equity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi aktiva
tetap. Variabel ini juga belum pernah diteliti dalam tinjauan penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini wajar karena ROE sebagai bagian dari pengukuran
profitabilitas bukan faktor tunggal dalam melihat profitabilitas perusahaan. Seperti yang disebutkan di atas, masih banyak variabel lain yang menjadi ukuran
profitabilitas untuk dilihat hubungannya dengan investasi aktiva tetap perusahaan. Dalam Brigham 2001 disebutkan variable atau faktor-faktor untuk melihat
profitabilitas perusahaan diantaranya adalah Margin Laba atas Penjualan, Basic Earning power, Return on Asset, dan Return on Equity serta Return on
Investment. Salah satu variabel ini pernah diteliti dalam tinjauan penelitian terdahulu, yaitu Lily 2005 yang mengkaji pengaruh Return on Investment
terhadap investasi aktiva tetap. Hasilnya ditemukan bahwa Return on Investment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap, bertolak
Universitas Sumatera Utara
75
belakang dengan hasil penelitian ini yang menyebutkan bahwa Return on Equity ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap.
Tidak berpengaruh signifikannya variabel di atas juga dipengaruhi oleh fakta dilapangan bahwa perusahaan pertambangan sangat rentan terhadap perubahan
kurs dan kenaikan BBM. Ketika terjadi penguatan kurs Dollar yang berarti pelemahan Rupiah misalnya, laba mereka akan meningkat dan kondisi ini sangat
fluktuatif dan bersifat temporer mengingat kurs Vallas tidak pernah stagnan pada angka yang sama dalam jangka waktu lama atau permanen. Sebaliknya jika Kurs
Dollar melemah mereka akan mengalami kerugian atau penurunan laba. Hal ini terjadi karena perusahaan pertambangan umumnya adalah berorientasi ekspor dan
harga produknya mengikuti harga yang terjadi di pasaran internasional. Demikian juga bila harga BBM naik, perusahaan pertambangan terutama yang
bergerak di bidang galian batu bara dan minyak akan mendulang keuntungan yang reaktif. Kenaikan BBM akan menaikkan laba, dan hal ini juga berimbas kepada
semua perusahaan pertambangan yang berorientasi ekspor karena setiap terjadi kenaikan BBM biasanya disertai pelemahan Rupiah dan kenaikkan Dollar, karena
Indonesia masih tetap mengimpor BBM untuk keperluan domestik yang mengakibatkan permintaan akan dollar akan naik.
Kedua hal tersebut terlihat dari data pertumbuhan laba perusahaan yang diolah penulis selama periode 2006-2008 dimana dapat disimpulakan dari 13
perusahaan yang dijadikan sampel selama tiga tahun atau dengan N=39, terdapat hampir setengah 15 yang mengalami pertumbuhan laba yang minus, sehingga
ini jelas akan berdampak juga pada nilai Return On Ekuity dan hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
76
Pertumbuhan Laba, Tingkat Suku Bunga, dan Return on Equity secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap,
namun hasil yang diperoleh dari penelitian ini bukan berarti bahwa Pertumbuhan Laba, Tingkat Suku Bunga, Dan Return on Equity tidak berkaitan dalam
pengambilan keputusan dalam investasi aktiva tetap. Dalam teori-teori yang dijelaskan pada tinjauan teoritis sebelumnya jelas dikatakan bahwa ketiga variabel
ini berhubungan atau berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan Khendy 2009 yang mengkaji
tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap didapatkan hasil bahwa secara parsial variabel Return On Asset, Total Asset Turnover ,
Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Investasi Aktiva Tetap. Ketidakkonsistenan antara teori-
teori yang membangun hipotesis ditambah hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh perbedaan jenis perusahaan yang dikaji. Hal
ini disebabkan proporsi penggunaan aktiva tetap di masing-masing jenis perusahaan adalah berbeda. Sebagai contoh, tingkat kebutuhan investasi aktiva
tetap pada perusahaan perkebunan tidak akan sama dengan perusahaan manufaktur, demikian juga kebutuhan investasi aktiva tetap pada perusahaan
perbankan tidak sama dengan pertambangan.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. secara parsial dapat diambil kesimpulan, bahwa Pertumbuhan laba, Tingkat Suku Bunga, dan Return on Equity tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Investasi Aktiva Tetap, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dari tiga variabel yang diteliti penulis dalam mengkaji hubungannya dengan
Investasi Aktiva Tetap, tidak ada satupun variabel yang memiliki pengaruh signifikan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode pengamatan. Hasil penelitian ini berbeda dan bertentangan dengan hasil yang diteliti oleh Lily 2005 yang mengkaji ROI
dan Total Asset Turnover terhadap investasi aktiva tetap. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa secara parsial ROI, dan Total Asset Turnover memiliki
hubungan yang searah terhadap investasi aktiva tetap dengan pengaruh yang signifikan. Perbedaan hasil penelitian secara parsial juga terjadi dengan
penelitian yang dilakukan oleh Iskandar 2008 yang meneliti 4 variabel independen yaitu Likuiditas, Growth Oportunity, Leverage, dan Total Asset
Turnover terhadap investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial
Likuiditas, Leverage, dan Total Asset Turnover mempunyai pengaruh
77
Universitas Sumatera Utara