24
Dari pengertian tersebut di atas, investasi merupakan penambahan aktiva yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan penerimaan. Investasi dalam
aktiva tetap sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen perusahaan. Menurut Sutrisno dalam Lily 2005, perencanaan
terhadap keputusan investasi sangat penting, antara lain karena: 1 Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar dan jumlah
dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh lagi dalam waktu jangka pendek atau diperoleh sekaligus.
2 Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka waktu yang cukup lama untuk
bisa memperoleh kembali dana tersebut. 3 Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di
masa yang akan datang. Kesalahan dalam melakukan peramalan akan dapat menyebabkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya
akan merugikan perusahaan.
4 Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang fatal bagi
perusahaan, dan tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.
3. Pertumbuhan Laba
Pada dasarnya perusahaan beroperasi adalah dengan harapan akan memperoleh laba pada tingkat tertentu yang sudah ditetapkan sebagai tujuan yang
harus dicapai, dengan demikian laba merupakan prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak di laporan keuangan tepatnya laba rugi. Prestasi ini tentu
akan meningkatkan modal pemilik karena laba merupakan tambahan modal yang akan digunakan perusahaan dalam operasinya terlebih untuk melakukan
pengeluaran modal seperti penambahan investasi. Dalam Standar Akuntansi Keuangan 2007:13 tentang kinerja, disebutkan
bahwa penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan
Universitas Sumatera Utara
25
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Laba adalah hasil dari suatu periode yang telah dicapai oleh perusahaan sebagaimana disebutkan Statement of Financial Accounting Standards SFAS
nomor 1 dalam Agung 2008. Hartono 2000,254 menyatakan bahwa besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari aktiva atau harta yang dimiliki perusahaan,
dan besar kecilnya aktiva yang dimiliki sangat berpengaruh dalam kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabilitas. Simamora 2000, menyatakan
bahwa laba perusahaan dari tahun ke tahun dapat meningkat atau mengalami penurunan. Peningkatan laba yang stabil dari suatu perusahaan menunjukkan
pertumbuhan laba perusahaan baik. Demikian juga sebaliknya, penurunan laba dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pertumbuhan laba perusahaan kurang
baik. Perusahaan dengan laba bertumbuh dapat memperkuat hubungan antara aktiva
tetapnya dengan profitabilitasnya. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan laba bertumbuh dengan jumlah aktiva tetap yang lebih besar akan memiliki peluang
yang lebih besar di dalam menghasilkan profitabilitas di masa mendatang supaya bisa mempertahankan keunggulan dalam persaingan bisnis. Perusahaan yang
memiliki total asset atau aktiva tetap yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan.
Dari sejumlah teori tersebut, pertumbuhan laba profitabilitas memiliki pengaruh terhadap investasi aktiva perusahaan. Perusahaan yang pertumbuhan
labanya stabil cenderung akan berusaha mengingkatkan aktiva tetapnya, karena
Universitas Sumatera Utara
26
aktiva tetap merupakan earning asset aktiva yang memberi pendapatan yang merupakan earning power bagi perusahaan. Lily 2005 dalam penelitannya
menyebutkan bahwa profitabilitas pertumbuhan laba yang diukur dengan variabel ROI memiliki hubungan yang searah dengan keputusan investasi aktiva
tetap dengan nilai yang signifikan. Pertumbuhan laba dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1 1
− −
−
t t
t
Laba Laba
Laba
4. Tingkat Suku Bunga