Pengeluaran Setelah Perolehan Aktiva Tetap

16 Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain. 7. Prasarana Prasarana meliputi jalan, jembatan, riol, pagar dan lain-lain

c. Pengeluaran Setelah Perolehan Aktiva Tetap

Pengeluaran yang terjadi setelah perolehan aktiva tetap terdiri dari pengeluaran modal capital expenditure, dan pengeluaran pendapatan revenue expenditure. Pengertian kedua jenis pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: a Pengeluran modal capital expenditures adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva dikapitalisasi. b Pengeluaran pendapatan revenue expenditures, adalah pengeluaran- pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran- pengeluaran yang timbul dicatat dalam rekening biaya. Untuk dapat membedakan kedua pengeluaran tersebut, Syafri 2002,48 memberikan pedoman sebagai berikut: jika pengeluaran tersebut menambah harga pokok aktiva bersangkutan dalam arti pengeluaran tersebut dikapitalisir dan akan dialokasikan melalui pembebanan biaya penyusutan selama masa penggunaanya maka pengeluaran tersebut dianggap sebagai pengeluaran modal, sebaliknya jika pengeluaran tersebut tidak dianggap menambah harga pokok dalam arti bahwa biaya itu harus dibebankan ke perkiraan laba rugi maka pengeluaran tersebut dianggap pengeluaran pendapatan. Universitas Sumatera Utara 17 Ikatan Akuntan Indonesia 2007:16 memberikan pernyataan tentang biaya- biaya setelah perolehan aktiva tetap: 1. Entitas tidak boleh mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset yang bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui dalam laporan laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terutama teridir atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai consumables termasuk di dalamnya suku cadang kecil. Pengeluaran-pengeluaran untuk hal tersebut sering disebut “biaya pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap; 2. Bagian-bagian tertentu dari aset tetap mungkin perlu diganti secara periodik. Contoh, tungku pembakaran perlu diganti lapisannya setelah digunakan sekian jam, demikian juga interior pesawat terbang seperti tempat duduk dan dapur perlu diperbaharui beberapa kali sepanjang umur rangka pesawat. Entitas dapat juga memperoleh komponen aset tetap tertentu untuk melakukan penggantian yang tidak terlalu sering dilakukan, seperti mengganti dinding interior suatu bangunan, atau melakukan suatu penggantian yang tidak berulang. Sesuai dengan prinsip pengakuan aktiva tetap, entitas mengakui biaya penggantian komponen suatu aset dalam jumlah tercatat aset saat biaya itu terjadi jika pengeluaran tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Jumlah tercatat bagian yang diganti tersebut tidak lagi diakui apabila telah memenuhi ketentuan penghentian pengakuan. Pengeluaran setelah perolehan akan muncul dalam masa operasi aktiva tetap baik pengeluran modal capital expenditure maupun pengeluaran pendapatan revenue expenditure. Pengeluaran tersebut terjadi dalam reparasi dan pemeliharaan repairment, penggantian replacement, perbaikan improvement, penambahan addition, dan penyusunan kembali reinstalation. Yang menjadi dasar pertimbangan dalam pencatatan pengeluaran-pengeluaran untuk aktiva tetap adalah berapa lama manfaat pengeluaran tersebut dapat dirasakan, hanya satu periode atau lebih dari satu periode akuntansi. Capital expenditure akan menambah harga pokok aktiva yang bersangkutan yang disebabkan oleh pengkapitalisasian pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya menambah manfaat, umrur ekonomis serta nilai guna dari aktiva tersebut. Capital Universitas Sumatera Utara 18 expenditure akan mempengaruhi beban penyusutan lebih dari satu periode, sementara revenue expenditure hanya akan mempengaruhi beban pada periode berjalan. Revenue expenditure tidak menambah harga pokok aktiva tetap dalam arti bahwa biaya itu harus dibebankan ke perkitaan laba rugi Setiap pengeluaran modal diharapkan memberikan salah satu atau kedua dampak positif terhadap operasi perusahaan di masa yang mendatang: 1. kenaikan kuantitas atau volume jasa yang dapat diberikan oleh aktiva teta 2. meningkatkan kualitas jasa yang diberikan oleh aktiva tetap Pengelompokan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat, sebab kesalahan pengelompokan pengeluaran akan mempengaruhi perhitungan laba rugi, aktiva, dan modal. Dalam praktek, pemisahan pengeluaran menjadi pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan kadang sulit dilakukan. Jumingan 2006,16 membuat pedoman untuk membedakan kedua golongan pengeluaran tersebut. a Pengeluaran modal 1 Pengeluaran yang bersifat menambah kuantitas fisik baik kekayaan perusahaan, misalnya menambah atau memperluas bangunan, penempatan tambahan mesin baru. 2 Pengeluaran yang tidak menambah kuantitas fisik tetapi bersifat meningkatkan efisiensi, produktivitas, umur, atau keawetan fasilitas pabrik meningkatkan kualitas harta kekayaan perusahaan, misalnya mengganti atap bangunan dengan bahan yang lebih awet. 3 Pengeluaran untuk reparasi berat dan penggantian spare-parts yang bersifat memperpanjang umur pemakaian aktiva tetap atau meningkatkan efisiensi, produktivitas, atau kegunaannya, misalnya spare-parts lama diganti dengan spare-parts baru yang lebih baik. b Pengeluaran penghasilan 1 Pengeluaran yang bersifat mempertahankan efisiensi aktiva tetap, misalnya reparasi kecil atau penggantian spare-parts kecil seperti membeli oli mesin, mengecat, dan reparasi kecil lain agar mesin atau peralatan lain berfungsi dengan baik. 2 Pengeluaran yang jumlahnya relatif sedikit, manfaatnya di masa Universitas Sumatera Utara 19 yang akan datang tidak begitu berarti, atau sulit mengukur manfaatnya di masa yang akan datang. Syafri 2002,49 memberikan pedoman untuk membedakan capital expenditure dengan revenue expenditure dalam berbagai segi: a segi keuntungan, jika pengeluaran itu memberikan keuntungan selama lebih dari satu tahun dalam arti pengeluaran dapat menambah kegunaan aktiva itu maka dianggap sebagai capital expenditure, sedangkan bila manfaatnya hanya dalam tahun yang bersangkutan biasanya pengeluaran itu dianggap revenue expenditure b kebiasaan, jika pengeluaran itu merupakan pengeluaran yang sifatnya lazim dan rutin dikeluarkan dalam periode tertentu dianggap sebagai revenue expenditure, sedangkan jika pengeluaran itu sifatnya tidak lazim dan rutin maka dianggap sebagai capital expenditure c jumlah, jika pengeluaran itu jumlahnya relatif besar dan sifatnya penting biasanya dianggap sebaga capital expenditure, sedangkan jika pengeluaran itu relatif kecil dianggap sebagai revenue expenditure Contoh dari pengeluaran pendapatan revenue expenditure antara lain: pemeliharaan dan reparasi. Pemeliharaan maintenence yaitu biaya yang dikeluarkan unruk memelihara aktiva agar tetap dalam kondisi baik, biaya ini sifatnya biasa dan berulang-ulang dan tidak menambah umur aktiva tetap. Reparasi repairs yaitu pengeluaran untuk memperbaiki atau merekondisikan aktiva dari kerusakan dengan mengganti alat-alat yang rusak sehingga menjadi baik dan dapat digunakan kembali.

d. Pencatatan Perolehan Aktiva Tetap

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3 91 112

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 38 86

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 92 82

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Kurs US Dollar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 78

Pengaruh Tingkat Investasi Modal Kerja dan Aktiva Tetap terhadap Rentabilitas Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 21

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 12

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT(ROI), PERTUMBUHAN LABA DAN DEBT RATIO(DR) TERHADAP INVESTASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15