Investasi dalam Aktiva Tetap

22 disusutkan atau dasar penyusutan, yaitu harga perolehan aktiva yang dibebankan ke pendapatan di masa depan 2. Nilai residu atau nilai sisa, yaitu jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aktiva sudah tidak digunakan lagi. Nilai ini akan tergantung pada kebijakan penghentian penggunaan yang diterapkan perusahaan dan juga kondisi pasar serta faktor-faktor lainnya 3. Masa manfaat. Aktiva tetap selain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor fisik dan fungsional tertentu. Faktor fisik yang membatasi masa manfaat aktiva adalah keausan dan kecacatan, kemerosotan nilai dan pembusukan, dan kerusakan atau destruksi, sedangkan faktor-faktor fungsional yang membatasi masa manfaat aktiva adalah ketidaklayakan dan keusangan 4. Pola penggunaan. Untuk menandingkan harga perolehan aktiva terhadap pendapatan, beban penyusutan periodik harus mencerminkan setepat mungkin pola penggunaan. Bila aktiva menghasilkan suatu pola pendapatan yang bervariasi, maka beban penyusutan juga harus bervariasi dengan pola yang sama.

2. Investasi dalam Aktiva Tetap

Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yakni memperoleh keuntungan, maka perusahaan memerlukan investasi untuk memperlancar seluruh aktivitas operasinya. Keputusan investasi sangat penting dengan semakin besar dan berkembangnya perusahaan. Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan diharapkan akan bisa ditutup oleh penerimaan-penerimaan di masa yang akan Universitas Sumatera Utara 23 datang. Penerimaan-penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi yang bersangkutan. Menurut Kusnadi dalam Lily 2005, “Investasi adalah penanaman dana untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, pada umumnya jauh lebih lama dari itu, dengan tujuan memberikan penghasilan tetap atau menguasai perusahaan lain. Menurut Martono 2002:138, “Investasi adalah merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset aktiva dengan harapan akan memperoleh pendapatan di masa yang akan datang”. Halim 2005:1 mengemukakan bahwa investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset finansial financial asset dan investasi pada aset-aset rill real asset. Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi, waran, dan opsi. Sedangkan investasi pada aset-aset rill dapat berbentuk pembelian aset produktif seperti kendaraan, alat-alat pengangkutan dan mesin- mesin, pendirian atau penambahan pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lain-lain. Khusus dalam penelitian ini investasi yang dikaji adalah investasi aktiva tetap yang merupakan investasi aset-aset rill real asset pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2008. Universitas Sumatera Utara 24 Dari pengertian tersebut di atas, investasi merupakan penambahan aktiva yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan penerimaan. Investasi dalam aktiva tetap sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen perusahaan. Menurut Sutrisno dalam Lily 2005, perencanaan terhadap keputusan investasi sangat penting, antara lain karena: 1 Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh lagi dalam waktu jangka pendek atau diperoleh sekaligus. 2 Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka waktu yang cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut. 3 Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam melakukan peramalan akan dapat menyebabkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan. 4 Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang fatal bagi perusahaan, dan tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

3. Pertumbuhan Laba

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3 91 112

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 38 86

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 92 82

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Analisa Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Kurs US Dollar Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 78

Pengaruh Tingkat Investasi Modal Kerja dan Aktiva Tetap terhadap Rentabilitas Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 21

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 9

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Kurs dan Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 12

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT(ROI), PERTUMBUHAN LABA DAN DEBT RATIO(DR) TERHADAP INVESTASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 - POLSRI REPOSITORY

0 0 15