BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Corporate Governance
1. Definisi Corporate Governance
Berikut ini beberapa definisi corporate governance yang dikemukakan oleh para penulis:
Corporate governance seringkali dipandang sebagai struktur dan
hubungan yang menentukan arah dan kinerja perusahaan McRitchie, 1999. Corporate
governance adalah
area di
dalam ekonomi
yang menginvestigasi bagaimana menjamin memotivasi efisiensi manajemen
perusahaan dengan menggunakan mekanisme insentif, seperti kontrak, desain organisasi, dan pembuatan peraturan. Hal ini seringkali membatasi
pertanyaan dalam meningkatkan kinerja keuangan, misalnya bagaimana pemilik perusahaan dapat menjamin bahwa manajer perusahaan akan
menghasilkan pendapatan rata-rata yang kompetitif Mathiesen dalam Encycogov, 2002.
Corporate governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan,
aturan, dan institusi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Corporate governance juga
mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan stakeholder yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama
dalam corporate governance adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan,
pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas Wikipedia, 2007.
Corporate governance adalah sistem di mana perusahaan diarahkan dan
diatur. Hal ini mempegaruhi penyusunan dan hasil yang didapat dari tujuan perusahaan, bagaimana risko dimonitor dan diperkirakan, dan
bagaimana kinerjanya menjadi optimis. Pada akhirnya, struktur good corporate governance
mendorong perusahaan menciptakan nilai melalui kewirausahaan, inovasi, pengembangan, dan eksplorasi dan menyediakan
akuntablitas dan sistem pengendalian yang setara dengan akibat yang dihasilkan risiko ASX, 2007
12
Corporate governance adalah struktur, sistem, sekaligus proses hidup a
living process dalam mengelola kepentingan pihak-pihak yang berkaitan
dengan eksistensi perusahaan Krismatono, 2002 Corporate governance
adalah suatu sistem yang dipakai board untuk mengarahkan dan mengendalikan serta mengawasi pengelolaan sumber
daya organisasi secara efisien, efektif, ekonomis, dan produktif dengan prinsip-prinsip transparan, accountable, responsible, independent, dan
fairness dalam rangka mencapai tujuan organisasi Syakhroza, 2002.
Berbagai pengertian di atas mengenai corporate governance, menurut penulis, pengertian yang dikeluarkan oleh Kantor Meneg BUMN dapat dijadikan
sebuah kesimpulan. Corporate
governance dipandang sebagai
proses pengambilan keputusan yang efektif yang bersumber dari budaya perusahaaan,
etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi, yang kesemuanya bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan
perusahaan, pengelolaan sumberdaya dan risiko secara lebih efisien dan efektif dengan pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan
stakeholder terkait. Dari berbagai pengertian di atas, semakin jelas bahwa konsep corporate
governance akan membawa manfaat bagi penciptaan pertambahan nilai untuk
berbagai pihak pemegang kepentingan stakeholders, yang meliputi pemegang saham, pengurus, kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern. Manfaat ini dapat diperoleh karena adanya peraturan hubungan antar para stakeholders dan pengawasan oleh dewan
komisaris yang independen Chandra, 2006. Pentingnya corporate governance juga ditekankan oleh berbagai kalangan
13
akademisi dengan tujuan akhir bahwa aplikasi konsep ini di perusahaan dapat memberikan nilai perusahaan secara berkelanjutan dan sekaligus memberikan
manfaat bagi kepentingan para pemegang saham dan stakeholders yang terkait. Di negara kitapun keinginan untuk menerapkan prinsip-prinsip
corporate governance
dilakukan oleh berbagai pihak baik secara paksa maupun sukarela. Pada akhir tahun 2004, pemerintah mendirikan Komite Nasional Kebijakan
Governance KNKG. Kantor Menteri BUMN telah mengeluarkan pedoman untuk perusahaan-perusahaan BUMN dalam menjalankan corporate governance
di perusahaan masing-masing. Demikian juga lembaga pengawas bursa dan bursa efek di Jakarta, meminta pada para perusahaan emiten untuk membentuk berbagai
komite pengawasan yang sejalan dengan tertib pengelolaan perusahaan yang transparan dan bertanggung jawab. Pada beberapa perusahaan swasta, aplikasi
corporate governance telah dilakukan secara alamiah, karena mereka melihat dan
merasakan manfaat penerapan corporate governance tersebut. Keberadaan good corporate governance menjadi sangat dibutuhkan
karena cepatnya perubahan lingkungan yang berdampak pada peta persaingan global dan semakin banyak dan kompleksitas stakeholders termasuk struktur
kepemilikan bisnis. Good corporate governance tercipta apabila terjadi keseimbangan kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan
bisnis kita Mulyana, 2006.
2. Peran Aktif Negara, Dunia Usaha dan Masyarakat