dikembangkannya. Demikian juga dengan para karyawan, mereka perlu memahami dan diberikan bekal pengetahuan tentang prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik yang akan dijalankan perusahaan.
5. Mekanisme Pengendalian Corporate Governance
Mekanisme pengendali corporate governance dibagi menjadi 2, eksternal dan internal. Komponen yang termasuk dalam kategori internal adalah komponen-
komponen yang berhubungan langsung dengan proses pengambilan keputusan perusahaan. Mereka terdiri dari manajemen yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan operasional perusahaan, dan dewan direksi serta lainnya pemegang saham dan dewan komisaris yang berhubungan dengan keputusan-
keputusan perusahaan yang sifatnya lebih strategis. Mekanisme pengendalian internal tidak hanya dewan komisaris saja, tetapi juga komite-komite dibawahnya,
dewan direksi, sekretaris perusahaan, dan manajemennya. Sedangkan, komponen yang termasuk dalam kategori eksternal adalah
komponen-komponen yang tidak berhubungan langsung dengan proses pengambilan keputusan perusahaan. Mekanisme pengendalian eksternal tidak
lagi berupa pasar modal saja, tetapi juga perbankan yang memberi suntikan dana, masyarakat selaku konsumen, supplier, tenaga kerja, komunitas lokal, pemerintah
selaku regulator, serta stakeholder lainnya. Dengan demikian, pasar sebagai suatu mekanisme tersendiri yang dapat
melakukan fungsi pengendali corporate governance termasuk dalam mekanisme pengendali eksternal. Sementara itu, pemegang saham, meskipun ia adalah bagian
pembentuk pasar, dikategorikan sebagai mekanisme pengendali internal.
23
Gambar. 2.1 Mekanisme pengendalian
corporate governance
Sumber: Syakhroza 2002
6. Manfaat Corporate Governance
Dengan melaksanakan corporate governance, ada beberapa manfaat yang bisa dipetik antara lain:
a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi dan terciptanya budaya
kerja yang sehat. b. Meminimalkan kerugian akibat penyalahgunaan wewenang oleh Direksi
agency cost dan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan.
24
c. Meningkatkan kepercayaan investor dan pada akhirnya meningkatkan pula value saham perusahaan.
d. Dengan adanya peningkatan kinerja perusahaan akan meningkatkan pula shareholders’s value
dan dividen. e. Praktik good corporate governance menempatkan karyawan sebagai salah
satu stakeholder yang harus dikelola dengan baik sehingga akan meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan dan pada akhirnya dapat
meningkatkan produktivitas perusahaan. f. Meningkatkan citra positif perusahaan sekaligus meminimalkan biaya akibat
tuntutan stakeholder kepada perusahaan.
B. Dewan Komisaris 1. Definisi Dewan Komisaris
Indonesia mengadopsi sistem hukum kontinental Eropa yang mempunyai Sistem Dua Tingkat Two Tiers System untuk struktur dewan dalam perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan di Indonesia memiliki badan board yang terpisah, yaitu dewan pengawas dewan komisaris dan dewan manajemen dewan direksi.
Menurut UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umun dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.
Dewan komisaris mengarahkan dan mengawasi dewan direksi dalam mengelola dan mewakili perusahaan. Dalam sistem ini, anggota dewan direksi
25
diangkat dan setiap waktu dapat diganti oleh dewan komisaris. Sedangkan anggota dewan komisaris diangkat dan diganti dalam Rapat Umum Pemegang
Saham RUPS.
Gambar 2.2 Mekanisme pengendalian corporate governance
Sumber: Forum for Corporate Governance in Indonesia 2003 Dewan komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi tugas-tugas
manajemen. Dengan demikian, dewan direksi juga harus memberikan informasi kepada dewan komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh dewan
komisaris. Dalam hal ini dewan komisaris tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen dan tidak boleh mewakili perusahaan dalam transaksi-
transaksi dengan pihak ketiga. Dewan komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam
26
perusahaan, terutama dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Menurut Egon Zehnder International dalam Forum for Corporate Governance in
Indonesia 2007 dan Syakhroza 2002, dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance
yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta
mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya,
dewan komisaris merupakan suatu
mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada
pengelola perusahaan. Dengan demikian, dewan komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan. Egon Zehnder International dalam Forum
for Corporate Governance in Indonesia, 2007.
2. Tugas Dewan Komisaris