kegairahan arousal, dan dominasi dominance terhadap variabel terikat yaitu pembelian tidak terencana Y.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Penjelasan dari hasil pengolahan SPSS akan ditunjukkan pada Tabel 4.15
berikut ini:
Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.15, maka diperoleh persamaan hasil regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 5,697 + 0.170X
1
+ 0.082X
2
+ 0.106X
3
+ e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Konstanta a = 0,5697, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel
pleasure X1, arousal X2, dan dominance X3 = 0, maka impulsive buying =5,697.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 5.697
1.112 5.123
.000 Pleasure
.170 .069
.278 2.482
.015 Arousal
.082 .087
.136 .940
.350 Dominance
.106 .078
.176 1.358
.178 a. Dependent Variable: Impulsive
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011
b. Koefisien X1 = 0,170, ini berarti bahwa variabel pleasure berpengaruh positif
terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain jika pleasure X1 ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan bertambah
sebesar 0,170.
c. Koefisien X2 = 0,082, ini menunjukkan bahwa variabel arousal berpengaruh
positif terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain apabila arousal X2 ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan bertambah
sebesar 0,082.
d. Koefisien X3 = 0,106, ini menunjukkan bahwa variabel dominance
berpengaruh positif terhadap impulsive buying, atau dengan kata lain apabila dominance X3 ditingkatkan sebesar satu satuan, maka impulsive buying akan
bertambah sebesar 0,106.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas
pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k – 1
df penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 92 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1
df pembilang = 4 – 1 = 3 2
df penyebut = 92 – 4 = 88 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows®, kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5.
Tabel 4.16 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 79.557
3 26.519
9.148 .000
a
Residual 255.095
88 2.899
Total 334.652
91 a. Predictors: Constant, Dominance, Pleasure, Arousal
b. Dependent Variable: Impulsive
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Mei 2011
Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F
hitung
pada kolom F yakni sebesar 9,148 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai
F
tabel
yakni 2,71 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F
hitung
F
tabel
9,148 2,71. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel
independen pleasure, arousal, dan dominance secara serempak adalah signifikan terhadap impulsive buying.
b. Uji Signifikan Parsial Uji T