Distro Distribution Store Respon lingkungan berbelanja

5 Vending machine retailing Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan memasukkan uang tunai atau kartu kredit kedalam mesin.

2.1.3 Distro Distribution Store

Distro merupakan singkatan dari distribution store atau distribution outlet, adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah IKM dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk. Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CDkaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Selain itu, distro juga berfungsi menerima titipan dari berbagai macam merk clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya T-shirt, tas, dompet, jaket, dan lain-lain. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.

2.1.4 Respon lingkungan berbelanja

Mehrabian dan Russsel dalam Semuel 2005 menyatakan bahwa respon lingkungan atas perilaku pembelian dapat dapat diuraikan berdasarkan 3 variabel yaitu : 1. Kesenangan Pleasure Pleasure yang mengacu pada tingkat dimana individu merasakan baik, penuh kegembiraan, bahagia yang berkaitan dengan situasi tersebut. Pleasure dapat diukur dengan penilaian reaksi lisan ke lingkungan bahagia sebagai lawan sedih, menyenangkan sebagai lawan tidak menyenangkan, puas sebagai lawan tidak puas, penuh harapan sebagai lawan berputus asa, dan santai sebagai lawan bosan. 2. Kegairahan Arousal Arousal mengacu pada tingkat dimana seseorang merasakan siaga, digairahkan, atau situasi aktif. Arousal secara lisan dianggap sebagai laporan responden, seperti pada saat dirangsang, ditentang, atau diperlonggar bergairah sebagai lawan tenang, hiruk pikuk sebagai lawan sepi, gugup sebagai lawan percaya diri, mata terbuka sebagai lawan mengantuk. 3. Dominasi Dominance Dominance ditandai dengan laporan responden yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengendalikan, terkendali sebagai lawan diawasi, penting sebagai lawan dikagumi, dominan sebagai lawan bersikap tunduk, dan otonomi sebagai lawan dipandu.

2.1.5 Pembelian Tidak Terencana Impulsive Buying