Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Berpikir

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Sejauh mana pengaruh peranan internal auditor sebagai salah salah fungsi penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan di PTPN II ? 2. Sejauh mana peranaan internal auditor yang meliputi aspek efisiensi dan efektivitas operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di PTPN II ?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peranan internal auditor sebagai salah satu penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan di PTPN II. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh peranan internal auditor yang meliputi aspek efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan terhadap kinerja perusahaan di PTPN II.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Sebagai bahan masukan bagi PTPN II berkaitan dengan peningkatan kualitas peran internal auditor sebagai salah satu organ pendukung penerapan GCG terhadap kinerja perusahaan perkebunan. 2. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang internal auditor berkaitan dengan peranannya dalam tata kelola perusahaan. 3. Untuk menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara yang dapat dipergunakan dan dikembangkan. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian mengenai peranan internal auditor di masa yang akan datang.

I.5 Kerangka Berpikir

Dalam penerapan GCG, internal auditor merupakan organ pendukung yang dibentuk direksi. Agar internal auditor perusahaan dapat berjalan dengan efektif, maka harus ada suatu bagian yang independen terhadap bagian lainnya yang melakukan penelitian dan pengkajian secara cermat dan terus menerus terhadap sistem pengendalian interen perusahaan tersebut. Bagian ini dinamakan bagian pemeriksaan interen Praja, 2002. Menurut Ibrahim 2004 internal auditing adalah suatu aktivitas penilaian secara bebas dan tidak memihak dalam suatu organisasi perusahaan untuk menilai akuntansi, keuangan dan kegiatan operasional lainnya sebagai dasar untuk Universitas Sumatera Utara memberikan rekomendasi yang konstruktif kepada pimpinan perusahaan dalam melaksanakan pengendalian. Good Corporate Governance merupakan suatu sistem tata kelola yang diterapkan perusahaan agar dapat meningkatkan nilai, citra dan kinerja perusahaan serta kontinuitas usaha perusahaan. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia 2000 Corporate Governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan interen dan eksteren lainnya, sehubungan dengan hak-hak kewajiban mereka atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Perusahaan membuat peraturan yang dapat saling menguntungkan berbagai pihak sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Kementerian BUMN telah menetapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terdiri atas transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung- jawaban dan kewajaran, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai variabel dalam penelitian ini. Di samping itu, peranan internal auditor sebagai salah satu fungsi dalam penerapan GCG adalah suatu proses yang dilakukan oleh orang, dari pimpinan puncak sampai para pelaksana, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal reasonable assurance akan tercapainya tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara Pengendalian internal dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan diadakannya pengauditan internal tersebut. Dalam operasional perusahaan maka perlu dilakukan audit operasional yang ditujukan untuk melihat kembali prosedur dan metode yang digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Tujuan audit operasional adalah untuk memberi rekomendasi kepada manajemen dalam memperbaiki kinerja operasional perusahaan. Efektivitas dan efisiensi merupakan kriteria penilaian dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional. Efektivitas secara umum diartikan sebagai suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sedangkan efisiensi dimaksudkan untuk mengukur hubungan antara masukan yang digunakan dan keluaran yang diperoleh artinya dengan output tertentu diusahakan pemakaian input minimal atau dengan input tertentu diusahakan perolehan output yang maksimal. Penetapan prosedur dalam operasi perusahaan harus mempertimbangkan struktur pengendalian intern. Kegagalan penetapan struktur pengendalian intern akibat tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan menyebabkan segala jenis kecurangan, kesalahan, pemborosan, dan penyelewengan tidak dapat dideteksi dengan segera. Tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi diukur dengan tingkat efisiensi input yang dilakukan untuk menghasilkan output. Universitas Sumatera Utara Semakin kecil tingkat input digunakan untuk menghasilkan output maksimal maka semakin efisien perusahaan tersebut. Pada dasarnya efisiensi operasional lebih menitikberatkan pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Efisiensi dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemampuan perusahaan untuk mencapai hasil tertentu yang diharapkan dengan menggunakan sumber daya secara minimal atau kemampuan perusahaan untuk menggunakan sejumlah sumber daya tertentu untuk mencapai hasil yang maksimal. Efektivitas operasional merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Setiap kegiatan dalam perusahaan yang dilakukan secara efektif akan membawa hasil yang baik dan memuaskan. Efektivitas operasional dalam suatu perusahaan merupakan hal yang penting sehingga setiap perusahaan dituntut agar dapat mengukur tingkat efektivitas dari setiap operasional perusahaan. Kinerja perusahaan Companies performance merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu kepada standar yang ditetapkan. Pengukuran aktivitas kinerja perusahaan dirancang untuk menaksir bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir yang dicapai. Penilaian kinerja aktivitas perusahaan dibagi dalam tiga dimensi utama yaitu efisiensi, kualitas dan waktu. Universitas Sumatera Utara Gambar I. 1. Kerangka Berpikir

I.6 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkebunan Dan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 40 107

Analisis Hukum Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Daerah (Studi Pada Pt. Perkebunan Sumatera Utara)

2 83 137

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Coorporate Governance) Terhadap Peningkatan Pendapatan Karyawan Di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

1 44 73

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII).

0 0 23