II. 3 Sistem Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Beberapa hal yang mendorong perlunya penerapan GCG pada BUMN adalah : 1. Undang-undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN mensyaratkan bahwa
pengelolaan BUMN hendaknya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran. 2. Adanya perkembangan pemikiran dan tuntutan dari masyarakat bahwa perusahaan
harus ikut memperhatikan kepentingan stakeholders dengan segala aspeknya yang meliputi aspek sosial, lingkungan dan kesehatan serta keselamatan kerja sehingga
dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi pemegang saham, tetapi juga bagi pelanggan, pekerja, pemasok dan masyarakat sekitar.
3. Kecenderungan para investor untuk memperhatikan efektivitas pelaksanaan GCG pada suatu perusahaan sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan yang
bersangkutan. PTPN II, 2009 Tujuan Penerapan GCG adalah :
1. Mendorong agar pengelola perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi moral dan kepatuhan terhadap perundang- undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatakan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kepatuhan dan fairness agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun
internasional. 3.
Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih
meningkatkan pelayanan kepada para stakeholders. 4.
Meningkatkan kepercayaan investor dan kreditur kepada perusahaan. 5.
Menarik bagi sumber daya manusia yang profesional dan memiliki kompetensi yang tinggi.
6. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.
7. Meningkatkan iklim investasi nasional.
Manfaat GCG terkait erat dengan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang yang diraih melalui peningkatan kinerja perusahaan, yang pada akhirnya
meningkatkan nilai value pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait. Dengan demikian, informasi mengenai kondisi
penerapan GCG di perusahaan pada suatu periode tertentu sangat penting bagi efektivitas pengambilan keputusan PTPN II, 2009.
Pedoman GCG dilandasi oleh prinsip-prinsip yang terdiri atas :
Universitas Sumatera Utara
1. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban
organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 3.
Pertanggungjawaban adalah kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip corporate yang
sehat. 4.
Kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stake
holders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku PTPN II, 2009
II.4 Internal Auditor