Wewenang dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal .1 Wewenang Hubungan Internal Auditor dengan Direksi Efisiensi dan Efektivitas Operasional

GCG memungkinkan diperoleh kepercayaan pada pemodal, baik investor dalam negeri maupun investor asing, sehingga kebutuhan perusahaan akan sumber- sumber investasi yang murah akan lebih mudah didapat dari pasar modal. c. Menciptakan kesejahteraan masyarakat Praktek GCG akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas sehingga dengan demikian juga akan mendorong terciptanya dinamika ekonomi. Sejalan dengan meningkatnya kepercayaan para investor, maka praktek GCG akhirnya akan mendorong terjadinya arus investasi serta menciptakan investasi baru, sehingga dengan demikian akan menciptakan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. d. Peningkatan pendapatan bagi pemegang saham e. Menjadi katalisator bagi perubahanpertumbuhan kesejahteraan masyarakat terutama melalui ”self policing”. f. Meningkatkan peran shareholders dalam kemajuan perusahaan, karena masing- masing shareholders menjadi semakin aktif mengamati serta memberi masukan- masukan bagi kemajuan operasional. II.5 Wewenang dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal II.5.1 Wewenang Universitas Sumatera Utara Bagian SPI mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, personil dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh bagian dan unit-unit lainnya untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan auditnya.

II.5.2 Tanggung jawab

Dalam pelaksanaan tugasnya, bagian SPI bertanggung jawab memberikan analisa penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kode Etik dan standar Profesi Internal Audit. Tanggung jawab dari bagian SPI termasuk : a. Menyusun rencana kerja audit tahunan b. Menyusun pedoman, mekanisme kerja SPI dan prosedur audit yang berbasis resiko. c. Melaksanakan rencana kerja audit tahunan termasuk penugasan khususinvestigasi dari Direktur Utama. d. Menjaga integritas dan objektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Profesi Audit Internal SPAI termasuk menjamin tidak terdapat benturan kepentingan anggota SPI dengan auditee dan kegiatan yang diaudit.

II.6 Hubungan Internal Auditor dengan Direksi

Bagian internal auditor adalah unit pendukung Direksi dalam bidang pengawasan. Bentuk hubungan tersebut adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Bagian internal auditor sebagai mitra Direksi dalam mendiskusikan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan perusahaan baik keuangan maupun non keuangan. 2. Menilai efektivitas sistem pengendalian intern internal control system termasuk di dalamnya memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi serta tindak lanjut atas hasil audit.

II.7 Efisiensi dan Efektivitas Operasional

Pengertian efisiensi menurut Mardiasmo 2002, efisiensi merupakan output tertentu yang merupakan hasil proses produksi atau hasil kerja yang dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya. Tingkat efisiensi dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya seminimum mungkin untuk menghasilkan output yang optimum. Konsep efisiensi menurut Lipsey, Courant, Purvis, Steiner 1995 adalah : 1. Efisiensi teknis, berkaitan dengan jumlah fisik semua faktor yang digunakan dalam produksi komoditi tertentu. Produksi output tertentu adalah inefisiensi teknis jika ada cara-cara lain untuk memproduksi output yang bisa menggunakan semua input dengan jumlah yang lebih kecil. Produksi dikatakan efisien teknis jika tidak ada alternatif cara yang bisa menggunakan semua input dengan jumlah yang lebih kecil. Universitas Sumatera Utara 2. Efisiensi ekonomis, berkaitan dengan nilai semua input yang digunakan untuk memproduksi output tertentu. Produksi output tertentu dinamakan efisensi ekonomis jika tidak ada cara lain untuk memproduksi output yang bisa menggunakan seluruh nilai input dengan jumlah yang lebih sedikit. Pengertian efektivitas menurut Arens et al 2005 adalah ”Efectiveness is the degree to which the organization’s objective are accomplished.” Dari pengertian tersebut jelas bahwa efektivitas menunjukkan derajat keberhasilan suatu organisasi dalam usahanya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan tersebut. Handoko 1995 menyatakan bahwa efektivitas adalah kemampuan untuk melakukan hal yang tepat atau menyesuaikan sesuatu yang baik. Hal ini mencakup pemilihan sasaran yang paling tepat dan pemilihan metode yang sesuai untuk mencapai sasaran tersebut.

II.8 Kinerja Perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Komisaris Independen sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan Perkebunan yang Ada di Indonesia)

5 95 103

Pengaruh Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perkebunan Dan Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI (2009-2011)

0 40 107

Analisis Hukum Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Daerah (Studi Pada Pt. Perkebunan Sumatera Utara)

2 83 137

Perbandingan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Penerapan Good Corporate Governance di Perusahaan Perbankan yang Telah Go Public.

1 83 82

Penerapan Prinsip-Pprinsip Good Corporate Governance, Khususnya Prinsip Keterbukaan Dalam Proses Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa Di Lingkungan Bumn Perkebunan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

2 74 145

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Coorporate Governance) Terhadap Peningkatan Pendapatan Karyawan Di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Bah Jambi

1 44 73

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Tedaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 29 121

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara VIII).

0 0 23