Elemen Peran Aktivitas Kerja Perawat 1 Defenisi Aktivitas Kerja Perawat

3. Aktivitas Kerja Perawat 3.1 Defenisi Aktivitas Kerja Perawat Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional Bangfad, 2008.

3.2 Elemen Peran

Menurut pendapat Doheny 1982 ada beberapa elemen peran perawat professional antara lain : care provider, client advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator change agent, dan consultant. 3.2.1 Care provider pemberi perawatan : Pada peran ini perawat diharapkan mampu a. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasienkeluarga , kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks. b. Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat harus memperhatikan klien berdasarkan kebutuhan signifikan dari klien. 3.2.2 Client Advocate Pembela Klien Tugas perawat : a. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil Universitas Sumatera Utara persetujuan inform concern atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. b. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien. 3.2.3 Conselor Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Peran perawat : a. Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. b. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. c. Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu. d. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan. Universitas Sumatera Utara 3.2.4 Educator Peran ini dilakukan untuk: a. Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien mengatasi kesehatanya b. Perawat memberi informasi dan meningkatkan perubahan perilaku klien perilaku adalah tujuannya. Redman, 1998 : 8 . Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis Bangfad, 2008. 3.2.5 Koordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuan Perawat sebagi kordinator adalah : a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien. b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas asuhan keperawatan atau penanganan pada klien. c. Menggunakan keterampilan perawat untuk: merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol. 3.2.6 Kolaborator Perawat berkomunikasi dengan tenaga medis lainnya. Hal tersebut dilakukan dikarenakan perawat bekerja bersama tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapi, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya Universitas Sumatera Utara mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. 3.2.7 Konsultan Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah pasien atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. 3.2.8 Pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Peran perawat sebagai pembeharu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : a. Kemajuan teknologi b. Perubahan Lisensi-regulasi c. Meningkatnya peluang pendidikan lanjutan d. Meningkatnya berbagai tipe petugas asuhan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dysmenorrhea dan hubungannya dengan aktivitas kerja perawat wanita. Aktivitas kerja perawat didefinisikan sebagai suatu aktifitas kerja dalam praktik keperawatan dimana perawat telah menyelesaikan menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab keperawatan secara professional. Mayoritas perawat adalah wanita oleh karena itu, hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas kerja perawat wanita perlu diperhatikan. Salah satu yang menganggu aktivitas kerja perawat wanita adalah adanya gangguan kesehatan seperti dysmenorrhea. Karakteristik gejala dysmenorrhea berdasarkan berat ringannya terbagi menjadi dysmenorrhea ringan, dysmenorrhea sedang dan dysmenorrrhea berat Okaparasta, 2003. Aktivitas kerja perawat adalah care provider, advocate, konselor, educator, koordinator, kolaborator, konsultan, pembaharu. Dalam penelitian ini hanya 3 dari 8 aktivitas kerja perawat tersebut yang diteliti yaitu care provider, advocate, dan educator. Universitas Sumatera Utara