BAB I PENDAHULUAN
Aquired Immune Deficiency Syndrome
AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan
tubuh akibat infeksi oleh
human immunodeficiency virus
HIV dan merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.
1
HIVAIDS semakin nyata menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan telah mengalami perubahan
dari epidemik rendah menjadi epidemik terkonsentrasi. Dan ini menjadi masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara diseluruh
dunia. Badan WHO tahun 2007 melaporkan ada sebanyak 33,2 – 36,1 juta orang terinfeksi HIV. Setiap tahunnya dijumpai 1,8 – 4,1 juta kasus baru
infeksi HIV dan 1,4 – 2,4 juta orang meninggal karena AIDS. Sejak tahun 1985-1996 kasus AIDS masih amat jarang di Indonesia, sebagian besar
penderita berasal dari kelompok homoseksual.
2
Sejak pertengahan 1999 kasus HIVAIDS meningkat tajam terutama yang disebabkan melalui
penularan jarum suntik narkotika. Pada tahun 2002 DepKes RI memperkirakan jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi HIV 90.000-
130.000 orang. Dan lebih dari 4 juta orang Indonesia resiko tinggi terinfeksi HIV, termasuk 3,2 juta pekerja seks dan 1,8 juta pasangan pekerja seks.
3
Di Indonesia, pada tahun 2010 diproyeksikan sebanyak 500.000 orang terinfeksi
HIV.
4
Human Immunodeficiency virus
adalah golongan
retrovirus
yang dalam tubuh manusia virus ini menempel pada sel T CD4 melalui reseptornya.
Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di
Rsup H Adam Malik Medan, 2009
Kemudian virus tersebut bereplikasi dalam sel T CD4 dan mengakibatkan kerusakan sel T CD4, sehingga kekebalan seluler akan berkurang. Infeksi ini
awalnya asimtomatik dan akan berlanjut menjadi infeksi laten sampai terjadi gejala infeksi dan kemudian akan berlanjut menjadi AIDS.
5
Diare kronik merupakan salah satu infeksi oportunistik pada penderita AIDS. Prevalensi diare kronik pada pederita AIDS bervariasi dari satu negara
dengan negara lain, namun pada beberapa penelitian dilaporkan bahwa diare kronik terjadi 40-90 pada penderita AIDS. Prevalensi ini cenderung
meningkat pada negara berkembang, keadaan ini dihubungkan dengan sanitasi yang buruk dan perawatan kesehatan yang rendah. Diare kronis juga
sangat berhubungan dengan morbiditas, penurunan berat badan, terjadinya malnutrisi dan penurunan kualitas hidup dari penderita AIDS.
6,7,8
Penyebab diare kronik pada penderita AIDS adalah multifaktorial. Lebih kurang 70 - 80 penyebabnya adalah berbagai parasit, bakteri
patogen dan virus, dan 20 – 30 dapat diakibatkan oleh enteropati dan Sarkoma Kaposi. Juga ada dilaporkan diare kronik dapat terjadi karena efek
samping dari penggunaan obat
highly active antiretroviral therapy
HAART.
9,10
Dari beberapa penelitian melaporkan ada hubungan terbalik antara infeksi bakteri maupun protozoa saluran cerna penderita HIVAIDS yang
mengalami diare kronik serta lamanya diare dengan kadar CD4.
11,12
Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di
Rsup H Adam Malik Medan, 2009
BAB I I TI NJAUAN KEPUSTAKAAN