Terapi pengganti cairan Penanganan Komplikasi Pengobatan gejala diare Dukungan nutrisi

Bila pemeriksaan tinja dan sigmoidoskopi tidak dapat memberikan informasi diagnostik maka dapat diberikan golongan quinolon dan metronidazol sebagai terapi empirik yang dapat mengobati pertumbuhan kuman gram negatif dan protozoa yang berlebihan di usus halus, Campylobacte r dan Giardia 9,12

2.8.2. Terapi pengganti cairan

Penggantian cairan merupakan dasar dalam penanganan dari cairan yang hilang akibat diare. Pada keadaan dehidrasi ringan sedang dapat diterapi melalui rehidrasi oral dengan cepat. Namun pada diare dengan dehidrasi yang berat perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan defisit cairan untuk menghindari komplikasi kelebihan cairan. 33

2.8.3. Penanganan Komplikasi

Pada pasien diare dapat terjadi dehidrasi dan gangguan elektrolit terutama hipokalemia yang mengakibatkan kelemahan dan hipotonia. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan pemberian KCl sesuai dengan defisit kadar kalium plasma. Morbiditas yang berkaitan dengan dehidrasi yang berat dipersulit dengan terjadinya infeksi, seperti infeksi kandidiasis pada mulut dan esophagus serta septikemia. Sehingga perlu diberikan abat anti jamur bila dijumpai kandidiasis oral atau esophagus, serta pemberian antibiotik spektrum luas pada keadaan septikemia. 32.33 Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

2.8.4. Pengobatan gejala diare

Lebih dari 50 kasus diare kronik pada penderita HIVAIDS tidak diketahui penyebabnya. Selain empirik terapi juga obat untuk mengontrol diare, seperti obat yang bersifat absorben dan bulk-forming seperti Koalin dan obat anti motilitas seperti loperamid. Dan pasien disarankan meningkatkan serat yang larut dalam dietnya. Dimana serat yang larut seperti Metamucil atau hemicellulosa dapat menunda pengosongan lambung, meningkatkan absrobsi garam empedu, memperpanjang waktu transit usus serta dapat menambah asam lemak rantai pendek yang pada kolon merangsang penyerapan air dan natrium. 34

2.8.5. Dukungan nutrisi

Pada pasien infeksi HIVAIDS yang mengalami diare mengalami kerusakan mukosa dari saluran cerna, sehingga mengakibatkan absrobsi zat gizi menjadi terganggu yang pada akhirnya dapat menimbulkan malnutrisi. Dan beberapa zat gizi sendiri dapat menimbulkan diare, seperti makanan yang mengandung serat yang tidak larut, akan mempersingkat pengosongan lambung, sehingga makanan ini harus dihindari. Sehingga sangat diperlukan pemilihan makanan yang tepat dan mudah didapat. Bila pasien dirawat pemberian parenteral nutrisi sangat mendukung untuk mencegah terjadinya malnutrisi. Saat ini juga sering diberikan dengan suplemen vitamin sebagai salah satu pengobatan diare kronik. 32 Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009 2.8.6. Edukasi pasien dan keluarga pasien tentang peraw atan yang tepat dan cepat untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas serta pengamanan bagi keluarga pasien Pada daerah dimana obat dan ahli yang profesional kurang, edukasi kepada pasien dalam mengatasi diarenya sendiri sangat penting. Penderita HIV sering diare sehingga pasien dijelaskan bagaimana cara mencegah diare melalui perbaikan kebersihan, seperti mencuci tangan terutama sebelum makan. Dan bagaimana prinsip dasar mengatasi diare yaitu dengan menyiapkan larutan oral rehidrasi. Juga dijelaskan bagaimana mengenal dan menilai beratnya diare dan kapan harus datang ke rumah sakit. Perawatan secara umum yang berhubungan dengan diare termasuk perawatan perianal, dan menghindari penggunaan alat untuk mengurangi bau busuk yang berhubungan dengan diare termasuk deodoransia. Penjelasan yang sama juga diberikan kepada keluarga yang merawat pasien tersebut. Dan dijelaskan bagaimana caranya untuk melindungi mereka sendiri dari tertular HIV. 32,35

2.8.7. Dukungan psikososial