Perumusan masalah Hipotesa Manfaat Penelitian KERANGKA KONSEPSI ONAL Kerangka Operasional Analisa Statistik

Kembaren T, dkk, 2008., melaporkan kuman penyebab diare kronik pada penderita AIDS di Medan, yang paling banyak adalah E. Coli 46,4 dan Klebsiela oxytoca 14.6. 39 Namun E. coli tidak ditentukan apakah E. Coli yang patogen atau bukan patogen. Sehingga tertarik untuk meneliti profil kuman penyebab diare kronik dan hubungannya dengan kadar CD4 pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan

3.2. Perumusan masalah

Belum terdata dengan lengkap profil kuman penyebab diare kronik dan hubungannya dengan kadar CD4 pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan.

3.3. Hipotesa

Ada hubungan profil kuman penyebab diare kronik dengan kadar CD4 pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan 3.

4. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui profil kuman penyebab diare kronik dan hubungannya dengan kadar CD4 pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan

3.5. Manfaat Penelitian

3.5.1. Sebagai data dasar profil kuman penyebab diare kronik pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009 3.5.2. Untuk mengetahui profil kuman penyebab diare kronik dan hubungannya dengan kadar CD4 pada penderita AIDS yang dirawat di Rumah sakit H Adam Malik Medan 3.5.3. Untuk menentukan terapi empirik pada penderita AIDS yang mengalami diare kronik yang dirawat di RSUP H Adam Malik Medan

3.6. KERANGKA KONSEPSI ONAL

MANUSI A DI ARE KRONI K DI ARE KRONI K AI DS AI DS CD4 t CD4 t MANUSI A HI V 3.7. BAHAN DAN CARA 3.7.1. Desain penelitian Penelitian dilakukan dengan potong lintang , prospektif, dan deskriptif analitik.

3.7.2. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan November 2008 sd Agustus 2009 di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP H Adam Malik Medan Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

3.7.3. Populasi dan Sample terjangkau

Populasi adalah semua penderita AIDS dengan diare kronik Sampel adalah semua populasi penderita AIDS dengan diare kronik yang dirawat di Rumah Sakit H Adam Malik Medan.

3.7.4. Besar Sampel

Perkiraan besar sampel: N = [ ] [ ] 2 2 Qa Pa PaQa Z PoQo Z − + β α Dimana: Z = Nilai baku dari tabel Z, yang besarnya tergantung pada yang ditentukan untuk = 0,05 s Z = 1,96 Z = Nilai baku dari tabel Z, yang besarnya tergantung pada yang ditentukan untuk = 0,10 s Z = 1,282 Po = Proporsi penderita AIDS dengan diare kronik 70 6 pada tahun 2004 Qo = 1 - Po = 1 - 0,7 = 0,3 Pb a = Proporsi penderita AIDS dengan diare kronik sekarang 50 Qa = 1 - Pa = 1 - 0,5 = 0,5 N = [ ] [ ] 2 2 7 , 5 , 5 , 5 , 282 , 1 3 , 7 , 96 , 1 − + N = 59,22 ≈ 60 pasien Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

3.7.5. Kriteria yang dimasukkan

3.7.5.1. Penderita AIDS dewasa berumur 14 tahun yang mengalami diare, buang air besar 3 kali dalam satu hari, konsistensi cair atau encer, dan lamanya 4 minggu secara terus menerus atau berulang-ulang selama 8 minggu dan paling sedikit 4 minggu. 3.7.5.2. Penderita AIDS dengan diare kronik yang tidak mendapat antibiotik sekurang kurangnya 24 jam sebelum pengambilan sampel 3.7.5.3. Penderita AIDS dengan diare kronik yang tidak mendapat antiparasit sekurang-kurangnya 24 jam sebelum pengambilan sampel

3.7.6. Kriteria yang dikeluarkan

3.7.6.1. Penderita AIDS dengan diare kronik yang sedang mendapat pengobatan antibiotik 3.7.6.2. Penderita AIDS dengan diare kronik yang sedang mendapat anti parasit 3.7.6.4. Penderita AIDS yang mengalami diare akut.

3.7.7. Definisi Operasional

3.7.7.1. Diagnosa AIDS berdasarkan kriteria WHO: 15 • Gejala klinis stadium IV tabel 1 • Tes HIV ELISA 3 Metode + • Kadar CD4 200 selmm 3 Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009 3.7.7.2. Kadar CD4 serum 22 - ringan : Kadar CD4 100 celmm 3 - sedang : Kadar CD4 50 – 100 celmm 3 - berat : Kadar CD4 50 celmm 3 3.7.7.3. Diare kronik dengan kriteria: - Buang air besar 3 kali dalam satu hari selama 4 minggu secara terus menerus atau berulang-ulang selama 8 minggu dan paling sedikit selama 4 minggu dengan atau tanpa tenesmus - Konsistensi tinja cair atau encer

3.8. Kerangka Operasional

MI KROBI OLOGI Anamnesa Lab: CD4 T I N J A Penderita AI DS diare kronik PARASI TOLOGI . Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

3.9. BAHAN DAN PROSEDUR PENELI TI AN

3.9.1. Pemerikasaan CD4

a. Darah vena diambil sebanyak 3 cc dimasukkan ke tabung reaksi yang mengandung EDTA kemudian dihomogenkan b. Diambil darah merah sebanyak 50 µl dimasukkan ke tabung absolute count tube c. Ditambahkan dengan 20 µl multi test reagen CD4, kemudian dihomogenkan d. Diinkubasi selama 15 menit di ruangan gelap e. Kemudian ditambahkan FACS lyse 450 µl dan dihomogenkan f. Diinkubasi selama 15 menit di ruangan gelap g. Siap untuk dianalisa dengan BD FACS caliber .

3.9.2. Mikrobiologi

a. Tinja penderita AIDS yang diare kronik diambil sebanyak 10 gr kemudian dimasukkan ke pot yang sudah disterilkan dan dibawa ke laboratorium Mikrobiologi FK USU Medan b. Tinja dimasukkan ke media selenite dan diinkubasi selama 24 jam c. Kemudian ½ spesimen ditanam ke Blood agar dan ½ spesi-men ditanam ke Mc Conky dan diinkubasi selama 24 jam d. Kemudian dilakukan pewarnaan gram e. Dijumpai gram + dilakukan tes catalase , - bila test catalase + tanam ke Manitol Salt Agar MSA s stapilococcus, - bila test catalase - dilakukan tes Bacitrasin dan Oktosin s Streptoccocus Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009 f. Bila batang gram -, dilakukan test reaksi biokimia untuk menentukan spesies dari bakteri batang, - bila dijumpai batang gram - E. coli dilakukan test serologi E.coli 0157 latex. - Bila aglutinasi + s E. coli patogen, - bila aglutinasi - s E.coli non patogen

3.9.3. Parasitologi

a. Tinja penderita AIDS diare kronik diambil sebanyak 10 gr kemudian dimasukkan ke pot yang sudah disterilkan. Kurang dari 2 jam sejak pengambilan tinja sudah sampai di Laboratorium Parasitologi FK USU Medan. b. Diambil tinja sebesar biji kacang ijo dan dihapuskan ke objek glas c. Dibiarkan kering dengan suhu kamar d. Fiksasi diatas nyala api e. Sesudah dingin dengan suhu kamar difiksasi dengan metanol selama 10 menit f. Kemudian dikeringkan dengan suhu kamar g. Ditetesi dengan larutan Kinyoun selama 1 menit h. Bilas dengan air kran selama ½ menit i. Kemudian ditetesi dengan larutan Gabbett selama 3 menit j. Bilas dengan air kran dan dikeringkan k. Siap untuk diperiksa dengan mikroskop Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

3.10. Analisa Statistik

3.10.1. Data kuantitatif ditampilkan dalam bentuk mean ± SD 3.10.2. Data kategorikal ditampilkan dalam bentuk jumlah dan persentase 3.10.3. Uji Chi-Square digunakan untuk mencari hubungan kuman penyebab diare kronik pada penderita AIDS dengan kadar CD4 3.10.4. Hasil analisa statistik dikatakan memiliki kemaknaan jika nilai p 0,05 3.10.5. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009

BAB I V HASI L DAN PEMBAHASAN

4.1. HASI L PENELI TI AN

Penelitian ini dilakukan sejak Oktober 2008 sampai dengan Agustus 2009. Ada sebanyak 60 pasien HIV yang mengalami diare kronik di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit H Adam Malik Medan yang dimasukkan dalam penelitian ini yang terdiri dari 56 93 orang laki-laki dan 4 6,7 orang wanita. Usia rata-rata 32,3 tahun, dengan umur termuda 20 tahun dan tertua 56 tahun. Berdasarkan kelompok umur dijumpai 61,7; n= 37 kelompok usia 20 – 29 tahun, 28,3; n= 17 kelompok usia 30 – 39 tahun, 3,3; n= 2 kelompok usia 40 – 49 tahun, dan 1,7; n=1 kelompok usia 50 – 59 tahun. Dengan lama diare 3 bulan dijumpai 45; n=27 dan 4 bulan 25; n=25. Secara umum 58,3; n=35 telah mengalami gangguan gizi dengan skor Indeks Masa Tubuh IMT 18,4, dan sebanyak 41,7; n=25 memiliki skor IMT antara 18,5 – 24,9. Pada pemeriksaan kadar CD4, paling banyak pasien 56,7 ; n= 34 dengan kadar CD4 0 – 50 selmm 3 . Kadar CD4 50 – 100 selmm 3 , 101 – 150 selmm 3 , 151 – 200 selmm 3 , dan CD4 200 selmm 3 berturut turut sebesar 21,7, 11,7, 6,6, dan 3,3. Umumnya faktor resiko adalah prilaku seks bebas 43,3; n= 26, pengguna narkoba dengan jarum suntik 33,3, homoseks 8,3.Sebanyak 38,3 dijumpai tatto di tubuhnya.Tabel 7. Radar Radius Tarigan : Profil Kuman Diare Kronik Dan Hubungannya Dengan Kadar Cd4 Pada Penderita Aids Yang Dirawat Di Rsup H Adam Malik Medan, 2009