37
2.5.3 Tegangan Puntir pada Profil I
Pembebanan pada bidang yang tak melalui pusat geser akan mengakibatkan batang terpuntir jika tidak ditahan oleh pengekang luar. Tegangan
puntir akibat torsi terdiri dari tegangan lentur dan geser. Tegangan ini harus digabungkan dengan tegangan lentur dan geser yang bukan disebabkan oleh torsi.
Torsi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni torsi murni pure torsionalSaint-Venant‟s torsion dan torsi terpilin warping torsion. Torsi murni
mengasumsikan bahwa penampang melintang yang datar akan tetap datar setelah mengalami torsi dan hanya terjadi rotasi saja. Penampang bulat adalah satu-
satunya keadaan torsi murni. Torsi terpilin timbul bila flens berpindah secara lateral selama terjadi torsi.
Gambar 2.17 Penampang dengan Beban Torsi
2.5.3.1 Torsi Murni Saint- Venant’s Torsion
Seperti halnya kelengkungan lentur perubahan kemiringan per satuan panjang dapat diekspresikan sebagai MEI =
2 2
, yakni momen dibagi kekakuan lentur sama dengan kelengkungan, maka dalam torsi murni momen M dibagi
kekakuan torsi GJ sama dengan kelengkungan torsi perubahan sudut puntir ø per satuan panjang.
Universitas Sumatera Utara
38
M
s
= GJ
d∅ dz
2.55 Dimana:
M
s
: Momen torsi murni Saint-Venant‟s Torsion G
: Modulus Geser J
: Konstanta torsi Menurut persamaan tegangan akibat
M
s
sebanding dengan jarak ke pusat torsi.
2.5.3.2 Torsi terpilin Warping
Sebuah balok yang memikul torsi M
z
, maka bagian flens tekan akan melengkung ke salah satu sisi lateral, sedang flens tarik melengkung ke sisi lateral lainnya.
Penampang pada Gambar 2.17 memperlihatkan balok yang puntirannya ditahan di ujung-ujung, namun flens bagian atas berdeformasi ke samping arah lateral
sebesar u
f
. Lenturan ini menimbulkan tegangan normal lentur tarik dan tekan serta tegangan geser sepanjang flens. Secara umum torsi pada balok dianggap
sebagai gabungan antara torsi murni dan torsi terpilin.
Gambar 2.18 Torsi pada Profil I
Universitas Sumatera Utara
39
2.6 Keran Angkat
Crane 2.6.1 Pendahuluan
Fungsi utama dari keran angkat crane adalah mengangkat dan memindahkan barang ke tempat yang diinginkan. Sistem pemindahan barang
dengan keran angkat crane terdiri dari keran angkat crane yang menggantung di udara dan disokong suatu struktur, hal tersebut yang membedakan sistem
pemindahan barang dengan keran angkat dengan alat pemindah barang lainnya seperti forklift dan konveyor. Dengan mengangkat dan memindahkan barang
langsung ke tujuan tanpa ada rintangan dalam perjalanan menyebabkan penggunaan keran angkat dapat menghemat waktu, biaya produksi, dan
menghemat ruang dikarenakan barang-barang dapat disusun serta meningkatkan keamanan. Keuntungan dari penggunaan keran angkat crane hanya akan
diperoleh jika crane yang digunakan sesuai dengan desain, aplikasi, dan perawatan jika sudah mencapai umur operasi. Hal lain yang perlu untuk
diperhatikan adalah dalam pengoperasian alat ini, sebagai operator, orang yang menjalankan sistem pemindahan barang dengan crane kadang dalam
pekerjaannya sudut pandang untuk melihat posisi beban dan posisi sekitar terbatas. Jika tidak diperhatikan akan menimbulkan kerugian dan sangat berbahaya. Tetapi
dengan melakukan inovasi dalam bidang teknologi, kekurangan ini dapat diatasi dengan pengoperasian alat dengan menggunakan remote. Operator dapat
mengendalikan crane dari bawah dengan sudut pandang yang lebih luas.
Universitas Sumatera Utara
40
2.6.2 Jenis-jenis Keran Angkat