campuran aditif akan memerlukan lebih dari 20 volum bila porositasnya masih ada.
c. Porositas yang tinggi dapat diamati dari banyaknya partikel yang saling terikat.
Porositas yang kontiniu dan tidak kontiniu akan bersesuaian dengan komposisi binder dan sedikit perobahan pada saat pembentukan dan pembakaran. Bahan-
bahan yang dihasilkan mempunyai pori yang lebar dapar dihasilkan dengan cara ini.
2.8 KEKERASAN
Kekerasan suatu bahan adalah ketahanan daya tahan suatu bahan terhadap daya benam dari bahan lain yang lebih keras dan dibenamkan
kepadanya. Maksud pengujian kekerasan adalah untuk mengetahui kekerasan bahan, yang mana data ini sangat penting didalam proses perlakuan panas.
Nilai kekerasan bahan mempunyai korelasi dengan nilai tekanan. Subagyo J, 1994.
Uji kekerasan dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain Brinnel, Rockwell dan Vikers
, perbedaan antara ketiga metode ini, adalah pada material bentuk indentor atau penetrator.
Menurut metode vikers Hv pengukuran kekerasan digunakan persamaan berikut :
H
v
= 1,8544
2
D P
…………………………....... 2.4
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
dimana P = beban penekan kgf D = panjang diagonal jejak indentor mm
Alat untuk menguji kekerasan adalah Equotip Hardness, alat uji ini diperkenalkan pada tahun 1977, dengan satuan pengukurannya disebut Leeb Value
sesuai dengan nama penemunya Dietmar Leeb, meggunakan baterai dalam mengoperasikannya dan bekerja secara otomatis digital, penggunaanya sangat praktis
sesuai dengan bentuknya yang kecil dan sedarhana dan dapat dibawa kemanapun. Dalam penelitian ini alat untuk menguji kekerasan suatu bahan digunakan cara
digital yaitu Equotip Hardness Tester dengan satuan Hardness Brinnell dengan HB= 0,951 HV George F. Vander Voort, 1984.
2.9 POROSITAS DAN DENSITAS
Phasa yang selalu ada pada keramik yang dibuat dengan menggunakan zat aditif adalah porositas. Porositas merupakan satuan yang menyatakan keporositasan
suatu material yang dihitung dengan cara mencari persentase keporian yaitu berat jenuh dikurangi berat kering dibagi dengan volume sampel dikali kali seratus persen.
Adapun porositas sampel dapat ditentukan dengan persamaan matematis sebagai berikut
: porositas=
a
. V
mk mb
ρ −
x100 …………………. 2.5 m
b
= massa jenuh setelah perendaman gram m
k
= massa keringsetelah pembakaran gram
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
V = volume sampel cm
3
ρ
a
= massa jenis air 1 gramcm
3
Densitas pada material didefenisikan sebagai massa persatuan volume. Besarnya densitas dapat dihitung dengan persamaan.
ρ =
V m
k
………………………………………. 2.6 Secara umum bahwa sampel produk keramik berpori memiliki susut bakar 1,2 –
3,7, porositas 46,2 – 51,7 dan kuat tekan 3,2 – 6,2 MPa dan ukuran 10 – 20 μm
Purbasari A. 2005.
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN