f. Gas Buang
Gas buang menyebabkan ketidaknyamanan pada orang yang berada ditepi jalan dan menyebabkan masalah pencemaran udara pula. Pengaruh dari
pencemaran khususnya akibat kendaraan bermotor tidak sepenuhnya dapat dibuktikan karena sulit dipahami dan bersifat kumulatif. Kendaraan bermotor akan
mengeluarkan berbagai jenis gas maupun partikulat yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar dan dapat
langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakyat di jalan raya dan sekitarnya. Bahan pencemar yang terutama terdapat dalam gas buang
kendaraan bermotor adalah CO , dan berbagai oksida Nitrogen NO
x
, bahanbakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbal organik, dilepaskan ke udara karena
adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang dapat berubah karena adanya suatu
reaksi misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antar senyawa senyawa tersebut satusama lain. Sebagai contoh adanya reaksi diudara yang
mengubah nitrogen monoksida NO yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi NO
2
yang lebih reaktif dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilhan ozon dan oksida lain
yang dapat menyebebkan asap awan fotokimi. Pembentukan fotokimi ini terkadang tidak terjadi di tempat asal sumber, tetapi dapat terbentuk di pinggiran
kota atau di tempat lain tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin. Emisi gas buang kendaraan juga cenderung membuat kondisi tanah dan air
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
menjadi asam dan menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan beberapa mineral atau logam, sehingga logam tersebut dapat mencemari
linkungan. Bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan adalah
oksida nitrogen,oksida sulfur, oksida carbon, hidrokarbon, logam berat tertentu dan partikulat. Berdasarkan sifat kimia dan perilakunya dilingkungan, dampak bahan
pencemar yang terkandung di dalam gas buang kendaraan digolongkan sebagai berikut:
a. Bahan bahan pencemar yang terutama mengganggu saluran pernafasan
seperti oksida sulfur, partikulat, oksida nitrogen, ozon dan oksida lainnya b.
Bahan bahan pencemar yang menimbulkan pangaruh racun sistemik seperti hidrokarbon monoksida dan timah hitam atau timbal.
c. Bahan bahan pencemar yang dicurigai menimbulkan kanker seperti
hidrokarbon. d.
Kondisi yang mengganggu kenyamanan seperti kebisingan, debu jalanan, dll. Nitrogen oksida merupakan gas paling beracun karena larutan NO
2
dalam air yang lebih rendah dibandingkan dengan SO
2
, maka NO
2
akan dapat menembus kedalam saluran pernafasan yang lebih dalam. Bagian salurn yang pertamakali
dipengaruhi adalah membrane mukosa dan jaringan paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO
2
dari paru adalah melalui darah. Hasil pengamatan pada manusia menunjukkan bahwa NO sebesar 250 µgm
3
dan 500µgm
3
mengganggu saluran pernafasan pada penderita asma dan orang sehat.
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
Senyawa-senyawa kimia yang masuk ke dalam hidung dan ada dalam mukosa bronkial juga dapat terbawa oleh darah atau tertelan masuk kedalam tenggorokan dan
diabsorbsi masuk kedalam saluran pencernaan. Selain itu juga pengaruh yang tidak langsung misalnya melalui makanan, seperti timah hitam. Diantara senyawa- senyawa
yang terkandung didalam gas kendaraan yang dapat menimbulkan pengaruh sistemik, yang paling penting adalah karbon manoksida dan timbal.
Karbon monoksida dapat terikat dengan haemoglobin darah lebih kuat dibandingkan dengan oksigen yang membentuk karboksihaemoglobin, sehingga
menyebabkan terhambatnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh. Pengaruh CO diketahui dapat mempengaruhi kerja jantung, sistem syaraf pusat, juga janin dan
semua organ tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh CO terhadap sistem kardiovaskuler cukup nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita
penyakit jantung dan penyakit paru merupakan kelompok yang peka terhadap pengaruh CO. Studi eksperimen terhadap pasien jantung dan penyakit paru
menemukan adanya pasokan oksigen ke jantung selama melakukan latihan gerak badan pada kadar COHb yang cukup rendah 2,7 . Pengaruh terhadap janin pada
prinsipnya adalah karena pengaruh CO pada kadar tinggi dapat menyebabkan kurangnya pasukan oksigen pada ibu hamil yang konsekuennya akan menurunkan
tekanan oksigen didalam flasenta dan juga pada janin dan darah. Hal inilah yang menyebabkankelahiran prematur bayi dengan berat badan yang rendah dibandingkan
dengan kelahiran bayi normal.
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
2.4. PEMBENTUKAN KERAMIK