BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran, didapatkan data pengukura dan data struktur mikro kristal. Data pengukuran meliputi pengukuran volume, massa sampel setelah
melakukan pembakaran, pengujian porositas, densitas, kekerasan uji tekan dan uji absorpsi terhadap gas buang serta analisa struktur mikro dengan XRD.
4.1 HASIL PENGUKURAN SUSUT VOLUME DAN SUSUT MASSA.
Susut volum adalah persentase perubahan volume sebelum dan sesudah dilakukan pembakaran, sedangkan susut massa adalah persentase perubahan massa
sampel sebelum dan sesudah melakukan pembakaran. Dengan memasukkan hasil pengukuran ke persamaan 2.2 dan 2.3
diperoleh data susut volume sampel antara 1,09 sampai 3,48 sedangkan data susut massa, linier terhadap penambahan zat aditif dengan persamaan y = 15,70 +
1,03 x. Data-data untuk pengukuran susut volume dan susut massa ditulis pada lampiran 2.
4.2 . HASIL PENGUJIAN POROSITAS DAN DENSITAS
Porositas pada bahan keramik disebabkan karena terurainya zat-zat yang mudah terbakar atau tidak tahan terhadap suku tinggi. Besarnya presentase porositas
sangat ditentukan oleh komposisi bahan keramik. Bahan baku kaolin, feldsfar,
35
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
clay dan kwarsa mungkin memiliki kandungan senyawa hilang pijar yang cukup
tinggi sehingga bila mengalami proses pemanasan akan meninggalkan banyak pori-pori. Disamping itu tambahan aditif berupa cangkang kelapa juga akan
menambah porositas dalam badan keramik yang dihasilkan. Dengan semakin meningkatnya porositas memungkinkan nilai densitas
sampul dalam penelitian ini semakin berkurang. Data hasil pengujian porositas dan densitas dihitung dengan menggunakan persamaan 2.5 dan 2.6, data tersebut
ditunjukkan dalam Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1. Nilai porositas dan Densitas untuk Berbagai Aditif
Massa No
Aditif Kering
gram Basah
gram Volume
cm
3
Porositas Densitas
gramcm
3
1 0 4,142 4,805 2,70 24,56 1,534 2 5 3,095 3,788 2,48 27,94 1,248
3 10 3,050 3,828 2,48 31,37 1,229 4 15 2,815 3,643 2,52 32,86 1,117
5 20 2,670 3,563 2,49 35,86 1,072 6 30 2,496 3,701 2,46 48,98 1,015
7 40 1,940 3,366 2,64 54,02 0,735
Pada tabel diatas jelas terlihat bahwa semakin banyak penambahan aditif nilai porositas semakin tinggi tetapi nilai densitas semakin rendah, hal ini disebabkan pada
saat pembakaran zat aditif mengakibatkan pori-pori yang banyak pada badan keramik.
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
Hubungan antara penambahan zat aditif terhadap nilai porositas dan densitas dapat diperlihatkan dengan grafik berikut :
Gambar 4.1 Grafik antara Penambahan Aditif dengan Porositas dan Densitas
Dari kurva diatas, penambahan aditif dari 20 sampai 30 terjadi kenaikan yang snagat tajam yaitu dari 35,86 - 48,98 tetapi perubahahan densitas hanya dari
1,072 gramcm
3
- 1,015 gramcm
3
pada suhu yang sama 1100 C. Hubungan
penambahan aditif terhadap nilai porositas dan densitas dapat ditentukan dengan persamaan linier berikut ini :
a. Persamaan linier aditif terhadap porositas y = 23,40 + 0,76 x
b. Persamaan linier aditif terhadap densitas
y = 1,42 – 0,016 x Kedua persamaan ini diperoleh dari perhitungan persamaan linier pada
Lampiran H dan Lampiran I.
35.86 32.86
31.37 27.94
24.56 48.98
54.02 1.534
1.015 1.072
1.117 1.229
1.246
0.735
- 10
20 30
40 50
60
- 5
10 15
20 25
30 35
40
Aditif P
o ro
si tas
- 0.5
1.0 1.5
2.0
D en
si tas
g ra
m c
m 3
10 20
50
30 40
60
̇ Porositas ♦ Densitas
Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008
4.3 PENGUJIAN KEKERASAN DAN UJI TEKAN