Kwarsa Zat Aditif Cangkang Kelapa

suhu 900 C Copyright ©1995-2008 by Amethyst Galleries, Inc. Umumnya bahan ini digunakan sebagai sumber alumina dan alkali dalam gelas serta sumber alkali dalam gelasin dan enemel. Feldsfar yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari desa Dolok Matutung Tapanuli utara.

c. Clay

Clay pada umumnya ada dua jenis yaitu ball clay dan fire clay. Ball clay dugunakan pada keramik putih karena memiliki plastisitas tinggi dengan tegangan patah tinggi dan tidak pernah digunakan tersendiri. Bahan ini diambil dari desa Ranggitgit kec. Parmonangan Tapanuli Utara.

d. Kwarsa

Kwarsa memiliki struktur tetrahedron yang mana salah satu atom silikon dikelilingi empat atom oksigen. Contoh bentuk kwarsa adalah Mg, SiO4. pada suhu kemarau satuan tetrahedron dari silika tersusun heksagonal, tetapi pada suhu 875 C kestabilan susunan tetrahedron berubah. Fasa temperatur rendah dari silika disebut kwarsa, mineral temperatur menengah disebut tridynit dan mineral temperatur tinggi disebut kristobalit kwarsa yang dipakai dalam penelitian ini diambil dari desa Naga Timbul Tapanuli utara,. Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008

e. Zat Aditif Cangkang Kelapa

Karbon dapat digunakan sebagai bahan penyerap. Karbon dapat mengapsorbsi gas senyawa, senyawa kimia tertentu atau absorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas permukaannya. Daya serap zat aditif sekitar 25-100 terhadap berat cangkang kelapa. Bentuk karbon sebagai penyerap berbentuk granular atau pellet yang sangat keras dan diameter pori sekitar 10-200A o . tipe pori lebih halus digunakan dalam fase gas berfungsi untuk memperoleh kembali pelarut katalis pemisahan dan penurunan gas. Untuk keperluan penelitian ini zat aditif yang dipakai digunakan dari cangkang kelapa. Bahan ini mempunyai densitas kecil sehingga digunakan untuk menyerap uap dan gas. Karakteristik Briket Arang dari cangkang kelapa memiliki kadar karbon 21,10 dan kekuatan tekan 7,82 kgm 2 serta nilai kalor 6.600 kalgram Goenadi D.H, 2005. Menurut Cheremisinoff dan AC. Moressi mengemukakan bahwa proses pembuatan karbon ada 36 tahap yaitu : 1. Dehidrasi proses penghilangan air. Bahan dipanaskan sampai 170 C 2. Karbonasi : Pemecahan bahan organik menjadi karbon. Temperatur diatas 170 C akan menghasilkan CO, CO 2 dan asam asetal. 3. Pada suhu 275 C dekomposisi menghasilkan tar, metanol dan hasil sampingan lainnya. Pembentukan karbon pada temperatur 400-600 C 4. Aktifasi : dekomposisi tar dan perluasan pori-pori. Dapat dilakukan dengan uap atau CO 2 sebagai aktifator. Tao Nainggolan: Pembuatan Keramik Berpori Denan aditif Cangkang Kelapa Sebagai Filter Gas Buang Kendaraan Bermotor, 2008. USU e-Repository © 2008

f. Gas Buang