Tingkat Produksi Kopi HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan Petani Kopi di Ketiga Kecamatan di kabupaten Dairi Jenis Pekerjaan Sampel Orang Persentasi - PNS - Swasta - Lainnya Total 15 34 61 100 27 51 22 100 Sumber : Hasil Penelitian 2007. Dari tabel 4.4 diatas frekuensi populasi atau sampel yang memiliki pekerjaan sampingan yang terbanyak adalah pekerjaan lainnya seperti bertani selain tanaman kopi, berternak dan sebagainya adalah sebanyak 61 atau 61 orang, untuk pekerjaan sampingan bekerja di swasta sebesar 34 atau 34 orang dan responden yang terkecil adalah untuk pekerjaan sampingan PNS sebsesar 15 atau 15 orang. Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani Petani Kopi di Ketiga Kecamatan di kabupaten Dairi Tahun Sampel Orang Persentasi - 25-35 - 36-45 - 46-55 Total 27 44 29 100 27 44 29 100 Sumber : Hasil Penelitian 2007. Dari tabel 4.5 diatas frekuensi populasi atau sampel yang terbanyak adalah pengalaman bertani pada 36-45 tahun sebesar 44 atau 44 orang, pada pengalaman 46-55 tahun sebesar 29 atau 29 orang, dan jumlah responden yang terkecil pada pengalaman bertani 25-35 tahun sebesar 27 atau 27 orang.

4.3. Tingkat Produksi Kopi

Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 Dari hasil Observasi dijumpai rata-rata produksi tanaman kopi yang dihasilkan oleh petani kopi di Kabupaten Dairi adalah 296,84 kg per sekali panen. Produksi paling sedikit adalah sebesar 91,2 kg. Tingkat produksi ini sangat tergantung dari luas lahan dan juga variabel-variabel pendukung lainnya. Demikian juga pendapatan petani dari tanaman kopi tergantung dari produksi kopi tersebut. Dilihat dari luas lahan rata-rata 0,493 ha, yang paling sempit adalah 0,16 ha dan yang terluas adalah 1,1 ha. Selain luas lahan, faktor pendukung tingkat produksi lainnya adalah waktu yang digunakan untuk perawatan tanaman kopi, banyaknya waktu bekerja petani tergantung dari luas lahan petani kopi tersebut, hasil observasi dijumpai rata-rata waktu yang digunakan 252,68 jam per bulan, sedangkan petani yang paling sedikit menggunakan waktu bekerja adalah 92 jam per bulan dan petani yang paling banyak menggunakan waktu bekerja adalah 544,8 jam per bulan. Selain waktu bekerja, faktor pendukung tingkat produksi lainnya adalah penggunaan pupuk dan pestisida yang digunakan untuk perawatan tanaman kopi, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, banyaknya penggunaan pupuk dan pestisida dipengaruhi oleh luas lahan dan kondisi lingkungannya, hasil observasi dijumpai rata-rata penggunaan pupuk dan pestisida yang digunakan masing-masing 15.331,6 kg dan 3,44 kg per bulan, sedangkan petani yang paling sedikit menggunakan pupuk dan pestisida masing masing adalah 4800 kg dan 1,10 kg per bulan dan petani yang paling banyak menggunakan pupuk dan pestisida adalah 35.100 kg dan 7,950 kg per bulan. Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 Demikian juga halnya dengan pendapatan petani kopi di kabupaten Dairi, yang mempengaruhi pendapatan petani kopi adalah harga kopi di tingkat produsen yang sangat rendah sebesar Rp. 8.333,00. per kilogram dan variabel-variabel pendukung lainnya seperti: luas lahan, pengalaman bertani, waktu kerja, pupuk dan pestisida yang diberikan. Yang memainkan peranan harga di tingkat produsen adalah agen pedagang pengumpul. Bargaining power dari petani kopi sendiri sangat lemah sehingga mau tidak mau harga kopi sangat ditentukan oleh agen pengumpul. Lemahnya Bargaining power disebabkan lemahnya kelompok-kelompok petani dan tidak berjalannya koperasi. Dari hasil Observasi dijumpai rata-rata pendapatan petani kopi di Kabupaten Dairi adalah Rp. 2.473.700,00 per bulan. Pendapatan petani paling sedikit adalah sebesar Rp. 760.000,00. per bulan. Tabel 4.6. dibawah ini akan menunjukan komposisi tingkat produksi kopi, serta komposisi faktor pendukung dalam proses produksi. Tabel 4.6. Rata-rata Tingkat Produksi dan Faktor Pendukungnya di Kabupaten Dairi Uraian Minimum Maksimum Mean Std Deviasi Produksi Pendapatan Luas Lahan Pengalaman Bertani Waktu kerja Pupuk Pestisida 91,2 760.000 0,16 25 92 4800 1,10 693 5.775.000 1,1 55 544,8 35100 7,95 228 1.900.000 0,38 41,5 198,4 11875 2,661 183,34 1527870,97 0,30 7,78 145,67 9469,12 2,13 Sumber : Hasil Penelitian, 2007 lampiran 1 Pada Tabel 4.6. diatas dapat dilihat bahwa selain Luas lahan, waktu kerja, penggunaan pupuk dan pestisida, faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 kopi adalah pengalaman bertani. Dari hasil observasi dijumpai rata-rata pengalaman bertani kopi adalah 40,26 tahun, yang mempunyai sedikit pengalaman adalah 25 tahun dan pengalaman yang terbanyak adalah 55 tahun.

4.4. Hasil Estimasi dengan menggunakan OLS