Uji Normalitas Uji Asumsi Kelasik

of thumb dan metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model tersebut tidak terdapat ditemukan adanya multikolinierity.

4.5.2. Uji Heterokedastisitas

Dalam regresi berganda, salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat BLUE adalah var u 1 2 konstan, semua sesatan mempunyai variansi yang sama. Padahal ada kasus-kasus tertentu dimana variansi u 1 tidak konsta, melainkan suatu variabel berubah-ubah. Berdasarkan basil estimasi uji white heterokedastisticity test diatas, diperoleh besarnya nilai white heterokedastisticity sebesar 39,07 dan bila dibandingkan dengan nilai X 2 tabel sebesar 118,743 pada di atas 5, maka dapat disimpulkan bahwa nilai white heterokedastisticity lebih kecil dan nilai X 2 tabel White test hitung 39,07 X 2 tabel 118,743. Hal ini berarti model empiris yang digunakan dalam model tersebut mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal yang tidak dapat ditolak dan tidak signifikan.

4.5.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini dilakukan untuk mengetahui normal apa tidaknya faktor pengganggu yang dapat diketahui melalui uji JB test. Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan Chi-Square Probability Distribution. Berikut ini hasil estimasi yang dilakukan dengan uji JB test. Berdasarkan basil estimasi uji JB test diatas, diperoleh besarnya nilai JarqueBera Normality sebesar 62,96 dan bila dibandingkan dengan nilai X 2 tabel sebesar 118,743 pada di atas 5 persen , maka dapat disimpulkan bahwa nilai JB test Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 lebih kecil dan nilai X 2 tabel JB test hitung 62,96 X 2 tabel 118,743. Hal ini berarti model empiris yang digunakan dalam model tersebut mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal yang tidak dapat ditolak dan tidak signifikan. Model yang digunakan dalam menaksir hasil produksi dan pendapatan petani kopi di kabupaten Dairi sudah sangat baik. Selain karena model terbebas dari pelanggaran asumsi klasik, juga karena variasai kemampuan variabel penjelas eksplanatory dalam menjelaskan produksi dan pendapatan petani kopi tergolong tinggi. Dengan tingkat R-Square 0,979 dapat disimpulkan bahwa dari segi kesesuaian Goodnes of Fit sudah cukup baik, 2,1 dari produksi dan pendapatan petani kopi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian. Untuk mengukur Marginal Produck MP dan Average Product of Labor APL dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: • Marginal Product Luas Lahan MPLL adalah: Q = A L K 1- ........................................................... Cobb Douglass Q = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = A L K 1 LL 1 -1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = = = = = = 0,023 Kgm 2 Nilai MPLL sebesar 0,023 kgm 2 berarti apabila luas lahan bertambah 1 maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,023 kg. • Marginal Product Pengalaman Bertani MPPB adalah: Q LL A L K 1 LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 LL 1 Q LL Q 1 LL 0,38 X 296,84 4.930 Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 Q = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = A L K LL 1 2 PB 2 -1 WK 3 F 4 PS 5 = = = = = 0,22 kgtahun Nilai MPPB sebesar 0,22 kgtahun berarti apabila pengalaman bertani bertambah 1 maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,22 kg. • Marginal Product Waktu Kerja MPWK adalah: Q = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = A L K LL 1 PB 2 3 WK 3 -1 F 4 PS 5 = = = = = 0,43 kgjam Nilai MPWK sebesar 0,43 kgjam berarti apabila waktu kerja bertambah 1 maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,43 kg. • Marginal Product Pupuk MPF adalah: Q = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = A L K LL 1 PB 2 WK 3 4 F 4-1 PS 5 A L K LL 1 2 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 PB 2 Q PB Q 2 PB 0,03 X 296,84 40,26 Q PB A L K LL 1 PB 2 3 WK 3 F 4 PS 5 WK 3 Q WK Q 3 WK 0,37 X 296,84 252,68 Q WK A L K LL 1 PB 2 WK 3 4 F 4 PS 5 F 4 Q F Q 4 F Q F Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008 = = = = = 0,0019 kgbulan Nilai MPF sebesar 0,0019 kgbulan berarti apabila pupuk bertambah 1 maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,0019 kg. • Marginal Product Pestisida MPPS adalah: Q = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 = A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 5 PS 5-1 = = = = = 13,806 kgbulan Nilai MPPS sebesar 13,806 kgbulan berarti apabila pestisida bertambah 1 maka akan meningkatkan produksi sebesar 13,806 kg. TPL Q 29684,4 APL = = = = 1,175 KgJam L L 25268 Nilai APL sebesar 1,175 kgjam berarti apabila waktu kerja bertambah 1 jam maka akan meningkatkan produksi rata-rata sebesar 1,175 kg. Dengan demikian pendapatan rata-rata petani sebesar 1,175 kg x 8 jam x 26 hari x Rp. 8.333,00- kg = Rp. 2.036.585 bulan. 0,10 X 296,84 15.331,63 A L K LL 1 PB 2 WK 3 F 4 PS 5 Ps 5 Q Ps Q 5 Ps 0,16 X 296,84 3,44 Q Ps Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Produksi kopi di kabupaten Dairi secara signifikan dipengaruhi oleh luas lahan, pengalaman bertani, waktu kerja, dan penggunaan pestisida. Nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,9792 berarti bahwa luas lahan pengalaman bertani, waktu kerja, dan penggunaan pestisida mampu menjelaskan variasi produksi kopi di kabupaten Dairi sebesar 97,92. 2. Secara parsial hasil analisis menunjukkan sebagai berikut: a. Luas lahan berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi kopi di kabupaten Dairi pada =5. b. Pengalaman bertani berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi kopi di kabupaten Dairi pada =5. c. Waktu kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi kopi di kabupaten Dairi pada =5. d. Pestisida berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi kopi di kabupaten Dairi pada =5. e. Pupuk berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi kopi di kabupaten Dairi pada =10. Jakson Sunario Panjaitan: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kopi Di Kabupaten Dairi, 2008. USU e-Repository © 2008