2.6.2.1 Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan koleksi
yang disebabkan oleh pengaruh dari lingkungan disekitarnya, antara lain:
1. Kerusakan oleh Cahaya
Cahaya  adalah  suatu  bentuk  energi  elektromagnetik  yang  berasal  dari radiasi cahaya matahari dan lampu listrik. Cahaya dapat berakibat buruk pada
buku  jika  tidak  sesuai  dengan  standar.  Gelombang  cahaya  mendorong dekomposisi kimiawi bahan-bahan organik, terutama cahaya ultraviolet UV
dengan  gelombang  yang  lebih  tinggi  yang  bersifat  sangat  merusak.  Dalam ruang baca bahan langka tingkat cahaya yang menyinari bahan pustaka harus
rendah tetapi masih tetap nyaman untuk kegiatan membaca.Selain itu cahaya matahari langsung juga harus dihindari.
2. Kerusakan oleh Suhu dan Kelembaban Udara
Sebenarnya  kekuatan  kertas  tidak  akan  berkurang  oleh  perubahan  suhu yang tidak begitu ekstrim seperti yang terjadi di Indonesia,asalkan kandungan
air  dalam  kertas  itu  rendah.  Suhu  udara  di  Indonesia  berkisar  antara  20-30 derajat  celcius,  perbedaan  suhu  udara  antara  siang  dan  malam  hari  tidak
terlalu besar. Masalahnya  timbul  karena  Indonesia  merupakan  negara  tropis,  yang
kelembaban  udaranya  relatif  tinggi  pada  musim  hujan.  Jika  udara  lembab, maka  kandungan  air  dalam  kertas  akan  bertambah  karena  kertas  bersifat
Universitas Sumatera Utara
higroskopis.  Perubahan  suhu  pada  saat  kertas  mengandung  banyak  air  inilah yang menyebabkan struktur kertas menjadi lemah.
Hubungan antara suhu dan kelembaban udara sangat erat sekali, sebab bila suhu  udara  berubah,  maka  kelembaban  udarapun  turut  berubah.  Jika  suhu
udara  naik,  kelembaban  udara  akan  turun,  dan  air  yang  ada  dalam  kertas dilepas,  sehingga  kertas  menjadi  kering  dan  volumenya  menyusut.  Pada  saat
inilah  terjadi  ketegangan  karena  molekul-molekul  selulosa  saling  tarik- menarik pada proses penyusutan ini.
3. Kerusakan oleh Debu
Menurut  Martoatmodjo  1993,  44  Debu  merupakan  salah  satu  partikel- partikel  kecil  yang  terdapat  dalam  udara.  Partikel-partikel  debu  yang  ada
diudara  ini  dapat  menyebabkan  polusi  udara  dan  juga  membahayakan kehidupan  manusia.  Selain  dampak  tersebut  debu  juga  berdampak  negatif
terhadap  buku.  Debu-debu  tersebut  dapat  masuk  ke  ruang  perpustakaan  dan museum  melalui  jendela,  pintu,  lubang  angin  ruangan,  maupun  celah-celah
kecil. Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang meningkatkan tingkat keasaman pada kertas. Akibatnya kertas menjadi rapuh
dan cepat rusak. Disamping itu apabila keadaan ruang museum lembab, debu, yang  bercampur  dengan  air  lembab  itu  akan  menimbulkan  jamur  pada  buku
dan merupakan makanan bagi serangga-serangga.
Universitas Sumatera Utara
4. Kerusakan oleh  Serangga dan Binatang Pengerat
Mahkluk  hidup  seperti  mikroorganisme  jamur,  insek  dan  binatang pengerat  merupakan  musuh  utama  kertas  pada  naskah  kuno.  Mahkluk-
mahkluk ini terutama memilih kertas sebagai tempat hidup karena pada kertas tersedia  makanan  untuk  kelangsungan  hidup.  Berikut  adalah  beberapa
serangga dan binatang pengerat tersebut, antara lain: a.
Jamur  Fungi b.
Kecoa c.
Kutu Buku d.
Tikus
2.6.2.2 Faktor Manusia