dengan benar agar bahan kimia tersebut tidak menyebabkan keruskan pada buku itu sendiri dan cukup aman untuk digunakan serta tidak membahayakan
manusia. Lingkungan yang lembab, gelap, sirkulasi udara kurang merupakan lingkungan yang ideal bagi serangga, untuk itu suhu dan kelembaban udara
harus benar-benar dimonitor.
2.8.2 Faktor Manusia
Pencegahan kerusakan koleksi di museum juga perlu disosialisasikan kepada manusia sebagai pengelola, pengguna maupun pencari informasi. Perlindungan
terhadap koleksi museum merupakan tanggung jawab dari petugas pengelola di museum, namun petugas juga sering lalai sehingga dapat menimbulkan kerusakan
koleksi. Selain itu penyebab kerusakan lainnya disebabkan oleh pengunaan yang ceroboh oleh para pengguna koleksi naskah. Untuk mencegah kerusakan-kerusakan
ini dapat ditempuh dengan cara memberikan pemahaman kepada pengguna dan petugas pengelola sendiri tentang pentingnya koleksi yang telah di himpun didalam
museum tersebut. Menurut Mastini Hardjoprakoso 1992, 15 untuk melindungi koleksi dari
pencurian maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Pemasangan alarm sistem, terutama untuk menghindari pencurian pada jam-jam kantor.
2. Perlu pemeriksaan identitas pemakai jasa
3. Perlu dipasang pengumuman bahwa pengunjung dilarang membawa
tas, mantel, payung kedalam ruangan. Bila perlu diadakan pemeriksaan pada pengunjung yang keluar dari ruangan.
4. Pengecekan pada bahan pustaka yang ada dalam ruangan
penyimpanan untuk mengetahui lebih dini adanya koleksi yang hilang.
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Faktor Bencana Alam
Banyak kemungkinan yang terjadi sehingga koleksi di museum terancam
keamanan fisik dan nilai informasi yang terkandung didalamnya. Terutama bencana alam. Untuk itu perlu dilakukan pencegahan atas kerusakan koleksi yang di akibatkan
oleh bencana alam yaitu : 1.
Pencegahan kerusakan oleh Api Menurut Mastini Hardjoprakoso 1992, 16 Untuk mencegah kerusakan-
kerusakan yang lebih parah lagi perlu adanya suatu tindakan preventif seperti: a.
Memasang smoke detektor pada tiap ruangan dalam ruang penyimpanan.
b. Instalansi listrik harus diperiksa secara awal.
c. Dilarang keras merokok dalam ruangan.
d. Alat pemadam api harus dipasang ditempat-tempat yang mudah
dijangkau. 2.
Pencegahan Kerusakan oleh Air Air dapat merusak bahan pustaka seperti halnya api. Air dapat berasal dari
reservoir pemadam kebakaran, pipa yang bocor, atap yang bocor, kebanjiran, dan lain-lain. Untuk menghindari kerusakan karena air,maka sebelum
memasukan bahan pustaka ke dalam suatu ruangan, harus dilakukan penyempurnaan sebagai berikut:
a. Memperbaiki atap yang bocor.
b. Tidak boleh ada sambungan pipa air pada tembok bangunan karena
pada sambungan pipa ini ada kemungkinan terjadinya kebocoran yang menyebabkan terjadinya kelembaban di dalam gedung.
Universitas Sumatera Utara
2.9 Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan