24
Leverage X4, dan Reputasi Auditor X5 akan mempengaruhi variabel Manajemen Laba Y.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Sularso 2003:26 adalah “suatu pernyataan dugan yang
logis mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Berdasarkan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta kerangka konseptual yang telah diuraikan maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
2.4.1 Hubungan Karakteristik Komite Audit dengan Manajemen Laba
Komite audit yang berfungsi optimal diaharapkan mampu mengurangi upaya perusahaan untuk melakukan manajemen laba dan memastikan direksi
bertindak dengan mementingkan kepentingan pemegang saham. Elemen komite audit yang diperiksa adalah karakteristik dari komite audit itu sendiri. Komite
audit merupakan salah satu komponen GCG yang berperan penting dalam sistem pelaporan keuangan yaitu dengan mengawasi partisipasi manajemen dan auditor
independen dalam proses pelaporan keuangan. Dari penjelasan diatas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini adalah:
H
1
: Karakteristik Komite Audit berpengaruh terhadap Manajemen Laba
2.4.2 Hubungan Capital Adequacy Ratio dengan Manajemen Laba.
CAR merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur proporsi modal sendiri dibandingkan dengan dana luar di dalam pembiayaan kegiatan
usaha perbankan Modal bank digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Hal
Universitas Sumatera Utara
25
ini yang menyebabkan jumlah CAR yang tersedia di bank rendah maka tindakan manajemen laba perusahaan tersebut akan tinggi karena jika
manajer tidak dapat menampilkan tingkat persentase CAR yang baik, maka masyarakat tidak akan percaya terhadap bank tersebut dan tidak akan
menggunakan bank tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa hal ini menunjukkan semakin rendah rasio CAR sebuah perusahaan maka semakin
tinggi manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Dari penjelasan diatas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini
adalah:
H
2
: CAR berpengaruh terhadap manajemen laba.
2.4.3 Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Manajemen Laba
Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi manajemen laba dimana semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula kesempatan untuk melakukan
manajemen laba guna memenuhi tuntutan ekspektasi investor yang tinggi. Perusahaan yang berukuran besar dapat memberikan informasi yang lebih baik
untuk kepentingan investasi karena perusahaan besar cenderung lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga dalam melakukan pelaporan dapat lebih
berhati-hati. Perusahaan-perusahaan besar memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Kebijakan-kebijakan yang dibuat perusahaan besar akan membawa dampak
yang besar pula terhadap kepentingan publik dibandingkan perusahaan kecil.
Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
26
H
3
: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba
2.4.4 Hubungan Leverage Perusahaan dengan Manajemen Laba