29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan pada penelitian kausatif.Penelitian kausatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab
akibat antara dua variabel atau lebih.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perbankan yang sudah tercatat dalam bursa efek indonesia BEI. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan telah dipublikasikan secara umum kepada masyarakat dan bersumber dari
www.idx.com. Data sekunder berupa laporan keuangan industri perbankan yang tercatat di bursa efek Indonesia priode tahun 2010-2013. Waktu penelitian dimulai
dari Februari 2015 sampai dengan penelitian ini selesai.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dari penelitian ini terletak pada perusahaan dan periodenya dimana dalam penelitian ini peneliti hanya dilakukan pada perusahaan
perbankan dan pada periode 2010 – 2013.
Universitas Sumatera Utara
30
3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
3.4.1 Variabel bebas independent variable
“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependent baik secara positif maupun negatif. Perubahan yang terjadi dalam
variabel dependent disebabkan oleh variabel independent ” Sularso, 2003 :17.
Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik Komite Audit X
1
Berdasarkan Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE- 008BEJ12-2001 tanggal 7 Desember
2001 serta Pedoman Pembentukan Komite Audit menurut BAPEPAM perihal keanggotaan komite audit, disebutkan bahwa jumlah anggota
komite audit sekurang-kurangnya 3 tiga orang, termasuk ketua komite audit. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah
anggota komite audit yang dimiliki perusaahaan. Komite audit ditentukan dari ada atau tidaknya komite audit dalam perusahaan. Sehubungan
dengan fungsi yang dimiliki komite audit, diindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki komite audit mempunyai aktivitas manajemen laba yang
lebih rendah intensitasnya dari pada perusahaan yang tidak mempunyai komite audit. Variabel ini merupakan variabel dummy yaitu dengan
menggunakan skala 1 untuk perusahaan yang memiliki komite audit dan skala 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki komite audit
b. Capital Adequacy Ratio X
2
adalah variabel yang digunakan untuk mengukur proporsi modal sendiri dibandingkan dengan dana luar di dalam
Universitas Sumatera Utara
31
pembiayaan kegiatan usaha perbankan. Semakin besar rasio tersebut maka semakin baik posisi modal sebuah bank. Tetapi patut diingat bahwa fungsi
utama bank sebagai financial intermediary sehingga tidak mungkin bank sepenuhnya mencukupi sendiri kebutuhan modalnya.
c. Ukuran Perusahaan X
3
adalah variabel gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas-batas tertentu yang sudah
ditentukan. Proksi Firm size ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah logaritma natural dari besarnya total aset Ln Total Asset yang
dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Menurut Mochfoedz 1994 dalam Rahmi 2010, ukuran perusahaan pada dasarnya terbagi dalam tiga
kategori:
1. Perusahaan Besar Large Firm
Perusahaan besar merupakan perusahaan yang memiliki total aset yang besar. Perusahaan-perusahaan yang dikategorikan besar biasanya merupakan perusahaan
yang telah go publik di pasar modal dan perusahaan besar ini juga termasuk dalam kategori papan pengembangan satu ang memiliki aset sekurang-kurangnya Rp
200.000.000.000.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Perusahaan Menengah Medium Size
Perusahaan mengengah merupakan perusahaan yang memiliki total aset antara Rp 2.000.000.000 sampai Rp 200.000.000.000 serta perusahaan menengah ini
biasanya listing di pasar modal pada papan pengembangan ke dua.
3. Perusahaan Kecil Small Firm
Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang memiliki aset kurang dari Rp 2.000.000.000 dan biasanya perusahaan kecil ini belum terdaftar di Bursa Efek.
d. Leverage X
4
merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang
perusahaan. Leverage digunakan untuk menangkap insentif dalam tindakan manajemen laba ketika terjadi pelanggaran perjanjian hutang.
Rasio yang dapat digunakan adalah Debt To Equity Ratio dimana DER merupakan risiko investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. DER
menggambarkan sejauh mana pemilik modal dapat menutupi utang utang kepada pihak luar, dengan demikian semakin kecil DER maka akan
semakin baik.
e. Reputasi Auditor X
5.
Pelaporan pelanggaran tergantung atas keinginan auditor untuk mengungkapkan. pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan
tergantung kepada independensi yang dimiliki oleh auditor tersebut. Auditor bereputasi baik yang diklasifikasikan sebagai Big 4 dianggap
mengurangi timbulnya praktik manajemen laba sekaligus mengurangi
Universitas Sumatera Utara
33
tuntutan terhadap auditor. KAP di Indonesia yang saat ini berafiliasi dengan KAP Big Four antara lain:
1. PricewaterhouseCoopers KAP Tanudireja Wibisana Rekan. 2. Ernst Young KAP Purwantono Sarwoko Sandjaja.
3. Deloitte Touche Tohmatsu KAP Osman Bing Satrio Rekan. 4. KPMG KAP Siddhartha Widjaja.
3.4.2 Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat yang menjadi fokus penelitian ini adalah manajemen laba yang diartikan sebagai suatu intervensi pihak manajemen
terhadap informasi-informasi dalam laporan keuangan. Manajemen laba
diproksikan dengan discretionary accuals. Discretionary accruals menggunakan komponen akrual dalam mengatur laba karena komponen
akrual tidak memerlukan bukti kas secara fisik sehingga dalam mempermainkan
komponen akrual
tidak disertai
kas yang
diterimadikeluarkan
Tabel 3.1 Defenisi Operaional dan Skala Pengukuran Variabel
VARIABEL DEFENISI
OPERASIONAL PENGUKURAN PENELITIAN
SKALA
Manajemen Laba
Manajemen laba adalah campur
tangan manajemen
dalam proses
pelaporan
T
A
it
= β
+ β
1
KA
t
+ β
2
CAR
t
+ β
3
UK
t
+ β
4
LEV
t
+ β
5
AUD
t
+ e NDA
it
= TA –
β
+ β
1
KA
t
+ β
2
CAR
t
+ β
3
Rasio
Universitas Sumatera Utara
34
keuangan dengan tujuan untuk menguntungkan
dirinya sendiri
manajer. UK
t
+ β
4
LEV
t
+ β
5
AUD
t
+ e
DA
it
= TA
it
- NDA
it
Karakteristik Komite
Audit X1 Keberadaan
Komite Audit sangat penting
bagi pengelolaan
perusahaan. Komite
audit merupakan
komponen baru dalam sistem
pengendalian perusahaan. Selain itu
Komite audit dianggap sebagai
penghubung antara pemegang saham
dan dewan komisaris dengan
pihak manajemen
dalam mengenai
masalah
pengendalian.
jika perusahaan memiliki komite audit afiliasinya angka 1 atau jika perusahaan
tidak memiliki komite audit afiliasinya
angka 0 Nominal
Capital Adequacy
Ratio X
2
variabel yang digunakan untuk
mengukur proporsi modal sendiri
Rasio
Universitas Sumatera Utara
35
dibandingkan dengan
dana luar di dalam pembiayaan
kegiatan
usaha perbankan.
Ukuran Perusahaan
X
3
variabel gambaran besar atau
kecilnya suatu
perusahaan yang
ditentukan dengan
batas-batas tertentu
yang sudah ditentukan. Proksi
Firm size
ukuran perusahaan Ln Total Asset
Rasio
Leverage X
4
merupakan rasio antara total kewajiban dengan
total asset.
Semakin besar rasio leverage,
berarti semakin tinggi
nilai utang perusahaan. Rasio
Reputasi Auditor X
5.
Pelaporan pelanggaran tergantung
atas keinginan auditor untuk
mengungkapkan. pelanggaran
tersebut. jika perusahaan di audit oleh KAP Big four
dengam afiliasinya angka 1 atau jika perusahaan di audit oleh KAP non Big
Four dengan afiliasinya angka 0
Nominal
Universitas Sumatera Utara
36
Dorongan ini
akan tergantung
kepada independensi
yang dimiliki oleh auditor
tersebut.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah “kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang
diselidiki oleh peneliti ” Sularso, 2003 : 67. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 41 perusahaan.
Menurut Sularso 2003 : 67 , “sampel adalah beberapa anggota atau bagian
yang dipilih dari populasi. Dengan mempelajari sampel peneliti berharap dapat mengambil kesimpulan yang akan digeneralisasikan keseluruhan populasi
”. Dengan pertimbangan peneliti, maka kriteria dalam pengambilan sampel yang
pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010 hingga tahun 2013.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode 2010 hingga tahun 2013.
www.idx.co.id .
3. Adanya data mengenai dewan komisaris independen, komite audit, dan auditor eksternal KAP selama periode yang ditentukan.
4. Perbankan yang mengunakan mata uang rupiah.
Universitas Sumatera Utara
37
5. Perbankan harus pada posisi keuangan yang laba.
3 .6 Metode Analisis Data
Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil yang
diperoleh.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian
hipotesis.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan uji analisis regresi linear berganda, maka hal yang pertama dilakukan adalah uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mendapatkan
nilai estimasi yang diperoleh bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, and Estimator, yang artinya nilai estimator yang terbaik, estimator yang linear, dan
estimator yang tidak bias. Maka data-data yang digunakan dalam analisis regresi terlebih dahulu akan diuji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokorelasi
a. Uji Normaliitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Uji ini
berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data.Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan
statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.Data yang baik
Universitas Sumatera Utara
38
adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data
normal.Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya.
Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
2. jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S untuk
menguji normalitas data. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis: H0 : data residual berdistribusi normal,
Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas