Variabel bebas independent variable

30

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.4.1 Variabel bebas independent variable

“Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependent baik secara positif maupun negatif. Perubahan yang terjadi dalam variabel dependent disebabkan oleh variabel independent ” Sularso, 2003 :17. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Karakteristik Komite Audit X 1 Berdasarkan Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE- 008BEJ12-2001 tanggal 7 Desember 2001 serta Pedoman Pembentukan Komite Audit menurut BAPEPAM perihal keanggotaan komite audit, disebutkan bahwa jumlah anggota komite audit sekurang-kurangnya 3 tiga orang, termasuk ketua komite audit. Variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan jumlah anggota komite audit yang dimiliki perusaahaan. Komite audit ditentukan dari ada atau tidaknya komite audit dalam perusahaan. Sehubungan dengan fungsi yang dimiliki komite audit, diindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki komite audit mempunyai aktivitas manajemen laba yang lebih rendah intensitasnya dari pada perusahaan yang tidak mempunyai komite audit. Variabel ini merupakan variabel dummy yaitu dengan menggunakan skala 1 untuk perusahaan yang memiliki komite audit dan skala 0 untuk perusahaan yang tidak memiliki komite audit b. Capital Adequacy Ratio X 2 adalah variabel yang digunakan untuk mengukur proporsi modal sendiri dibandingkan dengan dana luar di dalam Universitas Sumatera Utara 31 pembiayaan kegiatan usaha perbankan. Semakin besar rasio tersebut maka semakin baik posisi modal sebuah bank. Tetapi patut diingat bahwa fungsi utama bank sebagai financial intermediary sehingga tidak mungkin bank sepenuhnya mencukupi sendiri kebutuhan modalnya. c. Ukuran Perusahaan X 3 adalah variabel gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas-batas tertentu yang sudah ditentukan. Proksi Firm size ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah logaritma natural dari besarnya total aset Ln Total Asset yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun. Menurut Mochfoedz 1994 dalam Rahmi 2010, ukuran perusahaan pada dasarnya terbagi dalam tiga kategori:

1. Perusahaan Besar Large Firm

Perusahaan besar merupakan perusahaan yang memiliki total aset yang besar. Perusahaan-perusahaan yang dikategorikan besar biasanya merupakan perusahaan yang telah go publik di pasar modal dan perusahaan besar ini juga termasuk dalam kategori papan pengembangan satu ang memiliki aset sekurang-kurangnya Rp 200.000.000.000. Universitas Sumatera Utara 32

2. Perusahaan Menengah Medium Size

Perusahaan mengengah merupakan perusahaan yang memiliki total aset antara Rp 2.000.000.000 sampai Rp 200.000.000.000 serta perusahaan menengah ini biasanya listing di pasar modal pada papan pengembangan ke dua.

3. Perusahaan Kecil Small Firm

Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang memiliki aset kurang dari Rp 2.000.000.000 dan biasanya perusahaan kecil ini belum terdaftar di Bursa Efek. d. Leverage X 4 merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Leverage digunakan untuk menangkap insentif dalam tindakan manajemen laba ketika terjadi pelanggaran perjanjian hutang. Rasio yang dapat digunakan adalah Debt To Equity Ratio dimana DER merupakan risiko investor dalam berinvestasi pada suatu perusahaan. DER menggambarkan sejauh mana pemilik modal dapat menutupi utang utang kepada pihak luar, dengan demikian semakin kecil DER maka akan semakin baik. e. Reputasi Auditor X 5. Pelaporan pelanggaran tergantung atas keinginan auditor untuk mengungkapkan. pelanggaran tersebut. Dorongan ini akan tergantung kepada independensi yang dimiliki oleh auditor tersebut. Auditor bereputasi baik yang diklasifikasikan sebagai Big 4 dianggap mengurangi timbulnya praktik manajemen laba sekaligus mengurangi Universitas Sumatera Utara 33 tuntutan terhadap auditor. KAP di Indonesia yang saat ini berafiliasi dengan KAP Big Four antara lain: 1. PricewaterhouseCoopers KAP Tanudireja Wibisana Rekan. 2. Ernst Young KAP Purwantono Sarwoko Sandjaja. 3. Deloitte Touche Tohmatsu KAP Osman Bing Satrio Rekan. 4. KPMG KAP Siddhartha Widjaja.

3.4.2 Variabel Terikat Dependent Variable

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

2 77 80

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Analisis Pengaruh Intellectual Capital, Capital Adequacy Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Dengan Leverage Sebagai Variabel Moderating

2 71 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

PENGARUH REPUTASI AUDITOR DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014)

0 4 142

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

0 1 16

PENGARUH REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-201

1 2 20

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 3 25

Pengaruh Profitabilitas, Capital Adequacy Ratio, Dan Leverage Terhadap Opini Audit Going-Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 7

Pengaruh Kualitas Auditor dan Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015

0 0 15