Kesimpulan Aspek Hukum Pembuktian Dalam Transaksi Transfer Dana Dengan Menggunakan Telepon Seluler

122 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian di atas maka kesimpulan yang dapat diambil yaitu: 1. Ketentuan alat bukti elektronik diatur dalam berbagai peraturan perundang- undangan di Indonesia antara lain dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan. Dasar hukum penggunaan informasidokumen elektronik sebagai alat bukti di pengadilan menjadi semakin jelas setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang dinilai lebih memberikan kepastian hukum dan lingkup keberlakuannya lebih luas, tidak terbatas pada tindak pidana korupsi, pencucian uang dan terorisme saja. Selain mengakui informasidokumen elektronik sebagai alat bukti, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 juga mengakui print out hasil cetak sebagai alat bukti hukum yang sah serta mengakui Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tandatangan konvensional tinta basah dan materai dan alat bukti elektronik diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHAP. 2. Transaksi transfer dana dengan menggunakan telepon seluler menurut hukum positif diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 Tentang Penerapan Manajemen Resiko pada Aktifitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana. Transaksi transfer dana dengan menggunakan telepon seluler adalah dengan menggunakan layanan m-banking. Pengaturan mengenai transaksi transfer dana dengan menggunakan telepon seluler belum diatur secara khusus dalam peraturan perundang-undangan tersebut. Peraturan perundang-undangan dimaksud hanya menerangkan bahwa transaksi transfer dana dapat juga dilakukan dengan media elektronik, sehingga dianggap kurang memberikan kepastian hukum dalam pelaksanannya dengan menggunakan telepon seluler. 3. Keabsahan pembukitian transfer dana dengan menggunakan telepon seluler diatur dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undanmg Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menyatakan bahwa informasi elektronik danatau dokumen elektronik danatau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Sebagai informasi elektronik, SMS sebagai alat bukti dalam transfer dana dengan menggunakan telepon seluler yang tertera di layar ponsel merupakan suatu data elektronik berupa tulisan huruf dan angka yang memiliki arti tertentu dan dapat dipahami oleh pihak pengirim maupun penerima. Sedangkan sebagai dokumen elektronik, SMS tersebut adalah informasi elektronik yang dibuat dan dikirimkan dalam bentuk elektromagnetik dari operator selular kepada server dan kemudian diteruskan kepada pengirim

B. Saran