terdapat informasi yang cukup mengenai identitas penyelenggara pengirim sebelumnya.
195
Apabila penyelenggara penerima akhir tidak melaksanakan perintah transfer dana setelah melakukan pengaksepan, penyelenggara penerima
akhir wajib membayar jasa, bunga, atau kompensasi oleh penyelenggara pengirim sebelumnya untuk diteruskan kepada pengirim asal.
196
Kewajiban pembayaran tersebut dikecualikan jika penyelenggara penerima akhir tidak melaksanakan
perintah transfer dana karena perintah UU.
197
Ketentuan mengenai tata cara pengaksepan dan penetapan jangka waktu pengambilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 dan Pasal 37 serta tata cara pembayaran, perhitungan jangka waktu, dan besarnya jasa, bunga, atau kompensasi seperti disebutkan dalam Pasal
38 Ayat 4 diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.
198
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa kemajuan di bidang teknologi diikuti oleh kegiatan usaha perbankan, termasuk dalam kegiatan
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan transaksi transfer dana di dalam UUTD sudah diatur secara jelas mulai dari pengirim
sampai diterimanya dana oleh penerima.
C. Transaksi Transfer Dana dengan Menggunakan Telepon Seluler Menurut Hukum Positif
195
Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana, Bab II, Bagian Ketiga, Pasal 38 Ayat 3.
196
Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana, Bab II, Bagian Ketiga, Pasal 38 Ayat 4.
197
Yang dimaksud dengan “UU” antara lain UU yang mengatur mengenai tindak pidana pencucian uang. Penjelasan Pasal 38 Ayat 5 UUTD.
198
Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Transfer Dana, Bab II, Bagian Ketiga, Pasal 39.
transaksi transfer dana. Transaksi transfer dana saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan layanan e-banking maupun m-banking.
E-banking adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. contoh layanan e-banking :
199
1. Anjungan Tunai Mandiri Automated Teller Machine
2. Sistem Aplikasi Perbankan Banking Application System
3. Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata Real-Time Gross Settlement System
4. Perbankan Daring Internet Banking
5. Sistem Kliring Elektronik
Penerapan e-banking antara lain sebagai berikut.
200
1. Manajemen resiko dalam penyelenggaraan kegiatan internet banking
Peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait dengan pengelolaan atau manajemen risiko penyelenggaraan kegiatan internet banking adalah
Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 618DPNP,
tanggal 20 April 2004 tentang Penerapan Manajemen Risiko Pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet Internet Banking
199
Aulia Rahman, “Pengertian E-Banking dan M-Banking serta Penerapan E-Banking”, https:safrilblog.wordpress.com20130703pengertian-e-banking-dan-m-banking-serta-prinsip-
penerapan-e-bankingr diakses pada tanggal 17 Juni 2015.
200
Ibid.
2. Pengendalian pengamanan security control
a. Bank harus melakukan langkah-langkah yang memadai untuk menguji
keaslian otentikasi identitas dan otorisasi terhadap nasabah yang melakukan transaksi melalui internet banking.
b. Bank harus menggunakan metode pengujian keaslian transaksi untuk
menjamin bahwa transaksi tidak dapat diingkari oleh nasabah non repudiation dan menetapkan tanggung jawab dalam transaksi internet
banking. c.
Bank harus memastikan adanya pemisahan tugas dalam sistem internet banking, database dan aplikasi lainnya.
d. Bank harus memastikan adanya pengendalian terhadap otorisasi dan hak
akses privileges yang tepat terhadap sistem internet banking, database dan aplikasi lainnya.
e. Bank harus memastikan tersedianya prosedur yang memadai untuk
melindungi integritas data, catatanarsip dan informasi pada transaksi internet banking.
f. Bank harus memastikan tersedianya mekanisme penelusuran audit trail
yang jelas untuk seluruh transaksi internet banking. g.
Bank harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi kerahasiaan informasi penting pada internet banking. Langkah tersebut harus sesuai
dengan sensitivitas informasi yang dikeluarkan danatau disimpan dalam database.
3. Manajemen resiko hukum dan risiko reputasi
a. Bank harus memastikan bahwa website bank menyediakan informasi yang
memungkinkan calon nasabah untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai identitas dan status hukum bank sebelum melakukan transaksi
melalui internet banking. b.
Bank harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa ketentuan kerahasiaan nasabah diterapkan sesuai dengan yang berlaku di
negara tempat kedudukan bank menyediakan produk dan jasa internet banking.
c. Bank harus memiliki prosedur perencanaan darurat dan berkesinambungan
usaha yang efektif untuk memastikan tersedianya sistem dan jasa internet banking.
d. Bank harus mengembangkan rencana penanganan yang memadai untuk
mengelola, mengatasi dan meminimalkan permasalahan yang timbul dari kejadian yang tidak diperkirakan internal dan eksternal yang dapat
menghambat penyediaan sistem dan jasa internet banking. e.
Dalam hal sistem penyelenggaraan internet banking dilakukan oleh pihak ketiga outsourcing, bank harus menetapkan dan menerapkan prosedur
pengawasan dan due dilligence yang menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengelola hubungan bank dengan pihak ketiga tersebut.
Perbankan di Indonesia pada masa sekarang ini telah mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi. M-banking yang merupakan sebuah
sistem layanan dari sebuah lembaga keuangan seperti bank untuk melakukan
sejumlah transaksi keuangan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui perangkat mobile seperti telepon seluler.
201
Fasilitas m-banking adalah sebuah fasilitas dari bank dalam era modern ini yang mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi. Fasilitas m-banking ini
merupakan fasilitas dalam komunikasi yang bergerak dan diakses melalui telepon selular berbasis GSM. M-Banking digunakan dengan menu yang sudah tersedia di
SIM Card yang saat ini menggunakan media SMS. Dalam telepon seluler, kemampuannya mampu bergerak hal ini disebut dengan mobile tanpa batas
ruang dan waktu, juga memungkinkan manusia untuk berjalan dengan aktivitas yang sedang dijalankan.
202
Telepon seluler bekerja dengan cara menerima sinyal elektromagnetik dari sebuah pemancar. Pemancar telepon seluler disebut dengan Base Transceiver
Station selanjtnya disebut BTS. BTS biasanya diletakan pada tempat tertentu dengan cara irisan-irisan daerah yang disebut cell dan ditandai dengan antena
yang dipasang pada daerah tersebut. Jika salah seorang sedang ada yang melakukan perjalanan jarak jauh maka ponsel mereka akan menerima sinyal dari
satu BTS ke BTS lainya.
203
Teknologi pada telepon seluler yang digunakan saat ini menggunakan GSM dan CDMA. Perbedaan antara GSM dan CDMA terletak pada bagaimana suara
yang dikirimkan dari pengirim ke penerima. Sistem kerja dari jaringan GSM Global System for Mobile Communications bekerja dengan mengompresi suara
201
Ibid.
202
Ibid
203
Ibid
yang masuk ke jaringan GSM ke dalam format digital sehingga mempunyai jaringan yang terkadang bersifat kecil untuk ditangkap dari sebuah telepon seluler
jika sedang berada di tempat yang terpencil Setiap pengguna GSM memiliki sebuah SIM Card Subscriber Identity Module untuk mendapatkan layanan dari
operator GSM.
204
Telepon seluler merupakan sebuah sistem komunikasi yang sudah dipastikan pada masa sekarang ini dipakai sebagai alat komunikasi yang berguna
bagi setiap orang. Dalam sistem perbankan yang memiliki akses m-banking, dimana setiap orang dapat dengan mudah memakai fasilitas seperti transfer dana,
informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar uang, pembayaran kartu kredit, telepon, listrik dan asuransi, juga dapat digunakan untuk pembelian isi
ulang pulsa. Dalam keunggulan dari m-banking tersebut, dikeluarkan aturan oleh BI mengenai pengelolaan dan manajemen risiko penyelenggaraan kegiatan
internet banking termasuk pada mobile banking berdasarkan PBI
No.58PBI2003 tentang penerapan manajemen Risiko pada aktifitas pelayanan jasa bank melalui sistem internet.
205
M-banking juga dipergunakan sebagai transaksi perbankan antara pihak bank dan nasabah dengan menggunakan smartphone.Smartphone merupakan
sebuah perangkat telepon yang memiliki fitur fasilitas yang menggunakan mobile internet seperti email, chatting, dan fitur aplikasi langsung dari bank. Banyak
konsumen yang menggunakan m-banking pada telepon selular mereka karena
204
Pengertian Mobile Banking, https:id.wikipedia.orgwikiElektronik_Perbankan_M- Banking diakses pada tanggal 17 Juni 2015
205
Ibid.
mempermudah mereka dalam memberikan akses informasi yang cepat pada jumlah tabungan dan catatan transaksi.
206
Sistem m-banking harus memiliki sistem mekanisme yang dapat menelusuri sistem m-banking pada smartphone agar berjalan dengan baik dan
lancar saat digunakan oleh nasabah-nasabah bank tersebut. Dengan adanya aturan penggunaan telepon seluler yang terdapat pada nasabah dan bank untuk saling
menjaga privacy dan mempergunakannya dengan baik dan benar, pada fasilitas m- banking terdapat sistem kontrol agar para pengguna dapat mengakses fasilitas
tersebut maka bank diharuskan untuk melakukan suatu hal yang memadai untuk menguji keaslian identitas dan otoritas dari bank kepada nasabahnya yang
melakukan transaksi dari m-banking. Dalam m-banking, pengujian sebuah transaksi juga harus terbukti asli dan mendapat jaminan bahwa transaksi yang
dilakukan oleh nasabah tidak dapat disangkal, juga tetap memiliki tanggung jawab setiap melakukan transaksi m-banking.
207
Bank yang memberikan fasilitas m-banking perlu memastikan bahwa setiap transaksi selalu melakukan akses PIN Personal Identification Number
agar terhindar dari kejahatan sosial. Bank perlu memastikan tersedianya prosedur untuk melindungi sistem keamanan pada data, aplikasi dan setiap transaksi yang
dilakukan pada saat pemakaian m-banking. Keunggulan dari menggunakan m- banking adalah dapat diakses oleh semua pengguna telepon selular dengan tipe
jaringan GSM. Beberapa keuntungan lainnya seperti m-banking lebih praktis
206
Ibid.
207
Ibid.
dibandingkan internet banking karena dalam m-banking dapat diakses asalkan nasabah memiliki konekvitas mobile pada saat kapanpun sedangkan internet
banking diharuskan untuk memiliki akses internet sehingga apabila kita tidak memiliki akses internet maka kita tidak dapat mengaksesnya. Sedangkan dengan
m-banking dapat lebih menghemat waktu karena kita tidak memperhatikan sistem pembayaran dan transfer setiap nasabah untuk antri langsung seperti yang biasa
dilakukan di bank.
208
Bank harus memiliki sistem privacy dan keamanan guna mengetahui apakah ada rekening yang salah untuk ditransfer. Bank harus memastikan adanya
pengendalian terhadap otorisasi dan hak akses yang tepat terhadap sistem m- banking, database dan aplikasi lainnya. Bank harus memiliki prosedur keadaan
darurat dan berkesinambungan dalam usaha yang efektif untuk memastikan tersedianya sistem dan jasa mobile banking. Kemudian bank juga harus
memperhatikan dan tidak membocorkan database setiap nasabah yang menyimpan dana dan melakukan transaksi dalam bank tersebut. Perlu diketahui
bahwa sistem tampilan pada m-banking mudah dimengerti bagi setiap nasabah. Berbagai layanan yang ada dalam m-banking seperti pembayaran, transfer,
history, dan lain sebagainya menjadikan setiap nasabah lebih mudah dan praktis. Selain keuntungan pada nasabah, dengan adanya mobile banking menjadikan
Bank lebih praktis dan menguntungkan karena menjadikan hal-hal yang biasa
208
Ibid.
semua nasabah bank melakukan akses apapun langsung ke bank tetapi dapat lebih praktis karena dilakukan sendiri.
209
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kegiatan usaha transaksi transfer dana dengan menggunakan telepon seluler adalah dengan menggunakan
layanan m-banking . M-banking yang dimaksud dilakukan dengan memenfaatkan layanan sms pada telepon seluler. Akan tetapi, sejak munculnya
smartphone yang memiliki fasilitas web, kegiatan e-banking pun dapat dilakukan dengan menggunakan telepon seluler. Perbedaannya hanya terletak pada
penggunaan layanan dimana m-banking menggunakan layanan sms sedangkan e- banking menggunakan layanan web.
210
Kegiatan transfer dana di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan, baik dari jumlah transaksi, jumlah nominal transaksi, maupun jenis media yang
digunakan. Seiring dengan perkembangan transaksi dan media transfer dana di Indonesia muncul beberapa permasalahan sehingga diperlukan pengaturan yang
menjamin keamanan dan kelancaran transaksi transfer dana serta memberikan kepastian bagi pihak yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan transaksi
transfer dana. Untuk mewujudkan penyelenggaraan transfer dana yang aman, lancar, dan memberikan kepastian bagi pihak terkaitdiharapkan dapat
mewujudkan kelancaran sistem pembayaran nasional dibentuklah UUTD.
211
209
Ibid.
210
Ibid.
211
Konsideran “menimbang” UUTD.
UUTD sendiri dalam Pasal 7 Ayat 1 mengatur bahwa transfer dana dapat disampaikan secara tertulis maupun elektronik. Hal ini menjelaskan bahwa
transaksi transfer dana dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik termasuk diantaranya telepon seluler dan diakui keabsahannya sepanjang
memenuhi persyaratan dan tidak bertentangan dengan UU ITE, UUDP, serta UUTD sendiri.
89
BAB IV KEABSAHAN PEMBUKTIAN DALAM TRANSAKSI
TRANSFER DANA DENGAN MENGGUNAKAN TELEPON SELULER
A. Beban Pembuktian dalam Transaksi Transfer Dana dengan