Perbedaan Anggaran Basis Kas dengan Anggaran Basis Perbedaan Manfaat dan Kelemahan Penggunaan Basis Yang Berbeda

25 Maka basis akrual anggaran dan akuntansi membawa berbagai kebaikan publik seperti peningkatan transparansi biaya, gambaran biaya paripurna full cost picture atas suatu program, valuasi aset sektor publik, meningkatkan akuntabilitas dimata lembaga oversight Hoesada, 2010. Jika nantinya digunakan anggaran berbasis akrual maka implikasinya terhadap penandingannya adalah dengan pelaporan akuntansi akrual pula. Pada saat itu sesungguhnya analog dengan melaporkan laporan operasional berbasis akrual ditandingkan dengan realisasinya yang juga berbasis akrual sehingga dihasilkan anggaran selisih lebihkurang dari operasi. Akibatnya adalah terdapat anggaran posisi keuangan yang juga menampung anggaran selisih lebihkurang pada sisi ekuitasnya. Pada dasarnya terdapat tarik menarik antara perlunya menyusun anggaran yang kompleks namun memberi manfaat yang optimal atau anggaran yang sederhana namun terbatas dalam memberikan manfaat.

2.1.6 Perbedaan Anggaran Basis Kas dengan Anggaran Basis

Akrual Untuk melihat lebih jelas lagi tentang perbedaan antara anggaran basis kas dengan anggaran basis akrual dapat kita lihat pada tabel dibawah ini: 26 Tabel 2.1 Perbedaan antara Anggaran Basis Akrual dengan Anggaran Basis Kas No. Transaksi atau Peristiwa Anggaran Basis Kas Anggaran Basis Akrual 1 Pengadaan aset Biaya perolehan dianggarkan sebagai aset dan depresiasi operasi tahunan yang akan dicatat dalam anggaran Total biaya perolehan akan dianggarkan sebagai pengeluaran modal pada tahun perolehan 2 Penggunaan Aset Penganggaran Depresiasi Depresiasi yang setara atau senilai dengan potensi jasa yang dikonsumsi akan dianggarkan sebagai belanja tahunan selama masa manfaat aset Tidak ada penganggaran yang dilakukan sehubungan dengan penggunaan aset maupun depresiasi 3 Penjualan Aset Harga jual aset akan dicatat sebagi kas. Keuntungan atau kerugian diakui dari selisih antara harga jual dan nilai buku yang tercatat harga beli dikurangi depresiasi. Total penjualan akan dicatat sebagai kas, tetapi keuntungan atau kerugian diakui dari selisih antara harga jual dan harga beli. 4 Kewajiban di masa yang akan datang misalnya pensiun Beban tahunan dan akumulasi kewajiban muncul dalam anggaran tahunan. Tidak ada anggaran yang terjadi sampai kewajiban itu harus dibayarkan. 5 Pengakuan pendapatan Pendapatan dianggarkan pada saat terjadinya. Pendapatan dianggarkan apabila ada kepastian penerimaan kas. 6 Defisit dan surplus anggaran yang ditimbulkan Defisit anggaran yang ditimbulkan lebih kecil. Defisit anggaran pada anggaran basis akrual biasanya lebih besar daripada 27 yang ditimbulkan anggaran basis kas. Sumber : Wardhaningrum,dkk : 2014

2.1.7 Perbedaan Manfaat dan Kelemahan Penggunaan Basis Yang Berbeda

Adapun perbedaan pada manfaat dan kelemahan penggunaan basis yang berbeda antara anggaran dan akuntansi, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.2 Perbedaan Manfaat dan Kelemahan Anggaran Basis Kas dengan Anggaran Basis Akrual Anggaran Basis Kas, Akuntansi Basis Akrual Anggaran Basis Akrual, Akuntansi Basis Akrual Manfaat Kelemahan Manfaat Kelemahan Anggaran berbasis kas telah lazim diterapkan pada sektor publik. Tidak memerlukan perubahan paradigma penganggaran. Tidak dapat ditandingkan antara anggaran berbasis kas dengan realisasi hasil operasional maupun posisi keuangan yang disajikan dalam basis akrual. Dapat dilakukan pengendalian atas posisi keuangan dan operasional dan organisasi. Terdapat kerumitan menentukan target anggaran atas pencapaian posisi keuangan dan hasil operasi di masa depan. Sederhana pemahaman anggaran yang didasarkan pada kas dan hanya ditandingkan dengan realisasinya. Pada dasarnya hanya melihat apakah aliran kas masuk dan keluar yang dianggarkan telah dilaksanakan sesuai rencana tersebut. tidak melihat aspek Penganggaran tidak semata pada arus kas namun juga terhadap hasil akhir posisi keuangan dan operasi dari sebuah organisasi sehingga dapat Diperlukan pemahaman yang lebih atas interpretasi penyajian laporan anggaran dalam bentuk neraca, laporan operasional maupun laporan perubahan 28 efisiensi atas aktivitas tersebut. diukur efisiensi pelayanan publik. ekuitas pada saat akan menyusun anggarannya. Anggaran tidak disajikan akrual sehingga tidak ada perubahan dari praktik yang berlaku sebelumnya. cost pelaporan masih rendah. Pengendalian atas pencapaian operasional dan posisi yang hendak dicapai entitas kurang dapat dilakukan. Dimungkinkan terjadi lebih banyak penyajian laporan, antara lain anggaran kas dan realisasinya, anggaran operasional LO, dan realisasinya, anggaran posisi keuangan dan realisasinya, dst. Keterserapan anggaran kas sebagai tolok ukur keberhasilan menyebabkan kecenderungan menyamakan anggaran dengan realisasinya. Sumber: Ardianto : 2013

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.3