6 sektor publik, serta strategi penerapan accrual-based budgeting di sektor publik di
Indonesia. Oleh karena itu, judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah
“Overview Implementasi Accrual-based budgeting pada Sektor Publik”.
Melalui kajian literatur atau kepustakaan judul ini akan disajikan yang bertujuan untuk memberikan pandangan bagaimana accrual-based budgeting dapat
diimplementasikan di sektor publik Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
1 Bagaimana latar belakang kemunculan accrual-based budgeting dan
penerapannya di dunia internasional? 2
Bagaimana proses implemetasi accrual-based budgeting di Indonesia? 3
Apa saja yang menjadi peluang dan tantangan serta strategi penerapan accrual-based budgeting di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami bagaimana latar belakang kemunculan accrual-
based budgeting dan penerapannya di dunia internasional. 2.
Untuk memahami bagaimana proses implemetasi accrual-based budgeting di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi peluang dan tantangan serta
strategi penerapan accrual-based budgeting di Indonesia.
7
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan wawasan pemikiran mengenai accrual-based budgeting dan penerapannya di sektor publik.
b. Bagi akademis, penelitian ini berguna untuk memperluas wawasasan
dan sudut pandang mengenai accrual-based budgeting dan penerapannya di sektor publik.
c. Bagi peniliti lanjutan, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan referensi dan panduan untuk penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Konsep Anggaran Sektor Publik
Pada organisasi sektor publik dan sektor swasta, ada sedikit perbedaan dalam konsep penganggaran. Anggaran pada organisasi sektor
publlik diinformasikan kepada publik untuk didiskusikan, dikritisi dan diberi masukan-masukan oleh publik sebelum anggaran tersebut disahkan
oleh perwakilan publik, sedangkan pada sektor swasta anggaran adalah hal yang sangat rahasia bagi perusahaan dan tidak dipublikasikan untuk
masyarakat umum. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk guna
pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada publik.
Proses penganggaran organisasi sektor publik dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategik telah selesai disusun.
Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah disusun. Tahap penyusunan anggaran
menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang
sudah disusun. Dengan kata lain anggaran merupakan managerial plan for action untuk memfasilitasi tercapainya tujuan dari sebuah organisasi.
9 Menurut Mardiasmo 2002 bahwa anggaran sektor publik harus
mencakup beberapa aspek berikut ini: 1.
Aspek perencanaan 2.
Aspek pengendalian, dan 3.
Aspek akuntabilitas publik. Penyusunan anggaran pada sektor publik harus diawasi mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif apabila diawasi oleh lembaga pengawas
khusus oversight body yang memiliki tugas untuk mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.
2.1.1.1 Pengertian Anggaran Sektor Publik
Mardiasmo 2002 menyatakan bahwa, “Anggaran
merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,
sedangkan penganggaran adalah proses atau metoda untuk mempersiapkan suatu anggaran”. Dengan kata lain penganggaran
merupakan rencana keuangan yang secara sistematis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya.
Menurut Hongren dalam Sasongko, 2010, anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu
periode yang tertuang secara kuantitatif, koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai.
10 Menurut Undang-undang Nomor 71 Tahun 2010, “Anggaran
merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang
diukur dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode.”
Menurut Blondal dalam Mulyana 2009, “Anggaran adalah dokumen kunci dari manajemen sektor publik pemerintah dan
akuntabilitas didasarkan pada anggaran yang telah disetujui legislator DPRDPRD”.
Sedangkan anggaran publik menurut Mardiasmo 2002 adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan
belanja dalam satuan moneter. Selain itu Mardiasmo 2002 juga menyatakan bahwa, ”Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan
publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan
cermat dan sistematis”. Maka jelaslah bahwa anggaran sektor publik dalam
perkembangannya telah menjadi instrument kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Pada
organisasi sektor publik atau entitas pemerintahan, komposisi dan
11 besarnya anggaran secara langsung akan merefleksikan arah dan tujuan
dari pelayanan masyarakat yang diharapkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa anggaran sektor
publik adalah suatu rencana kerja yang dijadikan sebagai pedoman atas tindakan yang akan dilaksanakan dan digunakan oleh pemerintah, baik
itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial, yang memuat informasi mengenai
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, yang diukur dalam satuan moneter untuk satu periode yang merefleksikan arah dan tujuan
dari pelayanan masyarakat yang diharapkan.
2.1.1.2 Fungsi Anggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo 2002 anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu sebagai alat perencanaan,
alat pengendalian, alat kebijakan fiskal, alat politik, alat koordinasi dan komunikasi, alat penilaian kinerja, alat motivasi, dan alat menciptakan
ruang publik. 1.
Anggaran sebagai alat perencanaan Planning Tool Anggaran yang merupakan alat perencanaan manajemen
untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang harus dilakukan oleh
entitas pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.
12 Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk sebagai
berikut: a
Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengna visi dan misi yang ditetapkan.
b Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi serta merencanakan alternative sumber pembiayaannya.
c Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan
yang telah disusun. d
Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian starategi. 2.
Anggaran sebagai alat pengendalian Control Tool Anggaran sebagai instrument pengendalian digunakan untuk
menghindari adanya over spending, underspending, dan salah sasaran misappropriation dalam pengalokasian anggaran pada
bidang lain yang bukan merupakan prioritas. Anggaran merupakan alat untuk memonitor kondisi keuangan dan pelaksanaan
operasional program atau kegiatan pemerintah. Sebagai alat pengendalian manajerial, anggaran sektor
publik digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Selain itu anggaran digunakan untuk memberikan informasi dan meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efisien,
tanpa ada pemborosan.
13 Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui
empat cara, yaitu: a.
Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
b. Menghitung selisih anggaran favourable dan unfavourable
variances c.
Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan controllable dan tidak dapat dikendalikan uncontrollable atas suatu
varians d.
Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.
3. Anggaran Sebagai Alat Kebijakan Fiskal Fiscal tool
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk alat menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Melalui anggaran publik dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi
ekonomi. Anggaran dapat digunakan unrtuk mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi
masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. 4.
Anggaran Sebagai Alat Politik Political tool Anggaran dapat digunakan untuk memutuskan prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen
14 eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik
untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis tetapi lebih merupakan alat politik, karenanya pembuatan
anggaran publik membutuhkan political skill, coalition holding, keahlian negoisasi, pemahaman tentang prinsip manajemen
keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggaran
yang telah disetujui akan menjatuhkan kepemimpinannya, atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerintah.
5. Anggaran Sebagai Alat Koordinasi dan Komunikasi Coordination
and Communication tool Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam penyusunan
anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun dengan baik
akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja di dalam pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu anggaran
publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan. 6.
Anggaran Sebagai Alat Pinilaian Kinerja Performance measurement tool
Anggaran merupakan wujud komitmen dari pihakeksekutif kepada pemberi wewenang legislatif. Kinerja eksekutif akan
15 dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran adan pelaksanaan
efisiensi anggaran. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja.
7. Anggaran Sebagai Alat Motivasi Motivation tool
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif dan
efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai target anggaran
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah
untuk dicapai. 8.
Anggaran Sebagai Alat untuk Menciptakan Ruang Publik Public Sphere
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPRMPR, masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan
berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang teroganisir akan
mencoba mempengaruhi anggaran publik untuk kepentingan mereka. Kelompok lain dari kemasyarakat yang kurang
terorganisasi akan mnyampaikan aspirasinya melaui proses politik yang ada. Pengangguran dan tuna wisma dan kelompok lain yang
kurang terorganisasi akan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampaikan
16 suara mereka, mereka kan mengambil tindakan dengan jalan lain
seperti dengan tindakan massa, melakukan boikot dan sebagainya.
2.1.2Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik
Menurut Mardiasmo 2002, berdasarkan jenis aktivitasnya anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Anggaran Operasional.
2. Anggaran Modal.
2.1.2.1 Anggaran Operasional
Anggaran digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari- hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang
dapat dikatagorikan dalam anggaran operasional adalah belanja rutin yaitu belanja yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran saja
dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Disebut rutin karena pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap
tahun. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran
operasional antara lain belanja administrasi umum dan belanja operasional dan pemeliharaan.
2.1.2.2 Anggaran Modal
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraann,
perabot dan sebagainya. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja modal adalah
17 pengeluaran yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran dan
akan menambah aset atau kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan
pemeliharaannya. Pada dasarnya pemerintah tidak memiliki uang yang dimiliki
sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik. Dalam sebuah msyarakat yang demokratis rakyat memberi mandat kepada pemerintah melalui
pemilihan umum. Politisi mentranslasikan mandat tersebut melalui kebijakan dan program yang memberi manfaat lebih kepada pemilih
yang direfleksikan dalam anggaran. Pemerintah tidak mungkin memenuhi semua permintaan stake-holdernya secara simultan, tetapi
pemerintah akan memilih program yang menjadi prioritas. Disinilah fungsi anggaran yang akan digunakan sebagai alat politis dalam
memutuskan prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut. Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya
telah menjadi instrumen kebijakan multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin
pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat berjalan
18 dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan
dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis. Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik
telah mengalami banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai dengan dinamika perkembangan
manajemen sektor publik dan perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam
perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar.
Menurut Ulum 2004, kedua pendekatan tersebut adalah: 1.
Anggaran tradisional atau anggaran konvensional 2.
Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management pendekatan ini merupakan cikal bakal
munculnya anggaran basis akrual.
2.1.3 Transformasi Accrual-Based Accounting Pada Sistem
PemerintahanDi Indonesia
Perubahan yang signifikan dari akuntansi pemerintahan di Indonesia adalah dari akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis
kas menuju akrual Cash Toward Accrual. Hal tersebut mengacu kepada praktik akuntansi di negara-negara yang sudah mengarah kepada akuntansi
berbasis akrual accrul-based accounting.Perubahan dari basis kas menjadi basis akrual dalam akuntansi pemerintahan merupakan bagian
dari bangunan yang ingin dibentuk dalam reformasi di bidang keuangan
19 negara seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
dan pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut menganut basis kas menuju akrual Cash Toward Accrual yaitu menggunakan basis kas
untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Akuntansi yang berbasis kas mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas dan tidak mencatat
aset dan kewajiban. Kelebihan menggunakan akuntansi berbasis kas adalah penerapannya yang sederhana dan mudah dipahami. Dan
kekurangannya adalah kurang informatif karena hanya berisikan informasi tentang penerimaan, pengeluaran, saldo kas, tidak memberikan informasi
tentang aset dan kewajiban. Sedangkan Cash Toward Accrual akuntansi berbasis kas menuju akrual atau yang sering disingkat CTA merupakan
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran LRA dan basis akrual untuk pengakuan
aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. Kekurangan yang ada pada basis kas tersebut bisa bisa ditutupi oleh akuntansi berbasis akrual yang
lebih informatif dan mendukung manajemen keuangan yang lebih baik. Namun basis akrual ini juga masih mempunyai berbagai kendala
lain, seperti adanya pilihan atas berbagai penilaian, pengakuan, dan pelaporan atas aset, kewajiban dan ekuitas. Dalam pengimplementasian
20 basis akrual ini juga memiliki kendala lain yaitu kompleksitas dari sistem
pencatatan yang memerlukan dukungan komitmen dari pimpinan dan ketersediaan SDM dan sarana teknologi informasi untuk penerapannya.
Sehingga dalam perubahan basis ini dilakukan secara bertahap. Namun, penerapan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Sehingga diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menganut basis akrual secara penuh, yang menggantikan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Kas Menuju Akrual menurut PP Nomor 24 Tahun 2005 tersebut akan dimulai pada tahun 2015.
Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat segera menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual. SAP
disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan KSAP yang independen dan ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat
pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Dengan demikian tahun ini adalah masa peralihan bagi instansi
pemerintah untuk melakukan perubahan penggunaan basis akuntansi
21 dalam pencatatan dan pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Keuangan Negara.
2.1.4 Anggaran Basis Kas
Basis kas untuk laporan realisasi anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
NegaraDaerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum NegaraDaerah atau entitas
pelaporan. Dalam penyajian laporan realisasi anggaran berbasis kas
terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi: 1. Pendapatan –LRA.
2. Belanja. 3. Transfer.
4. SurplusDefisit. 5. Pembiayaan.
6. Sisa LebihKurang Pembiayaan Anggaran. Laporan realisasi anggaran berbasis kas yang selanjutnya
disebut dengan LRA merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola, serta
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu periode pelaporan yang terdiri atas unsur pendapatan dan belanja.
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
22 anggaran APBN atau APBD. APBN Anggaran Pendapatan Belanja
Negara merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPRD. Sedangkan APBD Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD. Laporan realisasi anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan.
2.1.5 Anggaran Basis Akrual Accrual-based budgeting
Halim dalam Akhyaruddin, 2013 anggaran berbasis akrual berarti mengakui dan mencatat anggaran dan realisasi pendapatan, belanja,
dan pembiayaan pada saat kejadian, atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah atau daerah, tanpa memperhatikan pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar. Menurut OECD-PUMASBO, 2002 dalam Mulyana, 2009
penganggaran akrual, mencakup perencanaan basis akrual. Dalam hal ini penganggaran akrual menggabungkan penganggaran basis kas dengan
transaksi non-kas termasuk aset, kewajiban, dan ekuitas. Sebagai contoh, anggaran akrual akan mencakup anggaran biaya, item-item non-kas seperti
depresiasi dan pengelolaan dana pensiun. Hal ini memungkinkan anggaran akrual menyediakan informasi terkait implikasi pemanfaatan sumber daya
atas aktivitas pemerintah yang sudah ditetapkan. Peruntukan anggaran untuk pemerintahDPR juga dapat dikalkulasi dengan menggunakan basis
akrual untuk membayar biaya total full cost operasi pemerintah tidak
23 tergantung pada saat kapan pengeluarannya terjadi. Sebaliknya, hal ini
akan menimbulkan isu kompleksitas akuntansi dan manajemen kas yang harus diselesaikan sebelum basis akrual diimplementasikan Irawan, 2013
Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 telah mengisyaratkan penggunaan anggaran
berbasis akrual. Hal tersebut tercermin dalam pasal 3 ayat 5 dan 6. UU Nomor 17 tahun 2003 yang menyatakan, “Semua penerimaan yang
menjadi hak dan pengeluaran yang menjadi kewajiban negaradaerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN
APBD.” Sementara itu, pasal 12 dan 13 ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 2004 menyatakan “APBNAPBD dalam satu tahun anggaran meliputi: hak
pemerintah pusatdaerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, kewajiban pemerintah pusatdaerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih, penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Menurut Halim dalam Akhyaruddin, 2013, dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 juga belum diatur tentang anggaran berbasis akrual, sehingga dapat dikatakan bahwa SAP tersebut bukan
merupakan SAP Akrual penuh melainkan SAP berbasis akrual modifikasi. Di lain pihak PP 71 Tahun 2010 dalam kerangka konseptualnya
menyatakan bahwa jika suatu saat anggaran disusun dengan basis akrual, maka Laporan Realisasi Anggaran LRA juga harus disusun dengan basis
24 akrual PP 71 tahun 2010 Kerangka Konseptual paragraph 44. Namun,
menurut Halim dan Kusufi, faktanya sebagian besar praktik yang berlaku dalam penganggaran dan pelaporan pelaksanaan anggaran di Indonesia
adalah berbasis kas dalam Ardianto, 2013. Atribut utama accrual-based budgeting dan accounting adalah
penyajian informasi yang memadukan beban pada periode munculnya beban incurred, sesungguhnya dipicu oleh fenomena pengakuan
perolehan dan pencatatan aset berasal dari hutang Hoesada, 2010. Anggaran akrual memecahkan hambatan tradisi lama teknologi apropriasi
dalam cash based budgeting, yaitu persetujuan alokasi anggaran oleh DPR untuk pengeluaran kas untuk suatu periode anggaran kecuali modal lintas
tahun anggaran atau semacamnya. Apabila anggaran kas adalah input based budgeting, maka anggaran akrual adalah input-output based
budgeting pada sistem kepemerintahan berorientasi hasil result-oriented government.
Beberapa negara mengadopsi sistem anggaran akrual dan akuntansi akrual karena sistem berorientasi hasil yang lebih baik result
oriented, lebih transparan dan akuntabel, manajemen diminta berfokus pada biaya atau beban cost ketimbang hanya berfokus pada pengeluaran
ekspenditure dengan pemahaman lebih mendalam akan konsep penghasilanpendapatansurplus income, beban expenses dan posisi
keuangan neraca Hoesada, 2010.
25 Maka basis akrual anggaran dan akuntansi membawa berbagai
kebaikan publik seperti peningkatan transparansi biaya, gambaran biaya paripurna full cost picture atas suatu program, valuasi aset sektor publik,
meningkatkan akuntabilitas dimata lembaga oversight Hoesada, 2010. Jika nantinya digunakan anggaran berbasis akrual maka
implikasinya terhadap penandingannya adalah dengan pelaporan akuntansi akrual pula. Pada saat itu sesungguhnya analog dengan melaporkan
laporan operasional berbasis akrual ditandingkan dengan realisasinya yang juga berbasis akrual sehingga dihasilkan anggaran selisih
lebihkurang dari operasi. Akibatnya adalah terdapat anggaran posisi keuangan yang juga menampung anggaran selisih lebihkurang pada sisi
ekuitasnya. Pada dasarnya terdapat tarik menarik antara perlunya menyusun anggaran yang kompleks namun memberi manfaat yang
optimal atau anggaran yang sederhana namun terbatas dalam memberikan manfaat.
2.1.6 Perbedaan Anggaran Basis Kas dengan Anggaran Basis
Akrual
Untuk melihat lebih jelas lagi tentang perbedaan antara anggaran basis kas dengan anggaran basis akrual dapat kita lihat pada
tabel dibawah ini:
26
Tabel 2.1 Perbedaan antara Anggaran Basis Akrual dengan Anggaran Basis
Kas No.
Transaksi atau Peristiwa
Anggaran Basis Kas Anggaran Basis
Akrual
1 Pengadaan aset
Biaya perolehan dianggarkan sebagai
aset dan depresiasi operasi tahunan yang
akan dicatat dalam anggaran
Total biaya perolehan akan
dianggarkan sebagai
pengeluaran modal pada tahun
perolehan
2 Penggunaan Aset
Penganggaran Depresiasi
Depresiasi yang setara atau senilai dengan
potensi jasa yang dikonsumsi akan
dianggarkan sebagai belanja tahunan selama
masa manfaat aset Tidak ada
penganggaran yang dilakukan
sehubungan dengan
penggunaan aset maupun depresiasi
3 Penjualan Aset
Harga jual aset akan dicatat sebagi kas.
Keuntungan atau kerugian diakui dari
selisih antara harga jual dan nilai buku yang
tercatat harga beli dikurangi depresiasi.
Total penjualan akan dicatat
sebagai kas, tetapi keuntungan atau
kerugian diakui dari selisih antara
harga jual dan harga beli.
4 Kewajiban di masa
yang akan datang misalnya pensiun
Beban tahunan dan akumulasi kewajiban
muncul dalam anggaran tahunan.
Tidak ada anggaran yang
terjadi sampai kewajiban itu
harus dibayarkan.
5 Pengakuan pendapatan Pendapatan
dianggarkan pada saat terjadinya.
Pendapatan dianggarkan
apabila ada kepastian
penerimaan kas.
6 Defisit dan surplus
anggaran yang ditimbulkan
Defisit anggaran yang ditimbulkan lebih kecil.
Defisit anggaran pada anggaran
basis akrual biasanya lebih
besar daripada
27 yang ditimbulkan
anggaran basis kas.
Sumber : Wardhaningrum,dkk : 2014
2.1.7 Perbedaan Manfaat dan Kelemahan Penggunaan Basis Yang Berbeda
Adapun perbedaan pada manfaat dan kelemahan penggunaan basis yang berbeda antara anggaran dan akuntansi, dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.2 Perbedaan Manfaat dan Kelemahan Anggaran Basis Kas dengan
Anggaran Basis Akrual Anggaran Basis Kas, Akuntansi
Basis Akrual Anggaran Basis Akrual,
Akuntansi Basis Akrual Manfaat
Kelemahan Manfaat
Kelemahan
Anggaran berbasis kas
telah lazim diterapkan
pada sektor publik. Tidak
memerlukan perubahan
paradigma penganggaran.
Tidak dapat ditandingkan
antara anggaran berbasis kas
dengan realisasi hasil operasional
maupun posisi keuangan yang
disajikan dalam basis akrual.
Dapat dilakukan pengendalian
atas posisi keuangan dan
operasional dan organisasi.
Terdapat kerumitan
menentukan target anggaran
atas pencapaian posisi keuangan
dan hasil operasi di masa depan.
Sederhana pemahaman
anggaran yang didasarkan
pada kas dan hanya
ditandingkan dengan
realisasinya. Pada dasarnya
hanya melihat apakah aliran kas
masuk dan keluar yang
dianggarkan telah
dilaksanakan sesuai rencana
tersebut. tidak melihat aspek
Penganggaran tidak semata
pada arus kas namun juga
terhadap hasil akhir posisi
keuangan dan operasi dari
sebuah organisasi
sehingga dapat Diperlukan
pemahaman yang lebih atas
interpretasi penyajian
laporan anggaran dalam bentuk
neraca, laporan operasional
maupun laporan perubahan
28 efisiensi atas
aktivitas tersebut. diukur efisiensi
pelayanan publik.
ekuitas pada saat akan menyusun
anggarannya.
Anggaran tidak disajikan
akrual sehingga tidak
ada perubahan dari praktik
yang berlaku sebelumnya.
cost pelaporan masih rendah.
Pengendalian atas pencapaian
operasional dan posisi yang
hendak dicapai entitas kurang
dapat dilakukan. Dimungkinkan
terjadi lebih banyak penyajian
laporan, antara lain anggaran kas
dan realisasinya, anggaran
operasional LO, dan
realisasinya, anggaran posisi
keuangan dan realisasinya, dst.
Keterserapan anggaran kas
sebagai tolok ukur
keberhasilan menyebabkan
kecenderungan menyamakan
anggaran dengan realisasinya.
Sumber: Ardianto : 2013
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu Nama dan
Tahun Judul
Penelitian Kata Kunci
Hasil Penelitian
J. B. Hockey MP dan Mathias
Cormann 2015 Budget 2015-16
Budget Government,
Financial, Fiscal
Strategy Anggaran 2015-
16 difokuskan pada membangun
pekerjaan, pertumbuhan dan
kesempatan dan menyediakan
jalur kredibel kembali ke
29 surplus. Hal ini
adalah tentang membangun
fondasi yang kuat dan mengambil
langkah-langkah berikutnya untuk
mengatur Australia untuk
masa depan yang lebih sejahtera.
Oktaviani Wardhaning
rum Ari 2014
Overview Implementasi
Accrual Based Budgeting Pada
Entitas Pemerintahan
Accrual- Based
Budgeting, Accrual-
Based Accounting,
Anggaran Pemerintah,
Basis Akuntansi
Asumsi-asumsi agar accrual-
based budgetingdapat
diimplementasika n di entitas
pemerintahan Indonesia
diantaranya adalah rekrutmen
dan pelatihan sumber
daya manusia agar berkompeten
dan profesional dalam
pengelolaan keuangan,
penyediaan teknologi sistem
informasi yang mampu
mengakomodasi persyaratan-
persyaratan dalam penerapan
full-accrual, dan komitmen dari
para pengambil keputusan di
seluruh jajaran
pemerintahan
Ardianto 2013 Analisis manfaat
dan kelemahan: Analisis
Manfaat Dan Menyatakan
bahwa penerapan
30 penggunaan basis
anggaran dan basis akuntansi
Kelemahan, Basis
Anggaran, Basis
Akuntansi basis akrual pada
pelaporan keuangan sudah
pada arah yang benar. Langkah
selanjutnya menelaah lebih
mendalam kelemahan dan
kekuatan penggunaan
sistem penganggaran
yang berbeda basis dengan
laporan akuntansinya.
Arief Surya Irawan 2013
Transisi dari akuntansi
berbasis akrual menuju
penganggaran berbasis akrual
Akuntansi Akrual,
Penganggaran Akrual,
Akuntansi Kas,
Penganggaran Kas
Evolusi menuju Akuntansi akrual
mengarah kepada implementasi
penganggaran akrual dapat
dilakukan dengan 3 skenario yaitu
penganggaran kas maupun
akuntansi berbasis kas,
penganggaran kas dan akuntansi
berbasis akrual atau
penganggaran akrual dan
akuntansi berbasis akrual.
Apapun metode perubahan yang
dipilih tidak mengakibatkan
kebutuhan akan informasi tentang
kas menjadi berkurang.
Bento Rodrigo International
Public Tujuan utama
31 P.M dan Ricardo
Corrêa Gomes 2013
Experience With Accrual-
Budgeting In The Public Sector
Budgeting, Accrual
Basis, Fiscal Policy
dari penelitian ini adalah untuk
memahami pentingnya
penganggaran akrual pada
periode ketika Brasil telah
mengadopsi basis akrual akuntansi.
Selain itu, studi harus dilakukan
untuk mempertimbangk
an kekhasan model anggaran
Brasil, politik lembaga dan
karakteristik birokrasi Brasil
berfokus tidak hanya pada
pengalaman internasional.
Pendekatan seperti ini
diperlukan untuk menghindari
adopsi dari model akrual tanpa
mempertimbangk an kekhususan
Administrasi publik Brasil.
Rodica Gabriela Blidisel, Adina
Popa, Andra Pop 2013
Budgetary And Accounting
Experience In Public
Sector- Comparative
Case Study
Accrual Accounting
and Budgeting, Public Sector,
The United Kingdom,
Romania, International
Public Sector Accounting
Standards
Penganggaran akrual dan sistem
akuntansi memiliki banyak
keuntungan dalam
meningkatkan proses
pengambilan keputusan,
kontrol yang tepat dan
32 manajemen
pengeluaran publik, yang
melibatkan penggunaan
indikator kinerja dan
penggabungan tujuan
departemen dalam anggaran.
Basis akrual hanyalah alat
untuk memperoleh
informasi yang lebih baik tentang
biaya sebenarnya dari lembaga-
lembaga sektor publik. Perlu
digunakan secara bersamaan pada
akuntansi dan juga anggaran
agar lebih efektif untuk mencapai
perbaikan yang diinginkan dalam
pengambilan keputusan di
sektor publik.
Jan Hoesada 2010
Accrual Budgeting dan
Accrual Accounting pada
Pemerintahan NKRI
Accrual Budgeting,
Accrual Accounting,
Government, Reporting,
Budget Statement
Anggaran akrual dan akuntansi
akrual bukan substitusi
ketiadaan manajemen
keuangan negara dan atau
manajemen perbendaharaan
yang baik. Untuk kebutuhan NKRI
2010-2020, anggaran berbasis
33 kas dan akuntansi
berbasis akrual adalah pilihan
terbaik, sehingga UU yang
mewajibkan anggaran berbasis
akrual perlu segera
diamandemen.
Marc Robinson 2009
Accrual Budgeting and
Fiscal Policy Accrual
Budgeting, Fiscal
Sustainability , Fiscal
Stabilization Policy, Net
Worth, Control
Totals, Net Lending,
Aggregate Expenditure.
Meskipun pada prinsipnya sistem
penganggaran akrual
sepenuhnya kompatibel
dengan kebijakan fiskal yang baik,
dalam prakteknya ada risiko yang
cukup besar yang timbul dari
kompleksitas akrual
penganggaran. Hanya jika sistem
manajemen keuangan cukup
kuat untuk memastikan
implementasi yang efektif dari
jumlah kontrol akrual dapat
dikatakan bahwa penerapan
penganggaran akrual tidak
menimbulkan masalah bagi
disiplin fiskal. Di bawah sistem
penganggaran akrual, pusat
kontrol pembayaran atau
34 dari rilis uang
tunai untuk kementerian
pengeluaran tidak tersedia lagi
sebagai instrumen untuk
kontrol pusat, dan ini membuat
kontrol pusat dari pelaksanaan
anggaran jauh lebih menuntut
daripada yang terjadi dalam
sistem penganggaran
kas.
Department of finance 2007
Accrual based budgeting
Accrual Based Budgeting,
Financial Reporting,
Cash Based Budgeting,
Government
Pelaksanaan penganggaran
berbasis akrual akan memperkuat
akuntabilitas dan transparansi
proses pembangunan
anggaran. Hal ini sejalan dengan
upaya dalam memperkuat
manajemen keuangan dalam
GN Government of Nunavut.
Perubahan tersebut juga
membuat laporan operasional
mengalami surplus yang
dibandingkan dengan
penggunaan basis kas pada tahun
sebelumnya yang mengalami
35 defisit.
Allen Schick 2007
Performance Budgeting and
Accrual Budgeting:
Decision Rules or Analytic Tools?
Accrual Budgeting,
Performance Budgeting,
Government Sector, Budget
Rules
Untuk sebagian besar negara,
penganggaran kinerja dan
penganggaran akrual cukup
sebagai alat analisis. Ini
adalah terbaik kedua solusi yang
menjanjikan keuntungan lebih
besar dalam penganggaran
daripada yang datang dari
mengejar inovasi mutakhir.
M. Peter Van Der Hoek
2005 Accrual-Based
Budgeting and Accounting in
the Public Sector: The
Dutch Experience
Accrual- Based
Budgeting, Accrual-
Based Accounting,
Public Sector. Tujuan
pemerintah adalah untuk
menyelesaikan proses ini pada
tahun 2006. Meskipun
beberapa kemajuan telah
dibuat, tampaknya tidak
mungkin bahwa tujuan ini akan
sepenuhnya tercapai pada
tahun 2006. Saat ini, departemen
anggaran masih memberikan
wawasan yang cukup ke dalam
efek kebijakan yang bertujuan
pada kementerian dan ke dalam
kegiatan yang ingin dilakukan,
36 sedangkan
hubungan antara pengeluaran dan
tujuan, kinerja, dan sarana yang
kurang jelas. Alasan penting
untuk kekurangan ini adalah bahwa
tujuan kebijakan belum
dirumuskan secara terukur
dalam hal indikator efek
dan angka sasaran.
Jon R. Blondal 2004
Issues in accrual budgeting
Public Sector, Accrual
Accounting, Accrual
Budgeting, Benefits Of
Accrual Budgeting
Penelitian ini membahas
pandangan pendukung dan
dectractors penganggaran
akrual dan berusaha untuk
menyoroti banyak masalah
teknis yang mengelilingi
pelaksanaannya . Penelitian ini
juga telah mengamati
dampak pada pengaturan
kebijakan fiskal dan peran
parlemen. Apa yang muncul
jelas dari diskusi adalah disparitas
macam pandangan antara
masyarakat penganggaran
pada keinginan
37 penganggaran
akrual.
Penelitian ini
mengungkapkan bahwa ada
berbagai macam model untuk
menerapkan penganggaran
akrual, beberapa cara yang lain yang
lebih radikal. Ada tiga negara anggota
yang telah menerapkan
penganggaran akrual penuh yang
setiap negar memiliki model
berbeda dalam banyak hal.
Jon R. Blondal 2003
Accrual accounting and
Budgeting: key issues and recent
developments Accrual
Accounting, Accrual
Budgeting, Accounting
Standarts Akhirnya, harus
ditekankan bahwa basis
akrual bukan peluru ajaib
untuk meningkatkan
kinerja sektor publik. Ini
hanyalah sebuah alat untuk
mendapatkan informasi yang
lebih baik tentang biaya sebenarnya
dari pemerintah. Basis ini dapat
digunakan secara efektif dan jika
bersama-sama dengan sejumlah
reformasi manajemen
lainnya untuk mencapai
perbaikan yang diinginkan dalam
38 pengambilan
keputusan di pemerintahan
diinginkan dalam pengambilan
keputusan di pemerintahan
Sarath Lakshman
Athukorala 2003
Accrual Budgeting And
Accounting In Government And
It’s Relevance For
Developing Member
Countries Accrual
Budgeting, Accrual
Accounting, Government
Penelitian Ini Menyimpulkan
Bahwa Anggota Yang Termasuk
Ke Dalam Dmc Mengadopsi
Penganggaran Akrual Dan
Akuntansi Harus Melakukannya
Dengan Cara Yang Realistis
Dan Praktis, Sebagai Sumber
Dan Kapasitas Yang
Memungkinkan. Penggunaan
Metode Akrual Tersebut
Direkomendasika n Dilakukan
Secara Bertahap, Dimulai Dengan
Pelaksanaan Standar
Akuntansi Yang Baru
Diumumkan. Dengan
Demikian, Pemerintah Dmc
Akan Dapat Meningkatkan
Pengaturan Akuntansi
Mereka Dengan Cara Yang
Konsisten
39 Dengan
Adopsi Sukses Akhirnya
Akuntansi Akrual.
2.3 Kerangka Konseptual