25
3.7 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek
Sebanyak 400 g serbuk simplisia dimaserasi dengan 75 bagian etanol 70 dalam wadah tertutup rapat dan dibiarkan pada suhu kamar selama 5 hari
terlindung dari cahaya matahari sambil diaduk, kemudian disaring dan ampas diremaserasi dengan etanol 70 secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.
Dipindahkan ke bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Enap tuangkan atau disaring. Maserat yang diperoleh dipekatkan
dengan menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental Ditjen POM, 1979.
3.8 Uji Efek Penurunan Kadar Asam Urat 3.8.1 Pembuatan suspensi CMC Na 1 sebagai kontrol negatif
Pembuatan suspensi CMC Na 1 dilakukan dengan cara sebagai berikut: Sebanyak 1 g CMC Na ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi air suling panas
sebanyak 20 ml. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh masa yang transparan, digerus hingga berbentuk gel dan diencerkan dengan sedikit air
suling, kemudian dituang ke dalam labu tentukur 100 ml, ditambah air suling sampai batas tanda.
3.8.2 Pembuatan suspensi allopurinol 0,1 sebagai kontrol positif
Pembuatan suspensi allopurinol dilakukan dengan cara sebagai berikut: ditimbang 10,625 mg serbuk dari 20 tablet allopurinol yang telah dihaluskan dan
dihomogenkan mengandung 10 mg allopurinol, dimasukkan ke dalam lumpang, di gerus. Lalu ditambahkan suspensi CMC Na 1 kemudian dihomogenkan.
Dituang ke dalam labu tentukur 10 ml, ditambah CMC Na 1 sampai batas tanda.
26
3.8.3 Pembuatan larutan kalium oksonat 0,5 BV
Pembuatan larutan kalium oksonat dilakukan dengan cara sebagai berikut: ditimbang sebanyak 50 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml,
ditambahkan aqua pro injeksi sampai batas tanda.
3.8.4 Pembuatan suspensi ekstrak etanol daun cocor bebek EEDCB
Pembuatannya dilakukan dengan cara sebagai berikut: ekstrak ditimbang masing-masing sebanyak 50 mg, 100 mg dan 200 mg, dimasukkan masing-masing
ke dalam lumpang, ditambahkan sedikit suspensi CMC Na 1 dan digerus hingga homogen, selanjutnya dimasukkan masing-masing ke dalam labu tentukur,
kemudian masing-masing konsentrasi dicukupkan dengan suspensi CMC Na 1 sampai 10 ml.
3.9 Penyiapan Hewan Percobaan
Hewan yang digunakan adalah mencit jantan dengan berat 20-30 g dibagi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan
kelompok uji yang terdiri dari 3 dosis dan setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit.
Sebelum digunakan sebagai hewan percobaan, semua mencit terlebih dahulu dipelihara selama kurang lebih dua minggu untuk penyesuaian
lingkungan, mengontrol kesehatan dan berat badan, kemudian mencit dipuasakan tidak diberi makan tapi tetap diberi minum selama 18 jam.
3.10 Pengujian Efek Penurunan Kadar Asam Urat EEDCB
Sebelum pengujian mencit dipuasakan tidak diberi makan tetapi tetap diberi minum selama 18 jam. Hewan uji dikelompokan menjadi 5 kelompok,
27 yang masing-masing terdiri dari 5 ekor hewan uji. Kemudian masing-masing
hewan uji dalam kelompok ditimbang dan diberi tanda pada bagian ekor. Tiap kelompok diukur kadar asam urat puasa dengan diambil darah yang
berasal dari vena ekor mencit. Kadar asam urat diukur dengan menggunakan strip test Easy Touch
®
. Semua kelompok mencit kemudian diinjeksi dengan kalium oksonat dosis
200 mgkg BB secara intra peritoneal ip. Satu jam kemudian diukur kadar asam urat darah mencit. Mencit dinyatakan hiperurisemia jika kadar asam uratnya 1,7-
3,0 mgdl. Setelah mencit hipeurisemia diberi perlakuan sebanyak sekali secara oral. Kelompok perlakuan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kelompok I
: diberikan suspensi Allopurinol dosis 10 mgkg BB b.
Kelompok II : diberikan suspensi CMC Na 1
c. Kelompok III
: diberikan suspensi EEDCB dosis 50 mgkg BB d.
Kelompok IV : diberikan suspensi EEDCB dosis 100 mgkg BB
e. Kelompok V
: diberikan suspensi EEDCB dosis 200 mgkg BB Satu jam kemudian diukur kadar asam urat darah mencit, lalu diukur
kembali setelah 2 jam dan 3 jam dengan cara yang sama. Dicatat hasil pengukuran masing-masing kelompok perlakuan Kristiani, dkk., 2013; Mariani,
dkk., 2012; Muhtadi, dkk., 2012; Simamarta, dkk., 2012; Wanatabe, dkk., 2006. Selanjutnya dihitung persen penurunan kadar asam urat dengan rumus sebagai
berikut;
Keterangan : a = kadar asam urat setelah induksi b = kadar asam urat pada waktu pengamatan jam ke-t
penurunan kadar asam urat =
�−� �
x 100
28
3.11 Penggunaan Alat