19
3.4.9 Pereaksi asam sulfat 2 N
Larutan asam sulfat pekat sebanyak 9,8 ml ditambahkan air suling sampai 100 ml Depkes RI, 1995.
3.4.10 Pereaksi Liebermann-Burchard
Campur secara perlahan 5 ml asam asetat anhidrida dengan 5 ml asam sulfat pekat tambahkan etanol 95 hingga 50 ml Depkes RI, 1995.
3.4.11 Larutan kloralhidrat
Sebanyak 50 g kloralhidrat ditimbang, lalu dilarutkan dalam 20 ml air suling Depkes RI, 1995.
3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan
kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam.
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemerikasaan makroskopik dilakukan dengan mengamati warna, bentuk, ukuran, dan rasa pada daun segar dan simplisia daun cocor bebek.
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan
larutan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan berbagai pembesaran. Pemeriksaan mikroskopik pada daun
segar dilakukan dengan cara mengiris melintangmembujur daun segar tanaman cocor bebek, lalu diletakkan pada kaca objek, kemudian ditetesi kloralhidrat dan
20 difiksasi dengan api spiritus, kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diamati
di bawah mikroskop dengan berbagai pembesaran.
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung
penyambung dan tabung penerima.
Cara penetapan: Pada labu bulat dimasukkan 200 ml toluena dan 2 ml air suling, didestilasi
selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume air di dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml.
Kemudian kedalam labu yang berisi toluen jenuh tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama 15
menit. Setelah toluen mulai mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes per detik hingga sebagian air tersuling. Kemudian kecepatan dinaikkan
hingga 4 tetes per detik. Kemudian setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian
tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua
volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen Depkes RI, 1995.
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air