Pengujian efek penurunan kadar asam urat 4.08 3.62 2.32 2.74 3.58 2.32 3.6 2.32

31 Berdasarkan hasil skrining fitokimia diatas, menunjukkan bahwa tanaman cocor bebek mengandung hampir semua metabolit sekunder, kecuali antrakinon. Adanya metabolit sekunder seperti tersebut di atas sangat berhubungan dengan khasiat tanaman ini secara farmakologi. Adanya steroidtriterpenoid maupun flavonoid yang terdapat di dalam tanaman ini sangat mendukung tanaman ini sebagai obat antihiperurisemia. Menurut Wirda 2001, steroidtriterpenoid berperan dalam menghilangkan nyeri. Nyeri biasanya dialami oleh penderita hiperurisemia, sedangkan flavonoid berperan sebagai inhibitor xantin oksidase Umameswari, 2013.

4.3 Pengujian efek penurunan kadar asam urat

Hiperusemia pada mencit dilakukan dengan cara diinduksi dengan menggunakan larutan kalium oksonat. Pengukuran kadar asam urat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kadar asam urat Easy Touch ® . Kalium oksonat dapat digunakan sebagai penginduksi asam urat, karena kalium oksonat dapat bekerja menghambat enzim urikase yang mengubah asam urat menjadi allantoin sehingga kadar asam urat darah meningkat. Untuk menentukan dosis dalam penelitian ini, dilakukan orientasi dosis terlebih dahulu dengan dosis 50, 100, 200 dan 400 mgkg BB. Pada saat orientasi dosis 400 mgkg BB menunjukkan hasil penurunan kadar asam urat yang tidak berbeda dengan kelompok 200 mgkg BB, sehingga akhirnya dipilih hanya tiga dosis yaitu dosis 50, 100 dan 200 mgkg BB. Hasil pengukuran kadar asam urat dapat dilihat pada tabel dan grafik kadar asam urat rata-rata dari berbagai perlakuan dibawah ini: 32 Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat Kelompok Perlakuan Berat Badan g Kadar Puasa mg dL Perlakuan Induksi 1 jam 2 jam 3 jam CMC Na 1 Kontrol Negatif 24.5 1.5 3.3 3.5 3.9 4.3 25.0 1.6 4.2 4.5 5.0 5.2 24.8 1.6 3.2 3.4 3.4 3.8 25.1 1.5 3.5 3.6 4.6 5.0 24.3 1.5 3.3 3.3 3.5 4.2 Rata-rata 24.74 1.54 3.5

3.66 4.08

4.5 Allopurinol Positif 25.0 1.5 3.8 3.4 2.5 2.1 23.6 1.5 3.6 2.8 2.4 2.0 24.5 1.7 3.5 3.1 2.2 2.0 24.2 1.5 3.7 3.2 2.2 2.0 24.8 1.6 3.5 2.6 2.3 2.0 Rata-rata 24.42

1.56 3.62

3.02 2.32

2.02 EEDCB 50 mg Kg BB 24.4 1.5 3.5 3.1 2.8 2.5 25.1 1.5 3.4 3.1 2.5 2.4 24.5 1.6 3.5 3.2 2.9 2.6 24.8 1.7 3.8 3.4 2.8 2.7 24.5 1.6 3.6 3.2 2.7 2.7 Rata-rata 24.64 1.58 3.56

3.2 2.74

2.58 EEDCB 100 mg Kg BB 24.6 1.5 3.5 2.7 2.3 2.1 25.2 1.6 3.8 2.9 2.5 2.0 24.3 1.6 3.6 3.2 2.3 2.1 25.0 1.7 3.4 3.0 2.4 2.0 24.7 1.6 3.6 3.3 2.3 2.1 Rata-rata 24.76

1.6 3.58

3.02 2.32

2.06 EEDCB 200 mg Kg BB 25.1 1.5 3.4 2.6 2.3 2.0 24.2 1.7 3.8 3.5 2.4 2.1 24.5 1.5 3.6 3.3 2.3 2.0 24.5 1.5 3.7 3.1 2.4 2.1 23.9 1.6 3.5 2.8 2.4 2.0 Rata-rata 24.44

1.56 3.6

3.06 2.32

2.04 33 Gambar 4.1 Grafik Kadar Asam Urat Rata-rata Vs Waktu Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa setelah terinduksi, kelompok perlakuan yang diberikan CMC Na 1 , suspensi allopurinol 10 mgkg BB, suspensi EEDCB 50 mgkg BB, suspensi EEDCB 100 mgkg BB dan suspensi EEDCB 200 mgkg BB, kadar asam uratnya mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan kalium oksonat telah bekerja menghambat enzim urikase sehingga kadar asam urat di dalam darah mencit meningkat. Pada jam ke-1, ke-2, dan ke-3, kelompok yang diberikan suspensi allopurinol 10 mgkg BB, suspensi EEDCB 50, 100 dan 200 mgkg BB memberikan efek penurunan kadar asam urat. Kelompok yang diberikan suspensi CMC Na 1 tidak memberikan efek penurunan kadar asam urat. Untuk melihat kekuatan ektrak etanol daun daun cocor bebek dan allopurinol dalam menurunkan kadar asam urat, maka dihitung persen penurunan kadar asam urat. Data persen penurunan kadar asam urat dianalisa secara statistik dengan metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey HSD untuk semua kelompok perlakuan dari jam ke-1 sampai dengan jam ke-3 dan dilakukan 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 Puasa Setelah terinduksi Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3 suspensi Allopurinol 10 mgkg BB kontrol positif suspensi EEDCB 50 mgkg BB suspensi EEDCB 100 mgkg BB suspensi EEDCB 200 mgkg BB suspensi CMC Na 1 kontrol negatif K ada r A sa m U ra t mg dl Waktu jam Grafik Pengukuran Kadar Asam Urat Rata-rata 34 perhitungan persen penurunan kadar asam urat rata-rata setiap kelompok perlakuan setelah pemberian suspensi allopurinol dan suspensi ekstrak etanol daun daun cocor bebek. Hasil perhitungan persen penurunan kadar asam urat rata-rata setiap kelompok perlakuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Persen Penurunan Kadar Asam Urat Kelompok Perlakuan Berat Badan g Kadar Puasa mgdL Perlakuan 1 jam 2 jam 3 jam Allopurinol Positif 25.0 1.5 10.53 34.21 44.74 23.6 1.5 22.22 33.33 44.44 24.5 1.7 11.43 37.14 42.86 24.2 1.5 13.51 40.54 45.95 24.8 1.6 25.71 34.29 42.85 Rata-rata 24.42 1.56 16.68

35.90 44.17